Ticker

6/recent/ticker-posts

Wilayah Sumatera Barat, Labornya Bencana Alam Dengan Aliran Sungai dan Ancaman Gunung Api


Penulis:Obral Chaniago (Wartawan)


Dulu, ketika musibah bencana alam gempa bumi di Sumatera Barat (Sumbar) pada tahun 2009, atau telah seusia gadis nan jolong gadang sampai sekarang, antara 16/17 tahun yang lalu hingga tahun (2025/2026) ini. 


Banyak pihak berwenang menyebutkan, bahwa daerah Sumbar labornya bencana alam, atau outlet bencana. Saat itu ratusan ribu rumah penduduk hancur, mengalami rusak berat, ringan, sedang. Dan, ribuan nyawa melayang. 


Seyogianya boleh berkata lain, di Sumbar nyaris tak ada daerah yang aman dari ancaman bencana alam, banjir bandang, dan tanah longsor. Galodo dari gunung berapi, galoro dari banjir rob air pasang naik dari bibir pantai pesisir laut. Gempa bumi tektonik sumber dari gunung api Singgalang jo gunung merapi. Banjir bandang yang dialami warga atau penduduk yang bermukim di bantaran hulu hingga muara sungai. 


Sejak gempa bumi 2009, yang lalu, sejak itu beberapa daerah di Sumbar di cap dengan zona merah, kuning dan zona hijau. 


Bak pituah orang tua nan dahulu, "kamano ka pai lai". Pai ka rimbo disantuang harimau, pai kalawit dalam diterkam buayo jo lumbo-lumbo.


Tinggal dilereng gunung marapi dihampeh galado, manatap di ketinggian dibawah perbukitan dihantam tanah longsor, bermukim di pinggir bantaran sungai diterjang banjir bandang, barumah di tapi pantai dilamun galombang. Masa Allah, Tuhan Maha Pengasih Penyayang. Bergantung lah pada keimanan. Sebab, tua, muda, kecil dan dewasa, sampai ajal kan kembalinya kesana juga. 


Bila diamati, luas total Provinsi Sumbar, 42.119,54 km2 dari 19 daerah kabupaten dan kota, serta memiliki dataran tinggi seperti Kabupaten Solok, Agam, Tanah Datar, dan Kota Bukittinggi. 


Gunung api tersebar di beberapa kabupaten yang dikenal, yakni gunung api Merapi dan gunung Singgalang (Agam dan Tanah Datar), gunung api Talamau (Pasaman Barat dan Pasaman), gunung api Tandikek (Agam), gunung Talang (Kabupaten Solok), gunung api Kerinci berbatasan dengan (Sumbar dan Jambi), serta beberapa lainnya seperti gunung Sago (50 Kota dan Tanah Datar), gunung Ambun (Pasaman Barat), dan gunung api Mande Rubiah berada di Pesisir Selatan. 


Dari sejumlah gunung api yang ada di wilayah Sumbar, dikenal aktif dengan semburan lahar dingin dan panas adalah gunung Merapi dan Singgalang, gunung Talang, dan gunung api tetangga kita di Kerinci berbatasan dengan Sumbar dan Jambi. 


Sedangkan beberapa gunung api lainnya, seperti gunung Sago, Tandikek, Ambun, dan gunung Mande Rubiah, mudahan saja gunung api ini tetap saja tidur nyanyak. 


Kita tak bisa marah pada gunung api yang ada, semuanya berkontribusi untuk kesuburan tanah hingga tanaman merindukan semburan belerang dan debu vulkanik buat kesuburan segala jenis tanaman pertanian dan perkebunan serta pohon-pohonan, hingga manusia sebagai penikmat dan makluk lainnya. 


Sedangkan air hujan yang datang dari langit membasahi planet bumi sebagai kombinasi alam kebutuhan tanah dari sendotan matahari dan angin yang bertiup mengakibatkan berkurang debit air di bumi. Justru air hujan di datangkan Tuhan dari langit sebagai keseimbangan ketersedian kebutuhan air yang diserap oleh tanah di planet bumi. 

Coba, bayangkan jumlah sendotan cahaya panas mentari di siang hari hingga berkuranglah debit air di bumi, hujan yang turun itulah siklus keseimbangan. 


Sedangakan prosesi air hujan menguap ke udara dari lautan menjadi awan hujan, inilah bagian dari siklus alam penyebaran air di bumi yang ditiup oleh udara. 


Gambaran inilah, bahwa Sumbar autlet nya bencana alam dari versi ancaman gunung api, banjir bandang dan tanah longsor, serta semburan lahar dingin/panas.


Belum lagi warga yang bermukim disepanjang pesisir pantau laut Samudera Hinda sebelah barat Pulau Sumatera, yakni pesisir pantai laut daerah Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Padang Pariaman, Agam , dan Pasaman Barat berada dibawah ancaman banjir rob dan tsunami, seyoginya jangan terjadi demikian. 


