Ticker

6/recent/ticker-posts

Panen Hujan : Kebutuhan terpenuhi Ekonomi Tercukupi

 



Panen Hujan : Kebutuhan terpenuhi Ekonomi Tercukupi 

Dwi Suci Mahesa Putri (2010422016) – Departemen Biologi, FMIPA Universitas Andalas

 

Sumber : mpoin.com

Air adalah kebutuhan dasar manusia di kehidupan. Musim kemarau dengan durasi waktu yang panjang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi menipisnya pasokan sumber air yang ada di alam. Di daerah perkotaan seiring pesatnya pembangunan, kebutuhan air bersih selalu meningkat sementara ketersediaan air bersih menurun. Air  hujan merupakan salah satu sumber daya alam yang belum dimanfaatkan secara optimal dan hanya dibiarkan mengalir ke saluran-saluran drainase menuju ke sungai-sungai yang akhirnya mengalir ke laut namun, jika dilihat dan dimanfaatkan maka memiliki banyak manfaat bagi keberlangsungan hidup dan memenuhi berbagai kebutuhan manusia. 

Curah hujan yang tinggi di beberapa daerah di pedesaan kebanyakan terbuang mengalir begitu saja ke sungai. Bahkan tidak sedikit daerah yang mengalami banjir akibat hujan. Saat terjadi hujan, air menjadi tertahan di permukaan tanah oleh beton jalan raya dll.,  hanya sedikit yang dapat terserap tanah (infiltrasi), sisanya menjadi air limpasan atau jika dalam jumlah yang cukup banyak mengakibatkan banjir. Namun, tentu saja pertumbuhan perkotaan merupakan hal yang positif, dengan syarat tetap memperhatikan dampak terhadap lingkungan. Eksploitasi air tanah dapat menyebabkan tanah menjadi ambles (land subsidence). Selain itu, juga akan menyebabkan kesulitan air bersih karena air tanah tersebut semakin sulit diperoleh, bahkan seperti dikutip dalam Pikiran-rakyat. Apabila eksploitasi air tanah berlanjut  tanpa ada rem, krisis air tampaknya akan menjadi kenyataan.

Dalam rangka penyediaan air bersih dapat dikembangkan Sistem Pemanfaatan Air Hujan (SPAH) yang layak dikonsumsi oleh masyarakat. Sistem ini dapat dikembangkan secara bergotong royong dan dikelola bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari atau bahkan untuk dikomersialisasikan. Prinsip dasar PAH adalah mengalirkan air hujan yang jatuh di permukaan atap melalui talang air untuk ditampung ke dalam tangki penampung. Kemudian limpasan air yang keluar dari tangki penampung yang telah penuh disalurkan ke dalam  sumur resapan. Air hujan yang ditangkap kemudian ditampung (rain water harvesting) dapat dimanfaatkan oleh rumah tangga untuk kebutuhan sehari-hari dengan beberapa perlakuan apabila dibutuhkan, atau digunakan industri kecil seperti usaha pencucian motor dan mobil, usaha laundry, dll. Dengan disubtitusi oleh air hujan, eksploitasi air tanah dapat direduksi, tidak hanya itu air hujan yang sudah tidak tertampung dalam penampungan (reservoir) dapat dimasukkan ke dalam tanah dengan menggunakan sumur resapan sehingga dapat menambah persediaan air tanah. Jika tempat penampungan memiliki kapasitas yang besar, air tersebut dapat dimanfaatkan hingga musim kemarau.

Sistem Panen Air Hujan (PAH) merupakan suatu sistem konservasi air tanah melalui penampungan dan pemanfaatan air hujan guna memenuhi kebutuhan air untuk sanitasi. Sistem ini memiliki banyak manfaat , diataranya mengurangi penggunaan air tanah dan mengurangi emisi sehingga mengurangi dampak perubahan iklim dan pemanasan global. Sistem PAH ini dapat memberikan tambahan sumber air untuk kehidupan sehari-hari serta untuk keperluan beribadah. Sistem ini memiliki beberapa komponen dasar dengan system tertutup untuk menyalurkan air dari talang ke tangka atau sumur resapan. Terdapat tiga komponen dasar pada sistem pemanenan air hujan, yaitu permukaan atap untuk penangkapan air hujan, talang untuk alat penyaluran air hujan ke tempat penampungan dan bak atau kolam untuk tempat penyimpanan air hujan. Cara kerja PAH adalah air hujan yang tertangkap di atap rumah dialirkan melalui talang atau pipa menuju bangunan PAH (tandon air). Teknologinya cukup sederhana, tetapi dapat memberikan manfaat nyata. Bahkan dapat dibuat oleh orang yang awam sekalipun, karena proses pembuatannya lebih banyak menggunakan pekerjaan pertukangan. Terlebih lagi kesadaran masyarakat akan air lebih diperlukan daripada penguasaan teoretis secara mendalam. Namun, apabila pembuatannya disertai dengan perhitungan yang cermat dalam penentuan kapasitas penampung, curah hujan, perpipaan, dll., tentu akan memberikan hasil yang lebih baik dan bernilai rupiah. 

Cara ini bisa dilakukan di mana saja. Adapun tempat yang baik untuk mengaplikasikan cara ini adalah pada bangunan berukuran cukup besar ataupun sarana umum seperti masjid, gedung serbaguna, gedung olah raga, dll. Salah satu contoh tempat yang telah mengaplikasikan metode ini adalah Bandara Frankfurt di Jerman. Kebutuhan air di bandara ini dipasok dari air hujan yang ditangkap dari atap bandara tersebut kemudian ditampung dalam suatu wadah penampung berukuran besar. Pertama,  penghematan biaya. Memang pada saat ini harga  air bersih tidak semahal harga BBM. Namun, apabila dapat berhemat dari pengeluaran untuk air bersih, mengapa tidak. Khusunya di daerah yang biasanya harus membeli air dalam jeriken, juga untuk industri-industri kecil seperti usaha pencucian mobil dan motor serta usaha laundry yang setiap harinya banyak membutuhkan air.

Kedua, manfaat untuk lingkungan. Pemanenan air hujan dapat mengurangi pemakain dari air tanah. Selama musim hujan, air sangat melimpah sehingga dapat digunakan langsung ataupun dengan diberikan perlakuan terlebih dahulu jika diperlukan, selebihnya air hujan tersebut ditampung dalam sebuah bak penampungan agar dapat digunakan pada musim kering. 

Meskipun kebutuhan air pada musim kering tidak dapat dipenuhi seluruhnya dari air hasil penampungan tersebut, tetapi akan sangat berpengaruh terhadap pengurangan penggunaan air tanah. Kembali pada ssat musim hujan, jika bak penampungan telah terisi penuh, air hujan yang telah dipanen dapat disalurkan pada sumur resapan. Sumur resapan ini dapat mengisi kembali air tanah, juga untuk menghindari banjir yang disebabkan air tidak dapat meresap ke dalam tanah



Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS