Ticker

6/recent/ticker-posts

Keunikan- Keunikan Rumah Gadang

 


Rumah Gadang berasal dari Provinsi Sumatera Barat. Rumah adat suku Minangkabau ini memiliki keunikan di bagian atap. Bentuk atap memanjang ke samping dan bergonjong runcing seperti tanduk kerbau.

Rumah suku Minangkabau ini bentuknya hampir sama seperti rumah panggung pulau Sumatera. Tetapi, rumah ini memiliki keunikan tersendiri mulai dari bentuk, bahan bangunan, sampai motif ukiran kayu.

keunikan rumah gadang

1. Atap Berbentuk Seperti Tanduk Kerbau

2. Terdapat Banyak Pilar dan Lanjar

3. Jumlah Kamar Sesuai dengan Penghuni Perempuan

4. Dilengkapi Tiang-tiang Anti Gempa

5. Tidak Menggunakan Paku

6. Dapur terpisah dari rumah utama

7. Terdapat Rangkiang di Pinggir Rumah

8. Anti Rayap 

9. Bangunan rumah seperti kapal 

10. jendela tidak lurus 

11. pintu rumah gadang tidak menghadap jalan 

12. ukiran rumah gadang 


Fakta Unik Rumah Gadang

Selain itu, rumah adat provinsi satu ini juga menyimpan banyak keunikan lainnya. Apa saja itu?

Atap Berbentuk Seperti Tanduk Kerbau

Hal pertama yang paling unik dan khas dari rumah Gadang adalah bentuk atapnya seperti tanduk kerbau. Atap ini disebut sebagai gonjong, yang akan semakin lancip pada bagian ujung.

Pada zaman dahulu, suku Minangkabau sering memenangkan adu kerbau saat melawan raja dari kerajaan Jawa. Hal inilah yang menginspirasikan masyarakat Minangkabau untuk membuat rumah adat seperti tanduk kerbau.

Selain itu, bentuk tanduk kerbau juga melambangkan persatuan dan kesatuan masyarakat Minangkabau dengan simbol atap gonjong sebanyak tiga lapis yang disatukan.

 Terdapat Banyak Pilar dan Lanjar

Rumah Gadang juga termasuk rumah panggung. Tidak heran bila rumah ini memiliki diperlukan pilar-pilar yang kokoh dan kuat.

Biasanya, dalam membuat rumah Gadang akan menggunakan lebih dari lima baris pilar untuk menopang keseluruhannya.

Pilar-pilar tersebut akan membentuk empat buah ruangan memanjang, yang biasa disebut sebagai lanjar.

Nah, biasanya ada keempat lanjar tersebut selalu ada di dalam satu rumah. Tiga lanjar pertama akan berfungsi sebagai ruang tamu dan ruang keluarga. Sedangkan lanjar terakhir, akan digunakan sebagai kamar tidur.

 Jumlah Kamar Sesuai dengan Penghuni Perempuan

Keunikan selanjutnya dari rumah adat asal Minangkabau adalah jumlah kamarnya. Kalau biasanya saat kita membangun rumah akan menyesuaiakan dengan jumlah penghuni, berbeda dengan rumah Gadang. 

Jumlah kamarnya justru akan menyesuaikan dengan berapa banyak penghuni perempuan yang akan tinggal di sana.

Bagi perempuan yang sudah menikah, maka akan diberikan kamar khusus yang lebih tertutup. Hal ini bertujuan untuk menjaga privasi dan menghindari munculnya fitnah. 

 Dilengkapi Tiang-tiang Anti Gempa

Dengan melihat bentuk dan struktur bangunannya, kamu pasti akan segera tahu kalau rumah Gadang ini sangat kokoh. Bahkan, rumah adat ini memiliki ketahanan yang kuat terhadap guncangan gempa, lho. 

Tentunya, rumah di sini sangat amat, mengingat wilayah Sumatera Barat cukup rawan bencana gempa bumi. 

Hal yang membuat rumah Gadang tahan gempa adalah penggunaan batu santu sebagai penyangga pilar utama. Batu ini berperan sebagai penyangga sehingga pilar kayu tidak langsung menyentuh permukaan tanah. 

