60 Persen Puskesmas di Sumbar Belum Memiliki Apoteker
Padang, - Jurnalis Sumbar
Sekitar 60 persen puskesmas di Sumbar belum memiliki Apoteker. Padahal, Apoteker bertanggung jawab mengamankan masyarakat dari dampak negatif penggunaan obat-obatan.
Hal itu diungkapkan ketua PD Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Provinsi Sumbar Apt.Dr.(Clin Pharm) Dedy Almasdy,M.Si disela-sela Konferda dan seminar ilmiah yang diselenggarakan PD IAI Sumbar dihotel Truntum Padang baru-baru ini. Konferda ini mengangkat Tema, Optimalisasi Peran Apoteker dalam upaya Pencapaian Program Nasional Kesehatan .
Dedy menyebut PD IAI Sumbar pernah mendorong gubernur untuk membuat surat edaran dalam upaya pemenuhan apoteker di puskesmas-puskesmas yang ada di Sumbar.
Gubernur sudah membuat surat edaran tapi kewenangan lain ada di kabupaten/kota untuk itu perlu sinkronisasi,"tuturnya.
Menurutnya dengan tidak adanya apoteker maka obat-obatan di puskesmas hanya dikerjakan tenaga klinis kefarmasian. Selanjutnya pelayanan farmasi klinis merupakan kompetensi apoteker.
Dengan menjamurnya perguruan tinggi swasta maka kebutuhan apoteker sebenarnya sudah cukup memadai,"ulasnya.
Disisi lain Dedy mengatakan Konferda ini bertujuan untuk menambah wawasan apoteker di Sumbar. Melalui seminar ilmiah sekaligus pengurus baru masa bakti 2022-2026 .
Sementara wakil sekjen DPP IAI Pusat Ardyansyah mengatakan, sesuai dengan peraturan pemerintah No.76 tahun 2016 dinyatakan bahwa setiap puskesmas wajib ada apoteker
Namun di beberapa daerah tidak hanya di Sumbar ada kekurangan apoteker. Kami dari pengurus pusat sudah meminta pengurus daerah untuk memverifikasi pemerintah daerah dalam pengelolaan tenaga apoteker saat rekrutmen PNS butuh waktu tapi untuk sementara. Selama bisa diatasi melalui pengelolaan honor daerah,"ujarnya.
Ia menjelaskan keberadaan apoteker di puskesmas itu wajib untuk menjamin safety edukasi dan quality obat yang akan dikonsumsi masyarakat.
Ia berharap dalam Konferda ini terpilih pengurus yang menjalankan program yang sudah ditetapkan oleh pengurus pusat.
Pada kesempatan yang sama kepala dinas kesehatan Sumbar mengatakan, dengan digelarnya Konferda dan seminar ilmiah ini dapat meningkatkan pengetahuan para apoteker yang ada di Sumbar.
Ia mengajak para apoteker untuk hadir sampai kepelosok nagari yang ada di Sumbar
Ketua pelaksana AptJuni fitrah, M.Farm mengungkapkan dalam Konferda ini para apoteker di Sumbar sepakat menunjuk ketua periode 2018-2022. Dedy Almasdy melanjutkan kepemimpinan untuk periode 2022-2026. Dalam Konferda ini juga terpilih Ketua Dewan Pengawas daerah Sumbar, Apt,Dr.Hansen Nasif,Sp.FRS.
Terpilihnya Apt. H.Afdhal sebagai ketua MKEAI daerah Sumbar," (Kitti)
0 Comments