Ticker

6/recent/ticker-posts

LAMANG TAPAI ASAL TANAH DATAR MINANGKABAU

 



Oleh: Selvi Dwi Julianti

Jurusan Sastra Daerah Minangkabau


Indonesia terbentang  sangat luas dari Sabang hingga Marauke, dari Miangas hingga Pulau Rote. Indonesia merupakan negeri yang kaya baik itu sumber daya alam, sumber daya manusia, budaya dan bahasa. Indonesia merupakan negeri yang heterogen terdapat ribuan hingga ratus ribu mungkin jutaan budaya yang ada di negeri ini. Dengan penduduk 250.000.000 orang dan wilayah kepulauan yang beragam, menjadikan munculnya banyak kebudayaan di Indonesia.

Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi dari ke 33 provinsi di Indonesia. Provinsi ini terletak di Barat Indonesia. Suku Minangkabau merupakan suku yang berasal dari Sumetera Barat. Tentu saja setiap daerah memiliki berbagai macam keanekaragaman khas yang berbeda tiap-tiap daerahnya. Saya akan menceritakan tentang Lamang Tapai, makanan khas Sumatera Barat.

Bicara tentang Sumatera Barat seakan tidak ada habisnya. Dua hal yang sangat kental tentang provinsi minangkabau ini adalah bentang alam yang indah dan masakan makanan tradisional yang sangat lezat di lidah. Dua hal ini bukan merupakan klaim masyarakat minangkabau tapi sudah diakui di penjuru dunia.

Selain makanan berat yang sering Anda jumpai di rumah-rumah makan Padang, di Sumatera Barat juga banyak terdapat jajanan pasar tradisional, salah satunya adalah lamang tapai. Apasih lamang tapai ini? Lamang tapai adalah makanan atau jajanan pasar tradisional yang terbuat dari beras ketan. Lamang tapai dimasak menggunakan medium bambu dan disajikan bersama dengan tape atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan tapai ketan hitam.

Bagi kalian yang belum mengetahui Lamang Tapai. Lamang Tapai walaupun merupakan makanan khas Minangkabau, tapi terdapat juga di daerah lain. Jadi, Lamang tapai bukanlah monopoli suku Minangkabau saja. Lamang Tapai juga terdapat di Tapanuli Selatan, Bengkulu, Kalimantan bahkan ada di Malaysia juga. Dalam tulisan ini saya akan membicarakan Lamang Tapai asal Minangkabau, khusunya Kabupaten Tanah Datar. Saya memilih Kabupaten Tanah Datar karena, disini Lamang Tapai khusus dimasak pada Hari Raya Idul Adha saja, sedangkan pada hari-hari biasa hanya terdapat di pasar sebagai jajanan sehari-hari.

Lamang adalah beras ketan yang dimasak dengan santan dalam bambu muda. Bahan utamanya adalah beras ketam putih, santan kelapa, daun pandan, dan sedikit garam. Beras ketan dicuci bersihkan dulu dan dimasukan ke dalam ruas bambu muda yang terlebih dahulu dilapisi dalamnya dengan daun pisang kemudian baru dituangkan santan ke berasnya dan di bakar dengan bara api, dijaga jangan sampai ruas bambu terbakar.

Tapai adalah tape beras ketan hitam yang dibuat dengan memfermentasikan beras ketan dengan ragi.

Selain makanan berat yang sering Anda jumpai di rumah-rumah makan Padang, di Sumatera Barat juga banyak terdapat jajanan pasar tradisional, salah satunya adalah lamang tapai. Apasih lamang tapai ini? Lamang tapai adalah makanan atau jajanan pasar tradisional yang terbuat dari beras ketan. Lamang tapai dimasak menggunakan medium bambu dan disajikan bersama dengan tape atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan tapai ketan hitam.

Sebenarnya jajanan pasar ini tidak hanya terdapat di Sumatera Barat, tapi juga di daerah timur Indonesia lamang dikenal dengan nama nasi ketan bambu. Bedanya, bagi masyarakat minang, lamang disantap dengan tapai ketan hitam, sedangkan di daerah lain memiliki campuran tersendiri.

