Ticker

6/recent/ticker-posts

Tanggapan Perempuan Minangkabau tentang Pendidikan pada Zaman Sekarang dengan Zaman Dulu

 


Oleh: Natasya Harifa

Mahasiswa Fakultas sastra minangkabau Universitas Andalas

Perempuan selalu menjadi topik yang tidak kunjung usai dibahas, diteliti dan diperbincangkan, tak terkecuali perempuan Minangkabau. Perempuan dalam susunan masyarakat adat Minangkabau memiliki peranan yang khas. Sistem kekerabatannya adalah matrilineal atau menurut garis keturunan ibu. Secara umum, sistem matrilineal juga memberikan legalitas kepada perempuan untuk berkuasa. Oleh sebab itu sistem adat matrilineal tidak hanya penarikan garis keturunan berdasarkan ibu, akan tetapi kekuasaan juga berada di tangan perempuan.

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Jika seseorang tidak memiliki keterampilan, bagaimana mungkin orang itu bisa mengetahui kemampuannya sendiri. Banyak sekali orang mengatakan terutama di Minang, perempuan itu tidak harus sekolah tinggi-tinggi, kenapa harus bersekolah tinggi-tinggi kalau ujung-ujungnya akan menjadi ibu rumah tangga juga, ujung-ujungnya nanti akan putar-putar di dapur saja. Kata-kata seperti itulah terkadang yang membuat hati seorang perempuan di Minang menyudut, karena seperti tidak ada dukungan, yang ada hannyalah cemoohan orang-orang. Sebenarnya itu salah, tidak semua perempuan itu berpegangan kesana, karena perempuan juga ingin dipahami, dia juga ingin mimpi dan cita-citanya tercapai. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah mengembangkan potensi dan mencerdaskan individu dengan lebih baik. Dengan tujuan ini, diharapkan mereka yang memiliki pendidikan dengan baik dapat memiliki kreativitas, pengetahuan, kepribadian, mandiri dan menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab.

Cara seseorang memiliki keterampilan adalah dengan cara mengembangkan dirinya ke tempat yang lebih baik lagi, seperti melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi. Memang benar, perempuan akan menjadi seorang ibu juga, namun itu bukanlah menjadi penghalang bagi seorang perempuan untuk mengejar impiannya. Bukan soal mengejar gelar saja, namun jika dia memiliki wawasan lebih, apa salahnya jika dia melanjutkan pendidikannya. Sekarang banyak sekali orang menyangkal permasalahan tentang pendidikan perempuan di zaman sekarang, apalagi itu sangatlah jauh berbeda dengan perempuan dahulunya. Jika dibandingkan dengan perempuan pada dahulu, memang jauh sekali bedanya. Perempuan pada dahulunya tidak begitulah dengan pendidikan, bukan berarti perempuan itu tidak memiliki skil atau kemampuan, bisa dikatakan orang pada zaman dahulu hidupnya tidaklah semudah pada masa sekarang. Dahulu saja tamat Sekolah Menengah Atas saja sudah mujur, apalagi jika harus dilanjutkan ke perguruan tinggi, itu tidaklah mudah. Bisa dikatakan juga orang-orang dahulu yang bisa bersekolah tinggi itu hanya orang yang mampu saja. Peran perempuan tidak hanya sebagai ibu dalam kehidupan sehari-hari. Perempuan juga mempunyai peran sebagai istri, pendamping setia laki-laki sebagai teman hidupnya dan ia juga berperan sebagai teman atau kekasih bagi orang yang dicintainya. Berbagai peran tersebut harus dilakukan perempuan secara seimbang dan penuh tanggung jawab. Namun, pada kenyataannya perempuan hidup di tengah permasalahan yang cukup pelik karena tidak mampu melaksanakan peran tersebut secara seimbang dan penuh tanggung jawab. Persoalan yang pelik tersebut sering membuat perempuan kehilangan keseimbangan dan mengalami keresahan dalam dirinya hingga berpengaruh kepada harga diri keperempuanannya. Pasalnya perempuan dahulu tidak diizinkan untuk bersekolah tinggi-tinggi, seolah-olah perempuan itu diciptakan hanya untuk menjadi ibu saja. Sebenarnya perempuan juga memiliki peranan penting yang lain juga, seperti hak dalam dirinya sendiri yang diinginkannya sejak kecil, yaitu mewujudkan cita-citanya. Pada masyarakat Minangkabau, khususnya, kaum perempuan mendapat tempat terhormat. Perempuan dalam masyarakat Minangkabau pada zaman dahulu sering ditempatkan di posisi yang tidak penting. Pada masa lampau, perempuan tidak diberi kesempatan yang sama seperti laki-laki contohnya dalam pendidikan.

Di era sekarang, era dimana zaman semakin canggih dan modern, perempuan sangatlah besar fungsi dan kedudukannya, untuk itulah pendidikan sangat penting bagi kaum perempuan Minangkabau. Sekarang rasanya sangat canggung jika perempuan tidak bersekolah tinggi, karena pada dasarnya berpendidikan tinggi sangatlah penting dikalangan sekarang. Perempuan sekarang lebih mementingkan pendidikan dan karirnya daripada mengejar cintanya, pasalnya perempuan lebih dominan agar dia harus berwawasan tinggi. Dulu dan sekarang sangat jauh sekali bedanya, perempuan di Minang sekarang tidak mau pantang kalah dari laki-laki. Perempuan juga ingin dihormati dan dimengerti, tidak hanya berpatokan pada garis keturunan ibu. Perempuan memanglah istimewa, apalagi perempuan di Minangkabau tidak sama dengan perempuan di luar sana. Dia sangat berperan penting bagi kaumnya, tidak hanya perihal dalam Bundo Kanduang, perempuan Minang juga harus memiliki karakter dan pengetahuan yang dimana pengetahuan tersebut dapat dicontohkan kepada kaum perempuan lainnya, supaya perempuan itu bisa percaya diri karena mereka sudah melihat ke yang sudah ada. Pada dasarnya tidak ada yang tidak mungkin, karena perempuan Minangkabau selalu dianggap lemah bagi kaum laki-laki. Dari sinilah perempuan Minang menunjukkan jati diri yang sesungguhnya, agar kaum laki-laki itu tahu bahwa perempuan Minang fungsinya bukan hanya untuk dinikahi dan dijadikan ibu dari anak-anaknya saja, namun supaya dia juga bisa mendidik anak-anaknya kelak nanti jika dia sudah beranjak dewasa. Dari sini kita bisa juga mengetahui betapa berharganya perempuan, perempuan bukan hanya tentang ibu ataupun Bundo Kanduang, tetapi juga tentang dia yang memiliki keterampilan dan berpendidikan, karena dia juga ingin mengangkat derajatnya dan derajat orangtuanya. Perempuan juga bisa membela dirinya dari ocehan laki-laki yang dimana perempuan itu lebih baik diam di rumah saja, jika perempuan hanya untuk berdiam diri saja, apakah dia akan bisa membimbing anak-anaknya nanti, bagaimana dia bisa mengetahui dunia luar jika dia tidak diperbolehkan untuk mengejar impiannya.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS