Ticker

6/recent/ticker-posts

Generasi Digital dan Politik Kesadaran Baru di Indonesia

 


Oleh: Muhammad  Gibran  jurusan ilmu politik   universitas Andalas Padang 


Generasi muda Indonesia hari ini tumbuh dalam arus deras transformasi digital yang mengubah cara mereka berinteraksi berpendapat dan berpartisipasi dalam politik.

Internet dan media sosial telah menjadi ruang utama bagi mereka untuk memahami dunia dan menilai realitas sosial politik yang terjadi. Dari ruang virtual inilah lahir kesadaran baru tentang hak keadilan dan peran warga dalam kehidupan demokratis. Generasi digital tidak lagi menerima begitu saja narasi yang dibentuk oleh media arus utama atau elite politik. Mereka memiliki kemampuan untuk memverifikasi informasi mengkritisi kebijakan dan membangun opini sendiri berdasarkan pengalaman dan refleksi kolektif. Politik bagi mereka bukan hanya urusan kekuasaan tetapi soal keberpihakan terhadap nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.

Perubahan pola partisipasi politik generasi digital tampak dari cara mereka membangun solidaritas melalui isu isu konkret yang dekat dengan kehidupan sehari hari. Mereka lebih tertarik pada gerakan yang menyentuh persoalan lingkungan keadilan gender hak asasi manusia dan kesetaraan ekonomi dibandingkan pada agenda partai politik formal. Gerakan seperti #ClimateStrike #SaveAru atau #PapuanLivesMatter menjadi contoh nyata bahwa kesadaran politik kini tidak selalu bermuara pada ruang parlemen tetapi berkembang di dunia maya sebagai ekspresi moral dan tanggung jawab sosial. Politik kesadaran baru ini menjadikan nilai sebagai fondasi utama bukan sekadar alat untuk merebut kekuasaan. Di tangan generasi digital politik kembali menjadi arena untuk memperjuangkan kebenaran dan kepedulian terhadap sesama.

Fenomena generasi digital menunjukkan bahwa mereka sedang membangun ulang hubungan antara warga dan negara melalui logika partisipasi yang lebih horizontal dan dialogis. Mereka menolak bentuk politik lama yang kaku hierarkis dan tertutup. Keterbukaan informasi yang ditawarkan teknologi digital mendorong lahirnya budaya politik yang lebih transparan dan kritis. Anak muda tidak segan menantang kebijakan pemerintah mengajukan petisi daring atau menggalang dukungan publik secara cepat untuk isu isu yang mereka anggap penting. Dalam dunia digital kekuasaan tidak lagi dimonopoli oleh segelintir elite tetapi dapat ditantang oleh narasi alternatif yang

diciptakan oleh masyarakat itu sendiri. Inilah bentuk baru dari demokrasi partisipatif yang tumbuh dari bawah dan meluas secara organik.

Ancaman terhadap politik digital tetap ada ketika kebebasan berekspresi disalahgunakan oleh disinformasi ujaran kebencian dan polarisasi ekstrem yang dapat melemahkan semangat demokrasi. Banyak anak muda terjebak dalam gelembung informasi yang memperkuat pandangan sepihak tanpa ruang dialog yang sehat. Tantangan terbesar bagi generasi digital adalah bagaimana menjaga agar semangat kritis tidak berubah menjadi sinisme terhadap politik itu sendiri. Kesadaran politik yang cerdas harus dibangun di atas fondasi literasi digital dan kemampuan berpikir reflektif. Tanpa kesadaran ini ruang digital hanya akan menjadi arena kebisingan tanpa arah dan kehilangan makna perjuangan sosial. Oleh karena itu pendidikan politik berbasis digital menjadi kebutuhan mendesak agar ruang publik virtual tetap produktif dan bernilai.

Kehadiran generasi digital telah membawa angin segar dalam kehidupan demokrasi Indonesia dan memaksa elite politik untuk lebih terbuka akuntabel serta responsif terhadap aspirasi publik. Perubahan paradigma ini menjadi penanda bahwa politik di abad digital tidak lagi bisa dijalankan dengan pola lama. Demokrasi tidak cukup hanya diukur dari pemilu tetapi dari sejauh mana warga negara dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan setiap hari. Generasi muda dengan kreativitas daya analisis dan keberanian mereka menjadi motor penting dalam pembaruan politik Indonesia. Mereka membuktikan bahwa kesadaran politik bukanlah warisan melainkan hasil dari proses belajar berjejaring dan berani bersuara. Dari tangan mereka demokrasi menemukan bentuk baru yang lebih jujur dan membumi.

Politik kesadaran baru yang tumbuh di kalangan generasi digital adalah cermin dari evolusi demokrasi menuju arah yang lebih substantif. Partisipasi tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu melainkan terbuka bagi siapa pun yang memiliki kepedulian terhadap keadilan sosial. Inilah saatnya negara membaca ulang arah kebijakan publik dengan mendengar suara generasi muda yang kritis dan progresif. Mereka tidak menuntut kekuasaan tetapi menuntut perubahan dalam cara berpikir dan bertindak. 


Kesadaran politik generasi digital adalah bentuk revolusi senyap yang mengubah struktur sosial dari dalam tanpa harus menggulingkan sistem. 

Melalui kesadaran inilah masa depan demokrasi Indonesia menemukan harapan baru yang lebih segar inklusif dan berkeadilan.


Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS