Ticker

6/recent/ticker-posts

SOPAN SANTUN AJARAN ORANG MINANG


Oleh : Annisa (Sastra minangkabau, unand)

Adat Minangkabau sangat memuliakan sopan santun. orang yang beradat menurut adat Minangkabau adalah orang yang baik Budi dan bahasonyo, artinya tingkah laku dan perbuatan sehari-hari, cara barbasa basi, berkata-kata dan bersikap pada orang lain sesuai dengan ajaran adat. Sehingga dapat tercipta masyarakat aman dan tentram.

Dalam sopan santun berbicara dikenal dengan istilah tahu nan Ampek. Sopan santun berbicara itu memperhitungkan bahasa yang dipakai Si pembaca pada lawan bicaranya. Tahu nan ampek artinya tahu empat perkara. Menurut tingkatan lawan bicaranya terdapat empat tingkatan bahasa yang dipakai yaitu :

1. Berbicara dengan yang tua bahasa yang dipakai adalah hormat dan santun

2. Berbicara dengan yang lebih kecil bahasa yang dipakai adalah langsung tanpa basa-basi, tapi mendidik

3. Berbicara dengan sesama besar bahasa yang dipakai banyak humor dan kelakar

4. Berbicara dengan ipar bisan, bahasa yang dipakai dalam bentuk pepatah atau pantun dan berupa kata-kata kiasan.

Jadi bila kita berbicara, jauhkanlah kata-kata kotor dan kata-kata yang menyakitkan hati orang lain. Peliharalah lidah, bak pepatah mengatakan “lidahmu harimaumu yang akan menerkam kepala mu”.

Atau orang minang berkata “kok bakato paliharo lidah, kok bajalan paliharo kaki”

Jan barundiang basikasek usah bakato basikasa

Ada Minangkabau mengajari masyarakat untuk pandai berbicara. Pandai berbicara maksudnya bukan berarti membual atau berbohong tetapi pandai mengungkapkan pikiran sehingga orang memahami apa yang kita bicarakan.

Bila kita berbicara tidak boleh ke gadang-gadangan, tidak bersikap sombong, tidak berkata kasar dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Usahakan bicara tidak berkata kasar dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Usahakan bicara dengan penuh persahabatan, sopan, lemah lembut dan berbicara dengan penuh persahabatan, sopan dalam mah lembut dan Berbicaralah dengan merendah. 

Di minangkabau, bicara dengan orang lain ada pula sopan santunnya :

1. Tidak boleh berebutan

2. Dengarkan terlebih dahulu pembicaraan orang lain, baru giliran kita

3. Tidak boleh ceroboh

4. Bersikap tenang

5. Bicara harus jelas

6. Jangan asal bicara

Bak pepatah orang minang “mangango dulu baru mangecek, baliak talantangan dulu baru disampaian” Dengan memahami sopan santun dalam berbicara, pembicaraan kita akan mudah dipahami orang. Sebagai orang minang dan umat nabi muhammad saw, baginda nabi telah memberikan contoh kebiasaan berbicara dengan teman bicaranya :

1. Menghadapkan seluruh tubuhnya ke teman bicaranya

2. Menatap mata teman bicaranya

3. Mencoba memahami bahasa tubuh teman bicaranya

4. Mengekspresikan wajah memahami perasaan

5. Beliau Mendengar secara aktif

Jan bataratik bakato asiang usah mahariak mahantam tanah

Berbicaralah dengan penuh perhatian, Jangan bersikap Acuh Tak Acuh, apalagi memperlihatkan sikap yang menimbulkan kebencian orang lain. Berbicara jangan dengan suara keras, apalagi dengan membentak-bentak yang diiringi dengan membelalakkan mata. Kata orang minang “awak rancak baso katujumuluik manih kucindan murah”.

Jan babana ka ampu kaki usah babana ka pangka langan

Bila menemui masalah selesaikanlah dengan pikiran yang jernih dan cara yang baik Kalau perlu minta bantuan pada orang yang lebih dewasa

Pandai maagak maagiahkan pandai manyamo maratakan

Dalam bergaul kita harus saling menjaga perasaan orang lain dan hormat menghormati. Karena bila kita menghormati orang lain maka orang lain akan lebih menghormati kita. Orang minang mengajari empat sifat berbicara :

1. Bakato mencari kawan (kalimat yang diucapkan memelihara hubungan dengan kawan)

2. Bakato tidak bakawan (isi pembicaraan menunjukkan hidung, fitnah, tuduhan dan gunjingan

3. Bakato mancari lawan (isi pembicaraan menimbulkan kemarahan lawan bicara)

4. Bakato tidak balawan (isinya berupa anjuran, suruhan, perintah sehingga Sisi penerima tidak mampu menolak atau membantahnya)

Awak rancak baso katuju muluik manih kucindan murah awak Ranca artinya awak bagus. Baso katuju artinya Bahasa atau gaya berbicara disukai orang, muluik manih artinya pembicaraannya enak dan menarik didengar, kucindan murah artinya mudah bercengkrama atau berkelakar.

Masyarakat Minangkabau memiliki sifat-sifat saling menghormati dan suka menolong serta suka bergotong-royong Oleh karena itu orang Minangkabau walau berbeda-beda di manapun tetap saling menghargai dan menghormati. Dalam hidup bermasyarakat orang Minangkabau selalu menjunjung tinggi nilai kebersamaan walaupun seseorang itu mempunyai fungsi-fungsi yang berbeda. Di lingkungan pergaulan masyarakat Minang berlaku ketentuan yang melandaskan rasa kebersamaan dan memelihara sikap menjaga perasaan orang lain agar tidak saling tersinggung yang disebut dengan saling menghargai.

Sikap saling menghormati sangat besar sekali manfaatnya dengan memiliki sifat yang saling menghormati kita akan memiliki pergaulan yang terbuka dan tidak akan merasakan kesepian.

Jika kita tidak mempunyai sopan santun, maka orang lain tidak akan senang berhubungan sosial dengan kita, masyarakat Minangkabau sangat menyayangi bahwa kita tidak bisa hidup tanpa pertolongan orang lain, adaik mangatokan “barek samo di pikua ringan samo dijinjiang ka bukik samo mandaki ka lurah samo manurun” 

Sikap saling menghargai dengan saling tolong-menolong sudah ada sejak dulu sampai sekarang, tujuan adat Minangkabau adalah untuk membentuk pribadi yang berbudi luhur, manusia yang berbudaya dan manusia yang beradab dan diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang aman dan ramai untuk mencapai masyarakat yang dimiliki yang diperlukan manusia dengan sifat-sifat dan watak-watak yang tak baik. Dengan sopan santun yang tinggi dan sifat rendah hati menjauhkan kita dari sifat sombong Congkak angkuh dan acuh Tak Acuh pada orang lain.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS