Padang,Jurnalissumbar.Cukup miris, ternyata pendapatan perkapita masyarakat sumbar hanya 3 juta rupiah perorang perbulannya bila dibanding propinsi Bengkulu, kita masih ketinggalan.
Pakar ekonomi dari FE Unand, Prof. Dr. Firwan tan SE, MEC. mengupas nya pada seminar sehari yang bertema Kondisi perekonomian Sumbar kini dan yang akan datang pada hari sabtu (7/5) di Gedung serbaguna BI Jl Sudirman Padang.
Yang dihadiri oleh Pakar-pakar ekonomi dan akademisi dari Fakultas ekonomi Unand yang juga dihadiri oleh mantan rektor Unand Prof. Dr. Werry Darta Taifur, SE.
Hal ini menunjukkan masyarakat Sumbar, rata-rata masih mayoritas miskin sehingga tingkat kejahatan disegala segipun ikut menjadi faktor penyebabnya.
Tingginya tingkat kriminalitas serta angka tingginya pernikahan di usia dini, pemerkosaan dan anak-anak di usia sekolah banyak yang terjun kedunia prostitusi belakangan ini di sebabkan faktor ekonomi juga. Katanya.
Maka seharusnya pemerintah harus mampu mendatangkan investor luar untuk berinvestasi ke propinsi sumbar, maka masalah adat dan tanah ulayat yang menjadi penghalang investor menanamkan modalnya ke Sumbar dapat diatasi,” ujar Firwan Tan
Sumatera Barat harus memberikan kemudahan bagi para calon Investor yang akan berinvestasi di Sumbar.sehingga kebijakan regulasi dan aturan yang menguntungkan bagi putra daerah lebih diprioritaskan
Dan sumbar harus mampu membuka diri buat investasi asing yang melirik Sumbar sebagai tempat berinvestasi yang aman dna nyaman, imbuhnya
Sehingga segala sektor kegiatan ekonomi dapat hidup dan tingkat pengangguran dapat juga teratasi dengan cepat karena tenaga kerja muda terserap di dunia usaha dan industri di Sumbar.
Investasi ke Sumatera Barat akan meningkat diharapkan tahun 2017 ini, karena ditopang oleh banyaknya potensi sumber daya alam yang layak untuk investasi serta diikuti oleh kebijakan pemerintah yang mendukung.
Hanya ada peluang investasi di Sumatera Barat antara lain di sektor pariwisata, energi, perikanan dan kelautan dan lainnya
#Fals
0 Comments