 Tidak Menggunakan Paku

Dalam setiap pembuatan bangunan pasti akan memerlukan paku. Berbeda dengan rumah Gadang yang dalam proses pembangunannya tidak menggunakan satu pun paku. 

Alih-alih paku, rumah Gadang menggunakan pasak untuk merekatkan berbagai komponen penyusun bangunannya sehingga lebih kokoh dan tahan guncangan.

Pasak dipercaya dapat membuat kayu bangunan tidak mudah patah dan roboh. 

Dapur terpisah dari rumah utama

Setiap rumah pasti membutuhkan dapur untuk menyiapkan makanan sehari-hari. Biasanya, dapur akan  terletak di bagian dalam rumah. Namun, berbeda halnya dengan rumah Gadang. 

Di rumah adat Minangkabau ini, meletakkan dapur terpisah dari rumah. Nah, area dapur akan  berada di halaman belakang rumah. Namun, bagian dapur dibuat sangat megah dan nyaman. 

Terdapat Rangkiang di Pinggir Rumah

Rangkiang merupakan lumbung berupa rumah kecil yang ada di pinggir rumah Gadang. Fungsi dari Rangkiang adalah untuk menyimpan berbagai persediaan makanan, serta padi. 

Biasanya, terdapat pintu kecil untuk naik ke atas. Selain itu, rangkiang juga memiliki loteng berbentuk segitiga bernama singkok. Setiap rumah Gadang, memiliki jumlah Rangkiang berbeda yang memberi gambaran keadaan suku. Ada 4 jenis kegunaan Rangkiang, antara lain:

Sitinjau lauik (si tinjau laut)

Tempat menyimpan padi yang digunakan untuk membeli barang atau keperluan rumah tangga. Tipe Rangkian ini lebih pipih dan berdiri di atas empat tiang.

Si bayau-bayau

Rangkiang ini adalah tempat penyimpanan padi untuk makanan sehari-hari. Ukuran bangunan lebih besar dan dibangun di bagian kanan rumah Gadang.

Si Tangguang lapa (Si tanggung lapar)

Bagian lumbung untuk menyimpan padi cadangan untuk musim paceklik. Bentuk tiang bangunan ini persegi.

Rangkiang Kaciak (rangkiang kecil)

Rangkiang untuk menyimpan benih padi dan berbagai perawatan untuk pertanian. Bentuk bangunan lebih pendek dan lebih kecil.

 Anti Rayap

Material bangunan rumah Gadang menggunakan pohon juha. Setelah ditebang, kayu  tidak langsung digunakan untuk membuat bangunan rumah melainkan harus direndam air selama beberapa tahun. 

Hal ini yang membuat kayu menjadi lebih kokoh, tapi tetap fleksibel. Tentunya, rayap tidak menyukai kayu yang sudah lama terendam air

 Bangunan Rumah Seperti Kapal

Jika dilihat bentuk rumah Gadang seperti badan kapal. Bagian rumah ini bentuknya persegi empat tetapi tidak seimbang. Atapnya melengkung ke arah samping, sedangkan badan rumah landai seperti kapal.

 Jendela tidak lurus

Rumah Gadang memiliki jendela miring dan tidak simetris. Bentuk jendela ini mengikuti bangunan dinding rumah. Ukuran rumah Gadang terbuat dari papan dan berukuran besar.

Ada 12 jendela rumah dibagi menjadi 2 jendela bagian kiri, 2 jendela bagian kanan, dan 8 jendela bagian depan. Jendela ini berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya sinar matahari ke rumah.

 Pintu Rumah Gadang tidak menghadap ke jalan

Pintu rumah Gadang tidak menghadap ke jalan karena ada aturan yang dijalankan hingga kini. Aturan tersebut dibuat supaya pintu tidak terlihat langsung dari luar rumah. Selain itu untuk mengurangi penyimpangan dan penilaian buruk dari masyarakat yang lewat didepan rumah.

 Ukiran rumah Gadang

Rumah Gadang memiliki tiga jenis ukiran untuk tiang yaitu tumbuhan, hewan, dan benda-benda yang digunakan  sehari-hari. Ukiran tradisional ini merupakan gambaran kehidupan masyarakat Minangkabau

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS