Penulis : Fadhel
Pasaman — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) yang ditempatkan di Nagari Simpang Utara, Kecamatan Simpang Alahan Mati, Kabupaten Pasaman, melaksanakan salah satu program kerja yang mendapat perhatian khusus dari masyarakat, yaitu pemasangan papan informasi sebagai tanda batas antarjorong. Kegiatan ini berlangsung pada 15–16 Agustus 2025 dengan melibatkan seluruh anggota kelompok KKN bersama warga setempat.
Program ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam membantu tata kelola wilayah nagari. Selama ini, batas antarjorong masih sering menimbulkan kebingungan, terutama bagi masyarakat luar yang berkunjung ke Simpang Utara. Dengan adanya papan informasi ini, masyarakat kini lebih mudah mengenali titik pembatas antarwilayah, sekaligus menjadi sarana identitas yang memperkuat kebanggaan setiap jorong.
Latar Belakang Program
Nagari Simpang Utara memiliki beberapa jorong dengan jarak yang relatif berdekatan, namun batas wilayahnya belum banyak diketahui secara jelas. Hal tersebut sering kali menyulitkan pendatang baru atau tamu yang ingin menuju suatu jorong tertentu. Di sisi lain, keberadaan tanda batas juga penting dalam menjaga tertib administrasi serta memperkuat ikatan sosial antarwarga.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN Unand menggagas program pembuatan papan informasi. Program ini bertujuan tidak hanya untuk memperjelas batas wilayah, tetapi juga sebagai upaya menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya identitas wilayah masing-masing jorong.
Proses Pelaksanaan
Pemasangan papan informasi dilakukan secara bertahap selama dua hari. Hari pertama, mahasiswa KKN bersama warga mempersiapkan bahan berupa papan, tiang penyangga, serta cat untuk mempertegas tulisan. Papan dirancang agar sederhana namun tahan lama, dengan ukuran yang cukup besar sehingga mudah terlihat dari kejauhan.
Hari kedua, papan dipasang di empat titik strategis yang telah disepakati bersama perangkat nagari. Lokasi tersebut dipilih karena berada di perbatasan langsung antarjorong dan sering dilalui masyarakat. Mahasiswa KKN terlibat langsung mulai dari penggalian tanah untuk menancapkan tiang, pengecatan akhir, hingga pengikatan papan agar kuat berdiri.
Salah seorang anggota kelompok KKN menuturkan bahwa proses pengerjaan berjalan lancar berkat gotong royong antara mahasiswa dan masyarakat. “Kami merasa senang karena warga ikut serta membantu, mulai dari penyediaan alat hingga memberikan masukan terkait lokasi yang tepat. Hal ini menunjukkan adanya rasa kebersamaan dalam membangun nagari,” ujarnya.
Manfaat bagi Masyarakat
Keberadaan papan informasi ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Simpang Utara. Pertama, memudahkan mobilitas pendatang maupun tamu yang datang ke nagari. Mereka tidak lagi kesulitan mencari lokasi jorong karena batas sudah jelas ditandai. Kedua, papan informasi dapat menjadi sarana edukasi bagi generasi muda mengenai struktur dan pembagian wilayah di nagari mereka sendiri.
Selain itu, program ini juga membantu perangkat nagari dalam pengelolaan administrasi. Identitas wilayah yang lebih tegas dapat memperlancar berbagai kegiatan, baik yang bersifat pemerintahan, sosial, maupun adat. Bagi masyarakat, papan informasi juga dianggap sebagai simbol kemandirian karena menunjukkan bahwa nagari peduli pada penataan ruang lingkup wilayahnya.
Salah seorang warga yang turut hadir dalam pemasangan papan, Bapak Jefri, menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa KKN Unand. “Kami merasa terbantu dengan adanya papan informasi ini. Sekarang batas antarjorong lebih jelas, jadi kalau ada tamu atau kegiatan nagari, orang tidak bingung lagi mencari lokasi. Terima kasih kepada anak-anak KKN yang sudah bekerja keras,” katanya.
Apresiasi dan Harapan
Program papan informasi ini mendapatkan apresiasi positif dari wali nagari dan perangkat jorong. Menurut mereka, langkah sederhana ini memberikan dampak besar bagi kelancaran aktivitas masyarakat. Kehadiran mahasiswa KKN tidak hanya membantu dalam hal fisik, tetapi juga menumbuhkan kesadaran pentingnya pengelolaan informasi di tingkat lokal.
Ke depan, masyarakat berharap program serupa dapat terus berlanjut. Beberapa warga bahkan mengusulkan agar papan informasi dilengkapi dengan peta sederhana atau simbol khas jorong masing-masing, sehingga lebih menarik dan sekaligus menjadi sarana promosi kearifan lokal.
Sementara itu, mahasiswa KKN Unand menilai bahwa pengalaman ini menjadi pelajaran berharga. Mereka belajar bagaimana berinteraksi dengan masyarakat, bekerja sama dalam gotong royong, serta merancang solusi nyata dari persoalan yang ada di lapangan. Program sederhana seperti pemasangan papan informasi ternyata mampu memberi kontribusi penting bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Penutup
Pemasangan papan informasi batas jorong di Nagari Simpang Utara merupakan bukti nyata bahwa program KKN Unand tidak hanya berorientasi pada kegiatan seremonial, tetapi benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Dengan adanya tanda batas ini, mobilitas masyarakat menjadi lebih mudah, identitas jorong lebih jelas, dan tata kelola nagari semakin baik.
Program ini sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam membangun desa. Hal kecil yang dilakukan bersama dapat menghasilkan manfaat besar, tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk keberlangsungan nagari di masa mendatang.





























0 Comments