Termasuk ribuan sungai terdapat di Sumbar, sebanyak 3.033 sungai (termasuk beberapa anak sungai), yang mengalir dari pegunungan, dan danau, bermuara ke Samudera Hindia maupun ke timur Sumatera.

Mencakup beberapa wilayah sungai seperti Batanghari, Kampar dan Rokan.

Di Sumbar dibagi 8 Wlayah Sungai (WS), seperti Sungai Batanghari, Kampar, Roka, Indragiri, Akauman, Masang-Pasaman, Tarusan-Silaut, Siberut-Sipora, Wilayah Sungai Natal-Batahan. 


Sumbar juga memiliki sungai utama yang disebut batang, yakni beberapa sungai penting adalah Batanghari, Kampar, Rokan (Indragiri), Batang Arau, Batang Anai, Batang Tarusan, dan Batang Pasaman. 


Semua sumber air sungai tersebut berasal dari pegunungan, dan 5 danau utama, danau Maninjau, Singkarak, danau Diateh, dan danau di Bawah. 


Dari ribuan sungai besar, dan anak sungai, tatkala hujan lebat datang berhari dan bermalam dapat dipastikan banjir bandang dan meluap, yang sifat air mengalir dari ketinggian hulu ke muaranya. 


Alam bukanlah musuh manusia, tapi alam melakukan aktivitasnya. Secara kebetulan saja, permukiman penduduk berada di jalur lajunya deras air. Dan, pada hakekatnya, sayangilah alam, maka alam menyayangi kita, dengan makna kata yang mendalam.


Berdasarkan dari gambaran ribuan sungai, batang sungai, serta anak sungai yang terletak, dan atau juga yang bersambungan dengan provinsi tentangga Sumbar dan Riau, akan menjadi dampak bencana alam apa bila curah hujan telah tiba pada gilirannya, yang paling rentan memberikan ancaman bencana alam banjir bandang, dan banjir genangan. 


Dengan demikian sesuai info terkini, diintip dari postingan masyarakat tayangan platfrom Media Sosial (Medsos), sumber informasi ini mengabarkan, bahwa Nagari Muaro Aie Kecamatan Bayang Utara, di belah oleh terjangan banjir bandang sungai Batang Bayang, kata FB M. Joni. 


Di Kota Padang, lokasi Batu Busuk, Indarung Padang, warga setemat diberikan peringatan waspada oleh pihak berwenang melalui pengeras suara. 


Di Agam, galodo Maninjau susulan terjadi pada Kamis 25 Desember, 


Sebelumnya, antara 25-27 Nopember, daerah yang sama di Kabupaten Solok, di Sumani Singkarak, juga diterjang banjir bandang. 


Pasie Laweh Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman juga banjir bandang porak-porandakan permukiman penduduk dan fasilitas umum, sebelumnya pada akhir Nopember. 


Di Muaro Pingai Banda Tangah Kecamatan Junjuang Sirih Kabupaten Solok, juga demikian banjir bandang susulan mengejutkan warga disekitarnya. 


Galodo Maninjau, Agam pada Kamis 25 Desember, kembali menyapa warga disekitarnya, ruas jalan Bukittinggi-Lubuk Basung lumpuh total tak bisa dilewati oleh kendaraan, terlihat pada postingan akun tik tok om.das.ce. 


Di Paninggahan Kecamatan Junjuang Siriah Kabupaten Solok, jelang akhir Desember antara Kamis dan Jumat (25-26 Desember), banjir bandang kembali datang membawa kado kayu gelondongan yang hanyut bersama derasnya air banjir.


Sebelumnya, jelang akhir Nopember, sungai di Tanah Garam Kota Solok juga demikian mengejutkan ketenangan warga kota bareh solok. 


Baliak Bukit, Gantung Siri Kabupaten Solok, tadi pagi, antara Kamis dan Jumat (25-26 Desember ini) terjadi longsor susulan, sebutan pengguna akun FB warga di sana. 


Sebelumya akhir Nopember, Solok kota berduka, tulis pemilik akun FB Ratna Wita. 


Begitu juga pada akhir Nopember, di Kampung Lubuk Gambir Kecamatan Bayang rumah hanyut tersapu banjir bandang Sungai Batang Bayang, dan puluhan kuburan, atau tempat pemakaman penduduk terpaksa dipindahkan oleh sanak dan family almarhum/almarhumah di kampung ini, khawatir pemakaman warga diberondong banjir. 


Sedangkan banjir bandang susulan sungai Batang Bayang nyaris menumbangkan beberapa tiang besi listrik Sambungan Udara Tegangan Tinggi (SUTT) telah bergoyang pondasinya diterjang banjir bandang Batang Bayang, di Nagari Kota Ranah Kecamatan Bayang Utara, banjir susulan yang terjadi Kamis, 25 Desember.(*).

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS