TEKS FOTO: Suasana khitanan massal terhadap 112 anak yatim dan kurang mampu yang dilaksanakan Keluarga Besar Haji Pasaman 2019 di Gedung Syamsiar Thaib Lubuk Sikaping, Minggu (22/6/2025)
Pasaman - Para jemaah haji yang tergabung dalam Keluarga Besar Haji Kabupaten Pasaman tahun 2019 kembali menggelar khitanan massal ke 6 untuk 112 anak yatim dan anak-anak dari kalangan keluarga yang kurang mampu di daerah itu, Minggu (22/6/2025). Dua di antaranya tidak jadi dikhitan karena demam.
Dipusatkan di Gedung Syamsiar Thaib Lubuk Sikaping, ibukota Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), khitanan massal kali ini melibatkan sebanyak 12 tenaga medis yang berasal dari rumah sakit milik pemerintah di daerah itu.
Gedung Syamsiar Thaib, yang pada hari-hari biasa terlihat sepi, mendadak ramai pagi tadi. Sejumlah orang yang terlibat langsung dalam kegiatan itu tampak fokus dengan kegiatan masing-masing.
"Alhamdulillah, ada juga jalan untuk mengkhitankan anak saya," ujar seorang orangtua, yang mengaku sudah sejak lama berniat mengkhitankan anaknya, tapi selalu terkendala keterbatasan biaya. "Allah akhirnya memberi jalan," ungkapnya.
Koordinator Lapangan (Korlap), H. Nosrial S.H., mengungkapkan kegiatan sunatan massal rutin dilakukan Keluarga Besar Haji Pasaman 2019 setiap tahun. "Kegiatan ini mulai dilakukan sejak tahun 2020 dengan mengkhitan sebanyak 80 anak," terang Nosrial.
Dijelaskan, para anggota kelompok itu usai menunaikan ibadah haji tahun 2019. Lalu, ungkap Nosrial, terbersit keinginan untuk berbuat nyata bagi orang banyak. "Kegiatan yang disepakati adalah sunatan massal bagi anak yatim dan anak-anak dari keluarga kurang mampu," ujarnya.
Sumber dananya,dari hasil patungan dari para anggota keluarga besar Haji Pasaman 2019. "Kita juga membukakan pintu untuk menerima sumbangan dari para donatur, " ucapnya. "Tahun ini Baznas Pasaman ikut membantu, " ujarnya.
Ditambahkan, selain dikhitan gratis, anak-anak tersebut juga mendapatkan bantuan uang saku masing-masing Rp50.000, kain sarung dari Bsznas Pasaman, buku tulis dan obat-obatan.
Ditambahkan, kalau pada tahun 2020 tercatat sebanyak 80 anak yang dikhitan, jumlah itu dari tahun ke tahun selalu meningkat. Yaitu, sebanyak 100 orang pada 2021, dan 108 orang pada tahun 2022.
"Kita memang menargetkan, setidaknya setiap tahun bisa mengkhitan minimal sebanyak 100 anak," "Alhamdulillah, tahun ini jauh di atas angka yang ditargetkan," ungkapnya lagi.
Sementara untuk sasaran anak-anak yang dikhitan, sebanyak 50 persen di antaranya anak-anak di Lubuk Sikaping, dan 50 persen lainnya anak-anak dari kawasan lain di Pasaman.
Pihaknya berharap kegiatan tersebut bisa meringankan beban ekonomi masyarakat, terutama dari kalangan kurang mampu, di tengah kondisi ekonomi yang berat yang dirasakan oleh masyarakat sejak beberapa waktu belakangan ini.
Sebab, menurut Nosrial, mengkhitankan anak sekarang ini membutuhkan biaya yang cukup besar juga, antara Rp400.000 sampai Rp700.000. "Tentu tidak semua orangtua yang mampu untuk itu, " ujarnya.
Ketua Keluarga Besar Haji Pasaman 2019 H. Mukhsinin, S.Ag. dalam keterangannya menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian terhadap sesama, terutama kepada masyarakat yang tergolong kurang beruntung.
Melalui sambungan telepon, Mukhsinin yang sedang bertugas sebagai Ketua Kloter Haji 2025 menjelaskan bahwa menunaikan ibadah haji diharapkan tidak hanya sekadar mendapatkan gelar di pangkal nama.
"Lebih dari itu, mereka yang sudah kembali dari menunaikan ibadah haji diharapkan menjadi orang-orang yang peduli dan peka terhadap sesama, terutama terhadap saudara-saudara kita yang kurang beruntung," ucapnya.
Sekadar informasi, Keluarga Besar Haji Pasaman 2019 diketuai ole H. Mukhsinin, S.Ag. , M.Pd.
Sekretaris H. Afdhal Ahmad, A.Md. dan
Bendahara dipercayakan kepada Hj. Ns. Sri Rahmayeni, S.Kep. (spa)
0 Comments