Kata Kunci : Kerajaan Banjar , Naskah dan Sejarah
Masalah yang terdapat dalam naskah tersebut menceritakan tentang bagaimana peranan kerajaan banjar dalam penulisan Naskah yang berada di tanah banjar tersebut, yang mana pada mulanya kerajaan ini dimulai datangnya India Keling dan Imigran yang mencari wilayah baru di tanah ini ( Jawa Timur).
Awalnya pemerintahannya atau kepemimpinannya yang turun secara temurun, dan maharaja memiliki beberapa anak yang akan meneruskan kepemimpinanya, namun sebelum meninggal ia berwasiat kepada anaknya jangan berdifat raja namun berusahalah mencari kebaikan.
Maharaja memiliki empat orang anak dan satu puteri namun yang dinobatkan untuk menggantikan posisinya yaitu sang cucu Raden Samudra, namun anaknya tidak menerima dan saat i i Reden Samudra merasa tidak aman sehingga ia meminta bantuan kepada kerajaan Islam Demak, dan kerajaan Islam Demakpun mau membantunya dengan syarat Raden Samudra harus masuk dalam kerajaan Islam dan memeluk ajaran islam, dan syarat tersebut diterima oleh Raden Samudra sehingga ia mengirim 1000 pasukan islam bersama catib dayan.
Peran Kerajaan Banjar dalam Penulisan Naskah Di Tanah Banjar
Sebelum Kerajaan Islam Banjar terbentuk, Islam sudah lama masuk ke daerah ini, sehingga telah terbentuk sebuah masyarakat Islam di sekitar kerajaan.
Pada abad ke-17 tercatat beberapa kejadian penting dalam tradisi tulis ini. Dalam abad itu seorang ulama Banjar yang bernama Syeikh Ahmad Syamsuddin al-Banjari, yang mana pada peranan kerajaan banjar dalam penulisan ini di gunakaan di kalangan masyarakat untuk melakukan suatu tradisi, yang berupa keagaman contohnya penulisan kitab, dan juga untuk keperluan kerajaan , misal surat perjanjian, dan surat menyurat dikerajaan
Menurut pendapat Dede Hidayatullah, tulisan ini di hadiahkan untuk Ratu Aceh Sultanahah Seri Ratu Tajul Alam Sa, kitab ini di tulis pada masa pemerintah Pangeran Tapasena, dengan tujuannya pada abat ke-17 dalam kerajaan islam dapat kecendrungan tradisi tulisan yang baik dan pesatnya perkembangan tasawuf sehingga menghadirkan ulama yang besar dalam hal itu
Peranan Kerajaan Islam Banjar dalam penulisan naskah di Kalimantan Selatan bisa di bagai menjadi dua kategori. Pertama, peranan secara tidak langsung, dan kedua, peranan secara langsung.
Peran Kerajaan Banjar dalam Penulisan Naskah Di Tanah Banjar
Menurut penjelasan dari naskah yang saya baca, sebelum Kerajaan Islam Banjar terbentuk, Islam sudah lama masuk ke daerah ini, sehingga telah terbentuk sebuah masyarakat Islam di sekitar kerajaan.
Dalam peranan ada dua yaitu ada yang secara langsung dan tidak langsung.
Peranan Secara Tidak Langsung,
Dari penjelasanya secara tidak langsung menurut teks ada beberapa
1. Prosespendidikanal-Banjari
Penulisan naskah di tanah banjar tidak lepas peran dari al Banjari, yang mana sebagai penulis dan pendidik yang melahirkan generasi ulama penulis naskah, yang mana pada peranan al m- Banjari ini menghadirkan ulama ulama yang mampu menulis naskah.
2. PendirianPusatPendidikanAgama
3. MembentukMahkamahSyar’iyyah
Peranan secara langsung
Peranan kerajaan secara langsung dalam penulisan naskah di Kalimantan Selatan ini bisa sebagai penulis naskah langsung, atau menyuruh orang untuk menulis naskahnya. Misalnya penulisan Undang-undang Sultan Adam, surat-surat Kerajaan Banjar, perjanjian antara Pangeran Nata Dilaga dengan VOC, dan lain-lain , Yang mana peranan ini dilakukan secara langsung atau bisa juga menyuruh orang dalam penulisannya , maksut dari hal tersebut yang mana pada pembuatanya dilakukan secara langsung dan dan bisa juga dengan memyuruh orang lain dalam pembuatnya.
Peranan Kerajaan Banjar di Masa Kini
Dan peranan yang masih terjalankan sampai kini dengan melakukan aruh rakyat atau pesta rakyat dengan melakukannya setiap tahun sekali yang mana bertepatan dengan milat kesultanan rakyat , untuk menjaga dan melindungi kelestariannya agar naskah terjaga dengan utuh.
0 Comments