Ticker

6/recent/ticker-posts

Renungan *SEKEDAR MINUM KOPI



Prof.Dr.H.Asasriwarni MH Guru Besar UIN IB/ Ketua MK Dewan Pertimbangan MUI Provinsi Sumbar


Dalam sebuah acara Reuni, beberapa  alumni menjumpai *guru sekolah mereka dulu.*

 

Mereka menceritakan kisah sukses masing-masing ..


Ada yang menjadi : 

- Menteri

- Gubernur

- Wakil Gubernur

- Walikota

- Wakil Walikota

- Bupati

- Wakil Bupati

- Direktur BUMN

- Direktur Bank

- Pengusaha sukses

- PNS

- Guru

- Dokter

- Arsitek

- Pengacara

- Anggota dewan

- Ketua LSM

- Wartawan

- Konsultan

- Kepala Desa 

dan lain-lainnya.


Melihat para alumni tersebut ramai-ramai membicarakan kesuksesan mereka, guru tersebut segera ke dapur kemudian mengambil seteko kopi panas dan beberapa *cangkir kopi yang berbeda-beda.*


‎Mulai dari cangkir yang terbuat dari kristal, kaca, melamin dan plastik. 


_“Sudah - sudah .._ 

_Ngobrolnya berhenti dulu._ 

_Ini Bapak sudah siapkan kopi buat kalian,”_ 

seru sang guru memecah *keasyikan obrolan* mereka.


Hampir serempak, mereka kemudian berebut *cangkir terbaik* yang bisa mereka dapat.

Akhirnya, di meja yang tersisa hanya satu buah cangkir plastik yang *paling jelek.*


Lantas, setelah semua mendapatkan cangkirnya, sang guru pun mulai menuangi cangkir itu dengan kopi panas dari teko yang telah disiapkannya.


_“Mari, silakan diminum,”_ 

ajak sang guru, yang kemudian ikut mengisi kopi dan meminum dari *cangkir terakhir yang paling jelek.*


_“Bagaimana rasanya?_ 

_Nikmat kan?_ 

_Ini dari kopi hasil kebun keluarga saya sendiri.”_


_“Wah, enak sekali Pak .. Ini kopi paling sedap yang pernah saya minum,”_ 

timpal salah satu murid yang langsung diiyakan oleh temannya yang lain.


_“Nah, kopinya enak ya?_

_Tapi, apakah kalian tadi memperhatikan._ 

_Kalian hampir saja berebut untuk memilih cangkir yang paling bagus hingga hanya menyisakan satu cangkir paling jelek ini?”_ 

tanya sang guru.


Murid-murid itu pun saling berpandangan. 


_"Perhatikanlah, bahwa kalian semua memilih *cangkir yang bagus* dan kini yang tersisa hanyalah *cangkir yang murah dan tidak menarik.*_


_Memilih hal yang terbaik adalah wajar dan manusiawi._


_Namun persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang bagus perasaan kalian mulai terganggu._


_Kalian secara otomatis melihat cangkir yang dipegang orang lain dan mulai membandingkannya._


_Pikiran kalian terfokus pada *cangkir,* padahal yang kalian nikmati bukanlah cangkirnya melainkan *kopinya.‎*_


_Hidup kita, baik kehidupan dunia maupun kehidupan Ibadah, seperti kopi dalam analogi tersebut di atas, sedangkan cangkirnya adalah sarana, pekerjaan, jabatan juga harta benda yang kita miliki."_


Semua alumni tertegun mendengar penjelasan dari sang guru.


Penjelasan dari sang guru telah menyentak kesadaran mereka.


_"Anak-anakku tercinta ..."_

lanjut sang guru. 


_"Jangan pernah membiarkan *cangkir* mempengaruhi *kopi* yang kita nikmati._


_*Cangkir* bukanlah yang utama, *kualitas kopi itulah yang terpenting.*_

_Jangan berpikir bahwa :_

*- kekayaan yang melimpah,*

*- sarana yang mewah,* 

*- karier yang bagus dan*

*- pekerjaan yang mapan* 

merupakan jaminan kebahagian hidup dan kenikmatan dalam beribadah.


_*Itu konsep yang sangat keliru.*_


_Kualitas hidup dan Ibadah kita ditentukan oleh :_ 

*"Apa yang ada di dalam"* 

bukan 

*"Apa yang kelihatan dari luar"*

_Status, pangkat, kedudukan, jabatan, kekayaan, kesuksesan, popularitas, adalah sebuah predikat yang disandang._

_Tak salah jika kita mengejarnya._

_Tak salah pula bila kita ingin memilikinya._


_*Namun, semua itu hanya sarana.*_


_Sarana hanya bermanfaat apabila bisa mengantarkan kita pada tujuan._


_Apa gunanya  memiliki segala sarana, namun tidak pernah merasakan :_ 

_- kedamaian,_ 

_- ketenteraman,_ 

_- ketenangan,_ 

*dan*

_- kebahagian sejati di dalam kehidupan kita, yaitu forever love❤ ?_


_*Itu sangat menyedihkan.*_


_Karena hal itu sama seperti kita menikmati *kopi* kualitas buruk yang disajikan di sebuah *cangkir* kristal yang mewah dan mahal ..."_


_Kunci menikmati *kopi* bukanlah seberapa bagus *cangkir*-nya, tetapi seberapa bagus kualitas *kopi*-nya ..."_


Semoga Bermanfaat

 Prof.Dr.H.Asasriwarni MH Guru Besar UIN IB/ Ketua MK Dewan Pertimbangan MUI Provinsi Sumbar

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS