Padang — Bencana galodo yang melanda sejumlah kawasan di Kota Padang mendorong Universitas Andalas mengubah pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Program yang semula dirancang sebagai KKN reguler dialihkan menjadi KKN
Kebencanaan sebagai bentuk empati dan respons terhadap kondisi darurat yang dialami masyarakat. KKN Kebencanaan Universitas Andalas resmi dibuka pada 5 Desember 2025 dan dihadiri oleh Rektor Universitas Andalas.
Perubahan ini membuat mahasiswa yang sebelumnya dijadwalkan melaksanakan KKN di luar daerah dialihkan ke wilayah terdampak galodo di Kota Padang. Fokus kegiatan dipusatkan di Kelurahan Limau Manis, Kapalo Koto, Lambung Bukit, dan Cupak Tangah merupakan kawasan yang mengalami gangguan lingkungan dan aktivitas warga akibat bencana.
Di setiap kelurahan, posko KKN Kebencanaan didirikan sebagai pusat koordinasi mahasiswa. Dari posko ini, mahasiswa terlibat dalam pembersihan lingkungan, pendataan dampak bencana, serta pendampingan warga dalam proses pemulihan pascagalodo.
Alih status KKN ini menunjukkan perubahan pendekatan kampus terhadap bencana. Kegiatan mahasiswa tidak lagi berfokus pada agenda pengabdian rutin, melainkan diarahkan pada kebutuhan mendesak masyarakat terdampak. Selain membantu secara fisik, mahasiswa juga membawa pendekatan edukasi lingkungan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kawasan sungai dan daerah hijau.
Bagi warga, kehadiran mahasiswa menjadi tambahan tenaga sekaligus dukungan moral.
Sementara bagi mahasiswa, KKN Kebencanaan menjadi pengalaman langsung memahami bahwa bencana bukan peristiwa yang berdiri sendiri, melainkan berkaitan erat dengan persoalan lingkungan dan tata kelola wilayah.
Melalui kebijakan ini, Universitas Andalas menegaskan peran kampus tidak hanya sebagai institusi akademik, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat Kota Padang yang ikut bertanggung jawab dalam proses pemulihan ketika bencana terjadi.

































0 Comments