Lamang tapai biasanya banyak ditemukan ketika bulan Ramadhan tiba. Lamang tapai banyak disajikan di rumah-rumah masyarakat minangkabau sebagai salah satu menu berbuka puasa. Selain banyak dijumpai di bulan puasa, lamang tapai juga sering ditemukan saat hari-hari besar agama, dan perayaan adat masyarakat setempat.

Rasa lamang tapai ini sendiri antara manis dan asam, tapi tentu saja sangat enak ketika dimakan. Aroma peragian dari tapai ketan hitam menggugah selera siapa pun yang hendak menyantap kuliner ini.

Berikut akan kami gambarkan cara membuat lamang tapai, mungkin Anda tertarik mencoba membuatnya di rumah.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Lamang, ialah :

Buluh

Daun pisang

Beras ketan putih

Santan kelapa

Garam

Daun pandan

Beras ketan hitam

Ragi

Cara membuat Lamang, ialah : 

Buluh yang sudah direndam dipotong dengan gergaji setiap ruasnya, kemudian dibersihkan bagian dalamnya.

Daun pisang dipanaskan supaya menjadi layu, digulung dimasukkan ke dalam buluh sebagai alas supaya Lamang yang akan dibuat tidak menempel ke dinding buluh.

Beras ketan dicuci dan dikeringkan, dan dimasukkan ke dalam buluh.

Masukkan santan diberi garam dan daun pandan lalu tungkan ke dalam buluh yang sudah berisi beras ketan hingga penuh, lamang siap dibakar.

Siapkan kayu bakar ditumpuk dan kiri kananya diberi tiang gawang untuk menyimpan Lamang, Lamang dibariskan berjejer dengan sedikit miring menghadap ke api unggun. 

Pada fase pertama Lamang dimasak dengan api menyala hingga mendidih dan berasnya matang. 

Fase dua Lamang direbahkan dengan ketinggian 15 cm dari atas tanah dan dimasak dengan bara api hingga Lamang matang. 

Setelah matang Lamang diangkat. 


Cara membuat Tapai Hitam, ialah : 

Beras ketan hitam dimasak hingga matang, dipindahkan kemudian didinginkan, setelah itu ditaburi ragi yang dihaluskan di atasnya, ditutup selama tiga hari supaya terjadi fermentasi. Setelah 3 hari, Tapai Hitam sudah matang siap dimakan.

Mengingat Tapai Hitam ini pembuatannya tiga hari, biasanya pembuatan tapi hitam akan mendahului pembuatan lamang yaitu tiga hari sebelum idul adha. Dalam proses pembuatan Lamang tadi melibatkan banyak keluarga, dari lima hingga enam keluarga, dari sini kita bisa melihatnya bahwa masyarakat bergotong royong. Ada yang bertugas mencari buluh, ada yang bertugas mencari kayu bakar dan menyiapkan tempatnya, ada yang memarut kelapa dan membuat santan, ada yang memasukkan beras ke bambu dan mengatur rasanya, ini adalah biasanya yang paling berpengalaman, dan ada yang bagian memasak dan mengatur apinya. Proses memasak ini kurang lebih memakan waktu 4-6 jam. Mengingat proses memasak dan mempersiapkan Lamang Tapai ini sangat lama, itulah mengapa makanan jarang ditemui pada hari-hari biasa dan hanya kita jumpai pada Hari Raya Idul Adha saja. Tradisi ini sangat kental sampai tahun 80an, sedangkan sejak tahun 90an hingga sekarang mulai berkurang, karena tidak ada regenerasi.

Lamang ini setelah matang biasanya dimakan dengan Tapai Hitam, bisa juga dengan sarikaya, dan durian. Pada Hari Raya Idul Adha, jika kita bertemu ke rumah saudara, menu pertama yang kita temui pastilah Lamang Tapai. Makanan-makanan lain hanyalah sebagai pelengkap saja. Pada hari lain, lamang masih kita jumpai di Bulan Ramadhan, sebagai menu berbuka puasa yang bisa kita beli di pasar. Kita juga bisa menjumpai Lamang Tapi di kota-kota besar saat Bulan Ramadhan yang dijual oleh orang Minang. Demikianlah yang bisa saya sajikan sekilas mengenai tradisi membuat Lamang Tapai di daerah Tanah Datar, Sumatera Barat.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS