Oleh: Indri Yani mahasiswa universitas Andalas Padang
Sebelumnya, politik dinasti merupakan kekuasaan politik yang
dijalankan sekelompok orang yang masih berkaitan dalam hubungan keluarga.
Dinasti politik adalah sistem yang menciptakan atau
mengembangkan kekuasaan dengan mengandalkan hubungan kekerabatan dan
bertentangan dengan demokrasi karena membatasi ruang lingkup demokrasi yang
seharusnya membuka peluang berpolitik seluas-luasnya. Dalam hal ini, kerabat
dekat atau anggota keluarga dijadikan sebagai faktor pendukung terciptanya
suatu kekuasaan yang kuat dan bertahan lama. Fenomena tersebut telah ada sejak
zaman kerajaan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Dinasti politik dapat meningkatkan risiko korupsi,
nepotisme, dan penyalahgunaan kekuasaan. Sistem yang bekerja dengan
mengutamakan hubungan pribadi dan loyalitas daripada aturan formal dan
transparansi akhirnya rentan terhadap praktik korupsi dan dapat menyebabkan
penyalahgunaan kekuasaan. Penelitian membuktikan bahwa semakin
meningkatnya dinasti politik yang terjadi, maka semakin buruk akibatnya pada
pertumbuhan ekonomi bahkan bisa menyebabkan kemiskinan yang parah di suatu
daerah.
Faktor yang menyebabkan terjadinya dinasti politik mengutip
dari Mkri.id adalah
munculnya keinginan dalam diri atau suatu keluarga untuk
memegang kekuasaan, muncul kelompok terorganisir karena kesepakatan dan
kebersamaan dalam kelompok sehingga terbentuklah penguasa dan pengikut
kelompok, munculnya kolaborasi antara penguasa dan pengusaha yang menggabungkan
kekuatan modal dengan kekuatan politisi, dan terdapat pembagian tugas antara
kekuasaan politik dengan kekuasaan modal sehingga mampu menumbuhkan korupsi.
0 Comments