Ticker

6/recent/ticker-posts

KAMPIR SIRIH DAN MAKAN BAJAMBA DI MINANGKABAU

 


Oleh : Aria Yoga Putra

Jurusan sastra Daerah Minangkabau

Universitas Andalas


Kampir sirih merupakan alat komunikasi sekaligus tradisi dan budaya pada saat pertunangan kedua mempelai di Minangkabau. Sebuah alat berbentuk dompet dengan ukuran yang besar, terbuat dari daun pandan. Orang minang menyebutnya “kampia”. Didalamnya diisi dengan siriah selengkapnya, pakai gambir, kapur, sadah dan kelengkapan lainnya

Rantau Agam Bukittinggi , kampir sirih itu dibawa pihak perempuan ke rumah calon pengantin laki-laki. Yang membawa kampir sirih itu disebut “kapalomudo”. Bajalan ban nan tuo, mangecek ba nan pandai.

Seorang kapalo mudo punya keahlian disitu pandai berpetatah-petitih, mendatangkan rundingan sekaligus menerima rundingan dari alek yang datang. Sebab kampir sirih itu dinanti oleh kapalo mudo, itulah seninya dunia adat minangkabau dari segi perkawinan.

Sebagai pembuka kata oleh yang datang terhadap yang menanti itulah kampir sirih, diawali yang datang terhadap yang menanti sirih di minta sekapur seorang. Lebih dari sekpaur lebih baik laagi.

Oleh kapalo mudo yang menanti, sirih itu tidak langsung di makan, mereka bersama-sama duduk dan berbicara satu sama lain sambil beriya-iya dahulu dengan seluruh pihak yang menanti. Sebab dalam menanti kapalo mudo tidak sendirian, ada niniak mamak, urang semenda, keluarga bako dan anak muda yang ada dalam naagari.

Setelah dirundingkan tentang sirih yang disodorkan pihak pengantin perempuan, baru di jawab oleh kapalo mudo rundingan yang datang tadi. Masak sirih mempunyai tiga perkara, pertama masak dibatang, kedua masak dalam perundingan dan ketiga masak dimakan

Lalu kapalo mudo yang meneruskan rundingannnya,” bagi kami tak bercari jalan yang berliku yang penting sirih kami masak, lalu dipecahkanlah satu persatu masak sirih. Sirih yang masak di batang adalah sirih yang sudah lama tak di petik sehingga masak sendiri.

Kemudian masak dimakan adalah sirih yang lazim dimakan orang, ganti rokok sebatang bagi laki-laki sirih sekapur bagi perempuan, dalam realita kehidupan masyrakat minangkabau memakan sirih merupakan hal yang baik bagi kesehatan.

Perkawinan merupakan kewajiban dari setiap agama termasuk agama Islam yang mengharuskan seseorang tersebut untuk menikah demi mencapai tingkat kehidupan yang lebih tinggi, dewasa dan matang. Perkawinan di Minangkabau sendiri merupakan suatu ikatan yang membentuk hubungan kekerabatan antara pihak laki-laki dengan pihak wanita yang pelaksanaannya dilaksanakan sesuai dengan anjuran agama dan adat yang berlaku di Minangkabau. Pelaksanaan upacara perkawinan tersebut dilaksanakan sesuai dengan tradisi adat dimana mempelai tersebut berada. Upacara perkawinan di daerah Minangkabau antara satu daerah dengan daerah lain ini berbeda-beda pelaksanaannya. 

Karena setiap daerah di Minangkabau tersebut memiliki tradisi atau upacara perkawinan yang berbeda dengan memiliki banyak suku dan adat yang beragam-ragam. Beragamnya tradisi yang ada dalam upacara adat perkawinan ini, sehingga Minangkabau menerapkan ketentuan yaitu “adaik salingka nagari” dimana adat di setiap daerah beragam-ragam dan berbeda-beda tradisi pelaksanaannya dalam upacara perkawinan sesuai dengan kebiasaan yang telah ada dan sesuai dengan adat yang sudah dilakukan secara turun-temurun diajarkan oleh nenek moyang terdahulu di daerah tersebut. Oleh karena itu tradisi adat di dalam ajaran Minangkabau tidak boleh disamakan setiap daerahnya. Tradisi tersebut pasti berbeda-beda setiap daerahnya sesuai dengan ajaran nenek moyang mereka dari jaman dahulu. Begitu juga dengan masyarakat yang berada di Nagari Magek, yang merupakan daerah yang berada diwilayah Minangkabau tepatnya berada di Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat. Di Nagari Magek tersebut juga terdapat berbagai macam tradisi dalam upacara adat perkawinan. Masyarakat Magek memiliki tradisi yang unik yakni tata cara makanya yang biasa yang di sebut oleh masyarakat dengan nama makan bajamba.

Makan bajamba ini dilakukan dengan talam besar dengan jumlah yang dimakan didalam talam tersebut tiga sampai lima orang. Masyrakat yang melakukan makan bajamba ini melakukanya dengan cara duduk melingkari talam besar yang sudah disediakan, kemudian posisi duduk nya yang sudah di atur yaitu kalau wanita duduk dengan bersimpuh dan laki-laki duduknya baselo.

Makan bajamba ini memberikan kesempatan kepada yang melaksanakanya untuk mengenal orang yang belum di kenal serta dapat mempererat tali silaturahmi seseorang yang renggang menjadi rapat.Tradisi makan bajamba ini wajib dilakukan apabila masyarakat ingin melaksanakan prosesi perkawinan (baralek) di Minangkabau baik itu ingin melakukan baralek gadang atau baralek ketek yang dilaksanakan di nagari tersebut.

Seiring berjalanya waktu cara pelaksanaan makanbajamba dalam alek perkawinan di Nagari Magek sendiri semakin banyak ragamnya. Ditambah lagi dengan adanya pengaruh dari budaya luar membuat cara pelaksanaan makan dalam alek perkawinan ini semakin banyak saja cara penerapannya. Saat ini sebagian masyarakat yang melakukan upacara alek perkawinan sudah mereka kombinasikan dengan pelaksanaan makan dengan cara “hidangan Prancis” dan “seprah”

Makan dengan hidangan Prancis ini yaitu makan dengan cara mengambil makanan sendiri yang sudah disediakan di dalam tempat yang besar dengan jumlah yang besar, kemudian diambil sendiri-sendiri. Makan dengan hidangan Prancis tersebut biasanya dilaksanakan diluar rumah dengan duduk di kursi dan meja yang telah disediakan. Makan “seprah” yaitu makan dengan cara lauk yang dihidangkan tersebut sudah diletakkan di tengah-tengah rumah menggunakan meja yang diberi alas kain. Tuan rumah tidak lagi susah-susah untuk menyajikan nasi ke dalam talam tersebut . Tamu hanya tinggal mengambil makanan yang sudah dihidangkan didepan mereka sendiri. Makan “seprah” berbeda hidangan makanan dengan hidangan Prancis, makan “seprah” dilakukan di dalam rumah berbeda dengan makan prasmanan yang dilakukan duduk ataupun berdiri diluar rumah. Namun, cara penyajian dan makannya juga sama yaitu dengan mengambil makanan sendiri.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS