Ticker

6/recent/ticker-posts

BOLEHKAH MENGGABUNGKAN PUASA SYAWAL DENGAN PUASA SENEN-KEMIS DAN APA KONSEKUENSINYA ?


Prof.Dr.H.Asasriwarni Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar



*_A. Dalil Rujukan :_*


Rasulullah SAW Bersabda Sbb :


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ


*Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa selama setahun* (HR. Ahmad No. 23533, Muslim No. 1164, dan Turmudzi  No. 759)


*_B.  Pelajaran Yang Terdapat Di Dalam Hadits Tersebut :_*


*1. Ditinjau Dari Syariatnya :* 


Latar belakang syariat ibadah  ini oleh  para ulama dibagi menjadi dua jenis  ibadah, yakni :


a. Ibadah Yang _Maqsudah Li Dzatiha_:


 Artinya keberadaan ibadah merupakan tujuan utama disyariatkannya ibadah tersebut. Sehingga ibadah ini harus ada secara khusus. Semua ibadah wajib, shalat wajib, puasa wajib, dst, masuk jenis pertama ini.


Termasuk juga ibadah yang disyariatkan secara khusus, seperti shalat witir, shalat dhuha, dst.


Termasuk jenis ibadah ini adalah ibadah yang menjadi tabi’ (pengiring) ibadah yang lain. Seperti shalat rawatib. Dan sebagian ulama memasukkan puasa 6 hari bulan syawal termasuk dalam kategori ini.


b. Ibadah Yang  _Laisa  Maqsudah Li  Dzatiha_  : 


Ibadah ini merupakan kebalikan dari yang pertama, artinya keberadaan ibadah itu bukan merupakan tujuan utama disyariatkannya ibadah tersebut. Tujuan utamanya adalah yang penting amalan itu ada di kesempatan tersebut, apapun bentuknya.


Satu-satunya cara untuk bisa mengetahui apakah ibadah ini termasuk *_maqsudah li dzatiha ataukah laisa maqsudah li dzatiha_* adalah dengan memahami latar belakang dari dalil masing-masing ibadah (Liqa’ al-Bab al-Maftuh, Ibnu Utsaimin, Volume 19, No. 51).


*2. Contoh Yang Diberikan Ulama Untuk Mempermudah Dalam Memahaminya :*


a. Contoh Pertama, Shalat Tahiyatul Masjid :


Rasulullah SAW  Bersabda Sbb : 


إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ المَسْجِدَ، فَلاَ يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ


*Apabila kalian masuk masjid, jangan duduk sampai shalat 2 rakaat* (HR. Bukhari No. 1163)


Dalam hadits tersebut di atas, Rasulullah SAW menyarankan agar kita shalat 2 rakaat setiap kali masuk masjid sebelum duduk.  Artinya, yang penting jangan langsung duduk, tapi shalat dulu. Tidak harus itu shalat khusus tahyatul masjid atau shalat sunnat yang lainya.  Bisa juga shalat qabliyah atau shalat sunah lainnya. Meskipun boleh saja jika kita melakukan shalat khusus tahiyatul masjid.


Dari sini, shalat keberadaan ibadah shalat tahiyatul masjid itu bukan merupakan tujuan utama. Tapi yang penting ada amal, yaitu shalat 2 rakaat ketika masuk masjid. Apapun bentuk shalat itu. 


b. Contoh Kedua, Puasa Senin dan Kamis :


Ketika Rasulullah SAW  ditanya mengapa Beliau rajin puasa senin kamis ? Beliau mengatakan :


ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ


*Di dua hari ini (senin – kamis), amalan dilaporkan kepada Allah, Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amalku dilaporkan, saya dalam kondisi puasa* (HR. Ahmad No. 21753 dan Nasai No. 2358,  Dihasankan Oleh Syuaib al-Arnauth).


Dalam hadis tersebut di atas menyatakan bahwa, siapapun yang melakukan puasa di hari senin atau kamis, apapun bentuk puasanya, dia mendapatkan keutamaan.  Amalnya dilaporkan kepada Allah, dalam kondisi dia berpuasa. Baik ketika itu dia sedang puasa wajib, atau puasa sunah lainnya. Meskipun boleh saja ketika dia melakukan puasa khusus di hari senin atau kamis.


*3. Menggabungkan Niat Dua Ibadah :*


Para ulama menyebutnya *_”at-Tasyrik fin Niyah”_* atau *_”Tadakhul an-Niyah”_* (menggabungkan dua niat menjadi satu).


Terdapat kaidah yang diberikan para ulama dalam masalah menggabungkan niat, yakni : 


إذا اتحد جنس العبادتين وأحدهما مراد لذاته والآخر ليس مرادا لذاته؛ فإن العبادتين تتداخلان


*Jika ada dua ibadah yang sejenis, yang satu maqsudah li dzatiha dan satunya laisa maqsudah li dzatiha, maka dua ibadah ini memungkinkan untuk digabungkan* (’Asyru Masail Fi Shaum Sitt Min Syawal, Dr. Abdul Aziz ar-Rais, hal. 17).


Dari kaidah di atas, beberapa amal bisa digabungkan niatnya jika terpenuhi 2 syarat, yakni : 


a. Amal Itu Jenisnya Sama :


Contoh : Shalat dengan shalat, atau puasa dengan puasa.


b. Ibadah Yang Maqsudah Li Dzatiha Tidak Boleh Lebih Dari Satu :


Karena tidak boleh menggabungkan dua ibadah yang sama-sama maqsudah li dzatiha.


*4. Menggabungkan Niat Puasa Syawal Dengan Senin dan Kamis :*


Dari keterangan di atas, puasa syawal termasuk ibadah Maqsudah Li Dzatiha sementara puasa Senin dan Kamis termaduk ibadah  Laisa Maqsudah Li Dzatiha.


Sehingga niat keduanya memungkinkan untuk digabungkan. Dan insyaa Allah *_Mendapatkan Pahala Puasa Syawal Dan Puasa Senin Jamis_*.


Dari Umar bin Khatab Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah SAW   Bersabda Sbb :


إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى


*Sesungguhnya amal itu tergantung pada niat dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan*  (Muttafaq ’Alaih)


Karena dia menggabungkan kedua niat ibadah itu, mendapatkan pahala sesuai dengan apa yang dia niatkan.


Wallahu a’lam Bissawab


*_C. Tema Hadits Yang Berkaitan Dengan Al-Qur'an :_*


Allah SWT Berfirman Sbb : 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ


*Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa* (QS. Al Baqarah Ayat : 183)


Demikianlah runungan di pagi hari, Semoga hidup kita semakin bermanfaat dan berkah, aamiin YRA. 


Aqulu qauli hadza, wa astaghfirullahal Adzim li wa lakum. 


ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ


Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik... 


*Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu*

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS