Ticker

6/recent/ticker-posts

PAD Pada APBD 2022 Sumbar Tambah Kuat Di Posisi Fiskal Tinggi

 


Pendapatan APBD 2022 Provinsi Sumatera Barat terealisasi sebesar Rp 6,1 triliun, dengan kontribusi PAD Rp 2,8 triliun (45,9 %). Fakta itu menunjukan tambah kuatnya kontribusi PAD atas APBD Sumbar di posisi Fiskal tinggi, kontribusi PAD atas pendapatan APBD 31-100 %.

Itulah perkembangan sangat menarik pendapatan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) 2022 Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), seperti terungkap dari Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Sumbar, Mahyeldi di DPRD Sumbar, Jalan Khatib Sulaiman, Padang, Kamis (23/3).

Dalam Nota Pengantar LKPj Gubernur di rapat paripurna (pleno) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang dipimpin oleh Ketua DPRD Sumbar, Supardi itu, dilaporkan target pendapatan di awal APBD 2022 Sumbar sebesar Rp 5,9 triliun. Capaian di akhir tahun sebesar Rp 6,1 triliun.

Sumber pertama di balik capaian pendapatan APBD 2022 Sumbar Rp 6,1 triliun itu adalah dari PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebesar Rp 2,8 triliun, naik Rp 200 milyar lebih dari target awal APBD yakni Rp 2,6 triliun. Berikut, dari Dana transfer dan Lain-lain pendapatan APBD yang sah.

Terkait belanja, naik dari rencana awal Rp 6,2 triliun ke Rp 6,6 triliun. Itu terdiri belanja operasional dari Rp 4,1 triliun naik ke Rp 4,3 triliun, belanja modal dari Rp 953 milyar naik ke Rp 1,052 triliun, belanja tidak terduga dari Rp 55,1 milyar turun ke 16,1 milyar, dan belanja transfer Rp 1,025 triliun naik ke Rp 1,207 triliun.

Lewat laporan LKPj 2022 itu, Gubernur mengungkap capaian program kegiatan pembangunan di berbagai sektor, seperti urusan pendidikan, kesehatan, ke-PU-an, Perumahan dan Pemukiman (Perkim), Trantibum dan perlindungan masyarakat, serta urusan sosial.

Pada urusan pendidikan menengah/khusus, antaralain meningkatnya pemerataan layanan pendidikan. Indikator antaralain, Angka partisipasi murni dengan capaian kinerja (CK) 128,6 %. Angka partisipasi kasar, CK 105,55 %. Kelulusan SMA/MA/LB/Paket-C, CK 99,92 %. Lulusan SMA yang ke perguruan tinggi, CK 90,01 %.

Terkait upaya penguatan pendidikan menengah ini, ada terobosan menarik dari sebagian daerah terungkap lewat LKPj 2022 Gubernur. Daerah seperti Kabupaten Sijunjung, Kab Pasaman, Kota Pariaman dan Bukittinggi membantu Pemprov dalam pembiayaan untuk penguatan SMTA di wilayah mereka.

Di bidang ke-PU-an, pada Sasaran-1 dilaporkan meningkatnya kemantapan jalan (jalan provinsi Red-). Indikatornya, persentase jalan mantap (target kinerja 75 %, realisasi kinerja 71,39 %) dengan capaian kinerja 95,19 %.

Bagian lain, terkait perkembangan demografi penduduk, jumlah penduduk di provinsi dengan 19 kota/kabupaten ini per-31 Desember 2022 lalu tercatat 5.664.988 jiwa, naik 60.531 jiwa dari 2021. Berbarengan itu, pengeluaran perkapita pertahun Rp 11.130.000, naik dari Rp 10.790.000 pada 2021.

Di segi ketenagakerjaan, penduduk usia kerja di Sumatera Barat pada 2022 berjumlah 4,14 juta orang, terbagi 2,87 juta usia angkatan kerja, sisanya pelajar, mengurus rumah tangga dan lainnya. Sedangkan dari 2,87 orang angkatan kerja tadi, 2,69 juta orang di antaranya bekerja.

Atas penyampaian Nota pengantar LKPj tahun 2022 Gubernur itu, tanggapan Ketua DPRD Sumbar, Supardi lewat pidatonya antaralain, melihat laporan data capaian kinerja keseluruhan terlihat bagus. Tapi itu akan ditinjau ke lapangan. Untuk pembahasan LKPj, DPRD akan membentuk panitia khusus (Pansus).**y

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS