Mahasiswa KKN Unand Gelar Edukasi Pencegahan Stunting di Nagari Simpang Utara

Penulis : Ananda putri ramadan, Desta

Pasaman — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) yang ditempatkan di Nagari Simpang Utara, Kecamatan Simpang Alahan Mati, Kabupaten Pasaman, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap isu kesehatan masyarakat. Pada 7, 10, dan 13 Agustus 2025, mereka melaksanakan program kerja bertema pencegahan stunting melalui kegiatan edukasi dan pemberian makanan bergizi kepada anak-anak di nagari tersebut.

Program ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung upaya pemerintah mengatasi masalah stunting di Indonesia, khususnya di tingkat desa. Kegiatan dilakukan dalam tiga kali kunjungan, dengan melibatkan kelompok mahasiswa yang dibagi secara seimbang berdasarkan program studi. Dengan begitu, setiap tim dapat berkontribusi sesuai latar belakang keilmuannya, baik di bidang kesehatan, gizi, pendidikan, maupun ilmu sosial.

Latar Belakang Program

Stunting masih menjadi persoalan serius di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Pasaman. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, yang berdampak pada terhambatnya pertumbuhan anak, baik secara fisik maupun perkembangan kognitif. Pencegahan stunting perlu dilakukan sejak dini, melalui edukasi gizi kepada orang tua serta pemberian makanan sehat yang sesuai kebutuhan anak.

Melihat urgensi tersebut, mahasiswa KKN Unand berinisiatif mengadakan program pencegahan stunting. Dengan semangat pengabdian, mereka berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang dan pola asuh sehat dalam mencegah stunting.

Proses Pelaksanaan

Program ini dilaksanakan secara bertahap selama tiga kali kunjungan. Sebelum turun ke lapangan, mahasiswa membagi diri menjadi tiga kelompok dengan komposisi yang seimbang dari berbagai jurusan. Pembagian ini bertujuan agar setiap kelompok mampu memberikan pendekatan yang beragam, baik melalui pengetahuan gizi, teknik komunikasi, maupun strategi edukasi kepada masyarakat.

Pada kunjungan pertama, mahasiswa fokus memberikan penyuluhan mengenai apa itu stunting, penyebabnya, serta dampak jangka panjang jika tidak dicegah. Edukasi disampaikan dengan bahasa sederhana agar mudah dipahami oleh orang tua, khususnya ibu-ibu yang memiliki anak balita.

Kunjungan kedua difokuskan pada praktik pemberian makanan bergizi. Mahasiswa menyiapkan menu sederhana berbasis bahan pangan lokal, seperti sayuran, telur, dan buah-buahan. Anak-anak diberi kesempatan mencicipi langsung makanan sehat, sembari dijelaskan kepada orang tua mengenai kandungan gizi dari setiap bahan.

Kunjungan ketiga menjadi momen evaluasi sekaligus penguatan pesan. Mahasiswa menekankan kembali pentingnya pola makan bergizi seimbang, kebersihan lingkungan, serta peran keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak. Pada kesempatan ini, mahasiswa juga membagikan tips memasak murah bergizi dengan memanfaatkan bahan yang mudah diperoleh di sekitar nagari.

Biaya dan Dukungan

Pelaksanaan program ini menggunakan anggaran sebesar Rp150.000, yang dibagi rata ke dalam tiga kelompok (masing-masing Rp50.000). Dana tersebut digunakan untuk membeli bahan makanan bergizi yang kemudian diolah dan dibagikan kepada anak-anak pada setiap kunjungan. Meskipun sederhana, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat. Kehadiran mahasiswa yang membawa pengetahuan sekaligus makanan sehat membuat anak-anak dan orang tua merasa diperhatikan.

Dampak dan Respon Masyarakat

Program edukasi pencegahan stunting ini mendapat sambutan positif dari warga Nagari Simpang Utara. Para orang tua merasa terbantu dengan informasi yang diberikan, karena selama ini banyak di antara mereka yang belum memahami secara detail tentang stunting dan pencegahannya.

Seorang ibu rumah tangga, Ibu Wati, mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Saya jadi lebih paham kalau stunting itu bukan hanya soal anak yang pendek, tapi juga tentang kesehatan dan kecerdasan anak di masa depan. Terima kasih kepada mahasiswa KKN yang sudah memberikan penjelasan dengan cara yang mudah dimengerti dan juga membawa makanan sehat untuk anak-anak kami,” tuturnya.

Selain meningkatkan pengetahuan masyarakat, program ini juga berhasil menumbuhkan semangat gotong royong. Beberapa warga ikut serta membantu mahasiswa dalam menyiapkan makanan bergizi, mulai dari memasak hingga mendistribusikannya kepada anak-anak. Hal ini menunjukkan adanya partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung program yang dijalankan.

Seluruh rangkaian kegiatan didokumentasikan oleh mahasiswa KKN sebagai bentuk laporan dan bukti pelaksanaan program. Dokumentasi ini tidak hanya berguna untuk keperluan administrasi, tetapi juga dapat menjadi bahan edukasi lanjutan bagi nagari. Foto-foto kegiatan menampilkan suasana akrab antara mahasiswa, anak-anak, dan orang tua, yang mencerminkan semangat kebersamaan dalam mencegah stunting sejak dini.

Harapan ke Depan

Mahasiswa KKN Unand berharap bahwa edukasi yang telah diberikan dapat terus dipraktikkan oleh masyarakat, bahkan setelah mereka kembali ke kampus. Pencegahan stunting tidak bisa dilakukan hanya sekali, melainkan membutuhkan kesadaran berkelanjutan dari keluarga dan lingkungan sekitar.

Masyarakat juga berharap program serupa dapat terus berlanjut, baik melalui dukungan pemerintah maupun kerjasama dengan lembaga pendidikan. Dengan begitu, upaya pencegahan stunting di tingkat desa bisa lebih efektif dan berdampak luas.

Kegiatan edukasi pencegahan stunting oleh mahasiswa KKN Unand di Nagari Simpang Utara menjadi bukti nyata bahwa kontribusi mahasiswa dapat memberikan perubahan positif bagi masyarakat. Dengan keterbatasan dana, mereka mampu merancang program sederhana namun bermakna, yang tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga menghadirkan pengalaman langsung melalui pemberian makanan bergizi.

Langkah kecil ini diharapkan dapat menjadi awal dari gerakan besar dalam menciptakan generasi sehat, cerdas, dan bebas stunting di masa depan.