Bagaimana Bisa Festival Musik Akhir Tahun Membawa Petaka Bagi Lingkungan

Bagaimana Bisa Festival Musik Akhir Tahun Membawa Petaka Bagi Lingkungan

Penulis : Gledis Natasha Kinski

NIM : 2010421001

Mahasiswi Jurusan Biologi Universitas Andalas

Setelah sekian lama kita dilanda oleh pandemi, berbagai festival musik mulai melonjak. Siapa sih yang enggak tahu update an deretan lonjakan festival musik yang akan diadakan di akhir tahun ini? Pasti lah semuanya update tentang semua deretan jadwal festival musik, apalagi di kalangan kaum gen Z dan milenial. Karena acara festival musik ini mengundang penyanyi ternama, mulai dari NIKI, Rich Brian, Joji, Jackson Wang dan Warren Hue. Di festival musik ini juga aka nada berbagai merchandise yang akan dijual dan berbagai makanan dari sponsor acara festival musik. Begitulah para penyelenggara acara menarik perhatian kalangan kaum anak muda untuk membeli tiket dan menghadiri acara tersebut.

 Kalangan anak muda juga akan tergiur dengan kedatangan artis favoritnya dan juga akan ingin mencoba mencari momen-momen yang menyenangkan dengan temannya dengan mengikuti festival musik akhir tahun ini. Mereka juga akan membeli merchandise dan ingin mencoba rasa makanan yang ada dijajakan di festival musik tersebut. Semua itu dilakukannya untuk mencetak kenangan yang dapat dia ingat selama masa muda nya. Hal ini sangat bagus untuk dijadikan sebagai pengalaman yang terbaik di masa muda. Namun tanpa diketahuinya, aka nada masalah ke depannya jika festival musik ini berlangsung secara terus menerus ke depannya.

 Festival musik yang menjadi momen bersenang-senang bagi semua penonton festival akan menjadi suatu petaka bagi kelompok masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran kota. Karena semua sampah itu akan diangkut dan dibuang ke daerah pinggiran kota. Selain itu, ada juga sampah yan dibiarkan saja berserakan hingga menumpuk. Selain itu, ada juga penonton yang membuang sampahnya di jalur pembuangan air karena tidak disediakannya tempat sampah di area festival musik. Sehingga saat hujan lebat datang, aliran air pembuangan tersumbat lalu meluap menjadi banjir di sekitaran daerah festival musik.

 Dari pemaparan di atas dapat kita ketahui, bahwa festival musik yang tidak melakukan penanganan terhadap sampah yang berserakan dari para penonton akan membawa petaka bagi masyarakat lainnya. Kenapa petaka? Karena semua dampak dari hal itu bisa merusak lingkungan di saat bencan alam datang. Tak bisa kita prediksi bencana seperti apa yang akan datang. Jadi memang perlu adanya suatu kesadaran dan Tindakan yang dilakukan untuk mencegah bencana tersebut datang.

 Kan pemerintah sudah menyediakan tukang sampah dan penyapu jalan di berbagai tempat? Apakah itu tidak efektif? Ya tentu saja tidak efektif. Karena semua usaha pemerintah itu baru suatu Tindakan kecil yang diperlukan untuk membersihkan jalanan yang tampak oleh kita saja. Coba lihat di berbagai tempat festival musik yang selalu menghasilkan banyak sampah plastik, kertas dan lainnya. Hal itu sangat menambah timbunan sampah yang ada di TPA.

 Sampah yang ada di festival musik itu perlu diatasi dari pihak penyelenggara acara dan para penonton. Karena tanpa kerjasama dari penonton, pihak penyelenggara juga tidak dapat mencegah terjadinya penyebaran sampah plastik di tempat festival musik, begitu juga sebaliknya. Semua pihak memiliki perannya masing-masing. Tanpa pergereakan dari masing-masing pihak sampah tidak akan bisa diatasi dengan baik. Ide dan kreatifitas dari pihak penyelenggara juga bisa untuk mencegah sampah berserakan. Mulai dari pengolahan sampah yag akan digunakan menjadi suatu merchandise bagi penyanyi yang akan tampil pada festival musik tersebut, atau mengolah samaph tersebut menjadi hiasan atau furniture pada acara festival musik tersebut.

 Semua hal pasti ada upaya pencegahannya dan akan efektif apabila semua pihak yang diperlukan melakukan peran serta memiliki kesadaran diri yang tinggi. Pencegahan ini juga perlu adanya usaha, dukungan finansial dan ide. Tanpa ada ketiga hal tersebut, maka akan sulit untuk melakukannya. Selain adanya sampah di tempat festival musik, ada masalah lain yaitu pencemaran suara dan udara.

 Pencemaran udara yang dimaksud pada festival musik ini yaitu kumpulan para penonton yang yang berdesak-desakan. Mereka akan menghasilkan karbon dioksida yang apabila dihirup oleh penonton lain akan berakibat keracunan karbon dioksida. Akan memberikan efek samping, seperti mual, pusing, muntah dan detak jantung akan berpacu cepat. Hal ini juga harus diperhatikan oleh pihak penyelenggara acara dalam menghindari terjadinya keracunan karbon dioksida bagi para penontn festival musik.Seperti yang kita ketahui, bahwa karbon dioksida adalah sisa dari hasil pernafasan dari tubuh kita. Sisa dari pernafasan tubuh kita tersebut dikeluarkan karena bersifat toksik yang tidak boleh lagi kita hirup.

 Dari hal tersebut, pihak penyelenggara harus tahu bagaimana cara mengatasinya dan mencegah terjadinya penonton yang akan mengalami keracunan karbondioksida. Ada banyak hal yang bisa terjadi dari festival musik, mulai dari sampah yang menumpuk hingga pencemaran udara. Ada juga salah satu bentuk pencemaran lagi yang belum banyak orang lain ketahui yaitu pencemaran suara. Pencemaran suara ini adalah suatu bentuk pencemaran yang dapat kita rasakan secara langsung dari alat indera pendengaran kita. Bentuk dari pencemaran suara ini adalah apabila kita merasakan suara keras dan tidak enak untuk didengar oleh telinga kita itu sudah termasuk dalam pencemaran suara. Kenapa pencemaran suara di festival musik, kan kita di festival musik mendengarkan nyanyian para penyanyi dan enggak mungkin kita merasakan pencemaran suara disana? di festival musik tidak hanya suara dari penyanyi yang akan kita dengarkan, melainkan suara teriakan para penonton yang keras dan heboh itu akan sangat mengganggu kenyamanan para penonton yang memang ingin menikmati nyanyian penyanyi tersebut. Oleh karena itu, kita juga sebagai para penonton harus bisa untuk menempatkan diri kapan harus bisa berteriak heboh dan kapan unuk diam. Karena festival musik adalah acara yang diselenggarakan bagi khalayak umum yang dimana tidak hanya diri kita saja yang menikmati musik tersebut melainkan orang lain juga ikut dalam acara tersebut.