Oleh : Syarifah Rahayu Hadi
Nim : 2210752027
Kelas : A Gendai Bungaku
Negosiasi adalah proses interaktif
antara dua atau lebih pihak yang berusaha mencapai kesepakatan yang saling
menguntungkan. Dalam bernegosiasi pihak yang melakukan berusaha mencapai tujuan
dengan berdiskusi dan mencari solusi agar hasil yang didapatkan memuaskan bagi
semua pihak yang terlibat. Negosiasi melibatkan berbagai aspek, termasuk
komunikasi, persuasi, dan tawar-menawar. Dalam negosiasi, penting untuk
mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif, kemampuan untuk
mendengarkan dengan baik, dan kemampuan untuk mencari solusi yang kreatif.
Sikap terbuka, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memahami perspektif dan
kepentingan pihak lain juga menjadi faktor penting dalam proses negosiasi.
Pengertian negosiasi menurut KBBI
adalah sebuah proses tawar-menawar. Proses tersebut dilakukan dengan jalan
berunding untuk mencapai sebuah kesepakatan secara bersama. Kesepakatan
tersebut dicapai antara satu pihak (bisa berupa sebuah kelompok atau organisasi)
dan pihak (bisa berupa sebuah kelompok atau organisasi). Pengertian negosiasi
lain juga dapat berupa penyelesaian sengketa secara damai, melalui sebuah
perundingan antara pihak-pihak yang bersengketa.
Negosiasi yang pertama kali dilakukan
oleh Myne yaitu agar bisa membaca dan menulis. Otto teman kerja ayahnya yang
merupakan mantan pedagang memiliki keterampilan membaca dan menulis. Myne memperhatikan
Otto dalam mengelola dokumen dan surat-surat. Ketika ia menyadari kesalahan hitung,
Myne memberi masukan dan hal itu membuat Otto terkesan dan mengajukan negosiasi
kepada Myne untuk membantunya dalam mengurus dokumen. Negosiasi adalah proses
saling berkomunikasi dan mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua
pihak. Dalam kasus Myne, dia berhasil melakukan negosiasi yaitu ia mau menjadi
asisten Otto sebagai imbalannya diajarkan membaca dan menulis.
Dalam perjalanan menciptakan buku,
bermodalkan pengetahuan, Myne memulai membuat buku dari tanah liat, tetapi proses
yang sulit dan berkali-kali gagal tidak membuat Myne menyerah, tetapi ia
beralih ke metode lain yaitu membuat buku dengan kayu. Tetapi bagi orang umum
kayu yang telah di poles oleh Myne terlihat seperti kayu bakar dan ia sering
gagal karena produksinya yang melelahkan. Tubuhnya yang lemah sering menghambat
pekerjaannya karena ia sering pingsan akibat kelelahan. Hingga Myne berpikir
satu-satunya cara untuk membuat buku yaitu Ia harus membuatnya dari kertas. Tentunya
hal itu sulit karena biaya pembuatan kertas yang lumayan.
Bertemu dengan Otto, Myne berkeluh
kesah akan kesulitannya dalam mencapai tujuannya. Otto pun memberi saran
bagaimana kalau memperkerjakan orang. Myne berpikir itu bukanlah ide buruk. Lutz
adalah teman Myne yang selalu membantunya. Ia bercita-cita ingin menjadi seorang
pedagang. Saat dikenalkan dengan pedagang Lutz kebingungan ketika ditanya ingin
berdagang apa. Myne pun mengatakan kepada Lutz apakah ia mau membuat kertas
untuknya. Akhirnya Lutz pun memutuskan untuk menciptakan apa yang ingin dibuat
oleh Myne.
Dalam novel Lutz sahabat Myne akan dikenalkan
dengan seorang pedagang. Dalam situasi ini, Myne menyuruh Lutz untuk
mempersiapkan diri dengan baik mulai dari menggunakan pakaian yang rapi dan
berpenampilan menarik. Karena ketika akan bernegosiasi, memberikan kesan
positif pada pandangan pertama itu penting. Pada awalnya pedagang tertarik
dengan rambut berkilau dan ingin membeli resep yang di gunakan oleh Myne,
hiasan rambut juga menarik matanya lalu Lutz ditanya ingin menjual apa sehingga
memilih berdagang, setelah berdiskusi Myne menjelaskan bahwa ia yang memikirkan
ide dan Lutz membuat dan menjualnya. Myne berusaha mencapai kesepakatan bersama
dengan memberikan beberapa tawaran menarik. Myne menunjukkan beberapa kemampuan
menghasilkan produk yang yangakn disukai
oleh pedagang tersebut, dan pengetahuan untuk menciptakannya. Pedagang itu tertarik
dengan ide Myne dan menyadari bahwa Myne memiliki kemampuan menghasilkan produk
tanpa henti dan pengetahuan yang dalam lalu menerima semua syarat oleh Myne
agar mereka bisa bekerja sama. Ia juga melihat potensi dalam lutz yang akan
membantu bisnisnya di masa depan sehingga ia menerima Lutz sebagai pedagang
magang di perusahaannya. Kemampuan Myne dalam menyampaikan ide-idenya dengan
keyakinan dan argumen yang kuat memberikan kesan dihormati meskipun ia hanyalah
gadis kecil dari kalangan bawah. Negosiasi yang mereka lakukan memainkan peran penting
dalam mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda.
Negosiasi adalah keterampilan yang
sensitif dan tidak semua orang ahli dalam bernegosiasi. Dalam novel ini kita
dapat melihat bagaimana seorang anak kasta rendah melakukan aksi tawar menawar
dengan orang dewasa. Ia dengan baik mendengar setiap syarat dan hati-hati dalam
menjawab pertanyaan. Kelihaiannya ini membuahkan hasil dengan tidak mudah masuk
jebakan yang akan merugikannya. Dan mampu memberikan kesan baik sehingga ia
dihormati sebagai pihak yang berkemampuan.
Tidak hanya itu, sikap yang
ditunjukkan oleh Benno si pedagang yang mencermati terlebih dahulu lawan yang
ia ajak bernegoisasi. Ia tidak langsung merendahkan lawan bicara meskipun
berhadapan dengan seorang anak kecil. Sebagai seorang profesional sikap
menghormati lawan bicara tanpa memandang status yang ditunjukkan Benno si
pedagang memberikan kesan terhadapnya sebagai seorang yang bisa di ajak bekerja
sama. Ia juga memberikan penawaran dengan cara sopan dan tidak semena-mena dalam
mengambil keuntungan. Ia juga memberikan penawaran hasil kerja sama yang
seimbang dan saling menguntungkan. Ia juga mau mendengarkan tawaran dari pihak
diskusi dan menerima beberapa tawaran yang menurutnya bisa diterima. Sikapnya
ini menunjukkan seorang pedagang yang ahli bernegosiasi dan tidak serakah dalam
mencari keuntungan. Tentunya hal itu disukai oleh Myne sehingga ia merasa
bertemu dengan rekan kerja yang tepat.
0 Comments