Ticker

6/recent/ticker-posts

7 Pepatah Minang yang Harus diterapkan Agar Sukses Merantau



Oleh : Putri Nopaliza

Mahasiswi Sastra Minangkabau

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Andalas


Merantau dan Minang adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Bagi orang minang, merantau sudah ada dalam darah mereka. Kebiasaan untuk berpindah ke daerah dan suasana baru sudah diterapkan orang minang sejak dahulu. Karena kebiasaan inilah, daerah minang berkembang luas. Dari kawasan puncak gunung Marapi hingga bahkan lebih luas dari provinsi Sumatera Barat sekarang.

Filosofi Merantau itu sendiri berasal dari bahasa dan budaya di minangkabau. Yang artinya adalah wilayah luar dari daerah minangkabau. Zaman sekarang disebut dengan bertransmigrasi.


Maka tak jarang di kota-kota besar pasti bertemu dengan orang minang. Entah mereka berdagang, atau berbisnis. Budaya merantau sudah melekat erat pada orang minangkabau.


Pada zaman dahalu yang sering merantau adalah anak laki-laki. Dengan berkembangnya zaman, sekarang ini tak hanya laki-laki saja yang pergi merantau. Kaum perempuan pun boleh menurut filosofi merantau.Sejak dahulu, setiap pemuda Minang yang sudah cukup umur, maka mereka akan pergi merantau meninggalkan kampung halaman dan merantau ke daerah-daerah yang mereka tuju.Pergi merantau bukan berarti melupakan kampung halamannya begitu saja. Mereka sangat mencintai tanah kelahirannya, meskipun pergi merantau ke daerah yang baru.

Selain itu pergi merantau bukan berarti lari dari kehidupan yang sesungguhnya. Merantau bagi orang minangkabau sebagian besar mereka berdagang, menuntut ilmu.Tak jarang dari orang minangkabau melahirkan orang yang berpengaruh di Indonesia. Contohnya saja adalah Mohammad Hatta, Buya Hamka, Tan Malaka, Muhammad Natsir, Sutan syahrir, dan Haji Agus Salim. Mereka adalah orang-orang yang berpengaruh di Indonesia.Kebudaayaan orang minangkabau tentunya sangat lekat pada dirinya meskipun mereka berada di rantau orang.

 

Dijelaskan dalam pepatah minang yang lain, bahwa orang minang sudah ada sejak gunung Marapi sebesar telur itik. Daerah tinggal pertama masyarakat minang adalah nagari Pariangan, (sekarang berada di Luhak nan Tuo-Tanah Datar). Adanya luhak nan Tangah (Agam) dan Luhak Nan Bungsu (limapupuh kota), hingga daerah pesisir dan rantau jauh, ada akibat persebaran para perantau minang dari pucuk tumbuh pertamanya di Pariangan.


Zaman sekarang, bahkan hampir dimana-mana bisa dijumpai keturunan suku Minangkabau. Masyarakat penganut Matrilineal terbesar ini terkenal akan kemampuan berdagang, berpolitik, dan terutama sekali mengolah makanan.

Selain itu Minangkabau filsafah minang menyebutkan :


Karatau madang di hulu


Babuah babungo balun


Marantau bujang dahulu


Di kampuang baguno balun


( Keratau madang di hulu)


Berbuah berbunga belum


Merantau bujang dahulu


Di kampung berguna belum


Orang minang di rantau biasanya dapat hidup berdampingan dengan masyarakat lainya meskipun berbeda suku,etnis, budaya dan agama. Mereka dapat di terima oleh masyakat setempat. Karena orang minang memiliki cara komunikasi yang baik dan menyenangkan.


Berikut 7 Pepatah minang yang mereka terapkan hingga sukses di rantau:


Adaik Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah


Prinsip ini menjadi pegangan utama yang dipegang perantau minang kemanapun mereka pergi. Kewajiban untuk menjalankan syariat agama tidak hanya sebatas ibadah, tapi juga dalam setiap segi kehidupan mereka. Termasuk dalam memenuhi kebutuhan hidup, haruslah dengan cara yang halal. Tak hanya memperoleh uang dengan cara halal, tapi juga membelanjakan uang untuk hal yang halal.


Dima Bumi dipijak, Disitu Langik dijujuang


Orang minang adalah orang yang beradat. Namun tidak semua adat bersifat kaku. Ada adat yang sifatnya babuhua tungga (buhul tunggal), artinya bisa menyesuaikan dengan kebiasaan masuarakat setempat. Dengan berpedoman pada Dimana bumi dipijak, disitu langit dijujung. Artinya, dimanapun mereka merantau, Haruslah mengikuti semua aturan yang berlaku di tempat tersebut. Hal ini yang membuat mereka survive  dan diterima baik di tanah rantau.


Musuah Indak dicari, Basuo Pantang diilakkan


Perantau harus tahu diri. Ia harus sadar bahwa ia adalah pendatang, sehingga harus menjalin hubungan baik dengan pribumi setempat, membaur dan menghindari permusuhan. Namun lain halnya bila merasa terusik, harga diri tetaplah harus dibela dan dipertahanan mati-matian. Meskipun filosofi ‘musuh indak dicari’ ini adalah prinsip utama silat minang, tapi tetap dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.


Alam Takambang Jadi Guru


Sebagai orang baru, perantau sadar bahwa dirinya hanya ‘anak buah’ yang sedang mencari ‘induk semang’. Ia haruslah beradapatasi dengan lingkungan baru. Tidak ada alasan canggung dan malu ketika gagal, karena tujuan merantau yang utama bukanlah sekedar uang, tapi juga pengalaman. Belajar dari pengalaman dan terus bekerjakeraslah yang kemudian mengantarkan mereka pada kesuksesan.


Baraja ka Nan Manang, Mancontoh ka Nan sudah


Tidak ada orang yang langsung sukses dan berhasil. Semuanya dimulai dari bawah dan dilanjutkan dengan kerja keras. Agar kerja keras tidak sia-sia, haruslah dilakukan dengan ilmu. Untuk itu, haruslah belajar dari orang yang lebih berpengalaman, sehingga kegagalan bisa diminimalisir. Untuk itulah, kenapa setiap perantau harus punya induk semang.


Tiado Rotan akapun Jadi, Tiado Kayu Janjang dikapiang


Semangat dan kerja keras. Prinsip utama yang harus dimiliki oleh yang ingin sukses. Sebagai suku yang terkenal akan bakat dagangnya, orang minang tak serta merta mewarisi bakat tersebut. Selain kerja keras, tentulah harus pandai membaca situasi dan kondisi, menghitung segala kemungkinan dan untung rugi agar tetap bisa bertahan hidup dan sukses di rantau.


Takuruang nak di Lua, Taimpiak nak di Ateh


Cerdik dan tidak mau kalah. Jangankan kalah sekalipun, untuk seri pun tidak mau. Itulah pepatah minang yang mereka patri dalam diri mereka agar bisa bertahan di kejamnya persaingan hidup. Para perantau haruslah bisa membedakan mana kawan dan lawan bersaing, sehingga saat persaingan terjadi, mereka tetap keluar sebagai pemenang.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS