Ticker

6/recent/ticker-posts

SOSIALISASI PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK DI LINGKUNGAN SD 01 PAUH


ARTIKEL PENELITIAN OLEH KELOMPOK 8:

Nama No BP Ketua/Anggota

1.Sifra Aktri Yeniza 2510611062 Ketua

2. Rama Dani 2510611077 Anggota

3.Rezqia Ramadhani 2510613016 Anggota

4. Salsabila Asalwa 2510611139 Anggota

5.Rafli Kurniawan 2510613008 Anggota

6.Rizky Mangapung 2510612055 Anggota

7.Dina Permata Sari 2510611120 Anggota

8.Rendi Zulpian Pratama 2510613035 Anggota

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Nadra, M.S.

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS 

PADANG 

2025





Abstrak

Pengelolaan sampah di lingkungan sekolah dasar merupakan langkah penting untuk membentuk kebiasaan hidup bersih dan sadar lingkungan sejak usia dini. SD 01 Pauah sebagai lembaga pendidikan dasar menghadapi permasalahan meningkatnya jumlah sampah organik dan anorganik yang belum dikelola secara optimal. 

Proposal ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk pemanfaatan sampah organik dan anorganik yang dapat diterapkan di SD 01 Pauah, sekaligus mengembangkan model edukasi lingkungan berbasis praktik langsung. 

Metode yang digunakan dalam penyusunan proposal ini meliputi studi literatur, observasi lingkungan sekolah, dan wawancara informal dengan guru serta peserta didik.


Hasil kajian menunjukkan bahwa sampah organik berpotensi dimanfaatkan menjadi kompos melalui metode sederhana seperti composter drum dan takakura. 

Sementara itu, sampah anorganik dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan, media pembelajaran, dan program bank sampah sekolah. Implementasi program pemanfaatan sampah ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga meningkatkan pemahaman peserta didik tentang pentingnya daur ulang, pengurangan sampah, dan perilaku ramah lingkungan. 

Dengan demikian, pemanfaatan sampah organik dan anorganik di lingkungan SD 01 Pauah diharapkan menjadi model pendidikan lingkungan yang berkelanjutan, partisipatif, dan berdampak positif bagi ekosistem sekolah.


Kata kunci: sampah organik, sampah anorganik, pemanfaatan sampah, pendidikan lingkungan, sekolah dasar.

Abstract

Waste management in elementary schools is an important step in fostering clean and environmentally conscious living habits from an early age. SD 01 Pauah, as an elementary school, faces the problem of increasingamounts of organic and inorganic waste that has not been optimally managed. This proposal aims to describe the forms of organic and inorganic waste utilization that can be implemented at SD 01 Pauah, while also developing a hands-on environmental education model. The methods used in compiling this proposal include literature studies, observations of the school environment, and informal interviews with teachers and students.

The study results show that organic waste has the potential to be composted using simple methods such as drum composters and takakura. Meanwhile, inorganic waste can be utilized for handicrafts, learning media, and school waste bank programs. The implementation of this waste utilization program not only helps reduce waste volume but also increases students' understanding of the importance of recycling, waste reduction, and environmentally friendly behavior. Therefore, the utilization of organic and inorganic waste in SD 01 Pauah is expected to become a model for sustainable, participatory environmental education, positively impacting the school ecosystem.

Keywords: organic waste, inorganic waste, waste utilization, environmental education, elementary school.


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Sampah organik merupakan jenis sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup dan dapat terurai secara alami tanpa membutuhkan campur tangan manusia. Sampah organik tergolong ramah lingkungan dan dapat diolah kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat apabila dikelola dengan benar. 

Namun, jika tidak ditangani dengan baik, sampah organik dapat menimbulkan bau tidak sedap dan menjadi sumber penyakit akibat proses pembusukan yang berlangsung cepat (Chandra, 2006). Sebaliknya, sampah anorganik adalah sampah yang sulit terurai dan tidak lagi digunakan. 

Apabila sampah anorganik tertimbun di dalam tanah, hal tersebut dapat mencemari tanah karena sifatnya yang tidak mudah terdegradasi sehingga tetap berada di tanah dalam waktu lama dan merusak lapisan tanah. 

Setiap organisme di alam menghasilkan bahan buangan karena tidak ada proses konversi yang berlangsung dengan efisiensi sempurna. Sebagian besar limbah yang dihasilkan organisme bersifat organik dan memiliki ikatan CHO sebagaimana terdapat pada tubuh makhluk hidup.

Sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia dapat berupa sampah organik maupun anorganik. 

Contoh sampah organik meliputi sisa makanan, kertas, kayu, dan bambu. Sementara itu, sampah anorganik biasanya merupakan produk pabrikan seperti plastik, logam, kaca, dan karet (Apriliani, 2015). Berdasarkan permasalahan tersebut, diadakan kegiatan sosialisasi mengenai sampah organik dan anorganik serta pemanfaatan kaleng bekas menjadi celengan pada siswa kelas III-A di MI Ma’arif Sidomukti. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai jenis-jenis sampah serta cara mengolah sampah anorganik menjadi barang yang memiliki nilai guna. 

Sampah organik pada dasarnya bersifat ramah lingkungan dan dapat diolah kembali bila dikelola dengan tepat, namun jika penanganannya tidak baik, sampah tersebut dapat menimbulkan bau menyengat dan menjadi sumber penyakit akibat proses pembusukan yang cepat (Chandra, 2006). Sampah anorganik, yang merupakan barang sisa pakai dan sukar terurai, apabila terus tertimbun dalam tanah akan menyebabkan pencemaran karena sifatnya yang tidak mudah terdegradasi dan dapat merusak struktur tanah dalam jangka panjang.

Menurut Taufiq (2015: 68–73), sampah merupakan sisa atau benda buangan yang sudah tidak dimanfaatkan lagi oleh pemiliknya. Sampah organik dan anorganik berasal dari sumber yang berbeda, sehingga teknik pengolahannya pun tidak sama. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pemilahan antara sampah organik dan anorganik untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk kerajinan (Devi, 2016). Soewedo (1983) dalam Fatoni et al. (2017) menjelaskan bahwa berdasarkan sifatnya, sampah dapat dibedakan menjadi organik dan anorganik. Sampah anorganik merupakan limbah yang berasal dari aktivitas manusia dan sulit terurai oleh mikroorganisme sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam proses penguraiannya. Sebaliknya, sampah organik berasal dari makhluk hidup dan mudah diuraikan oleh mikroorganisme.

Menurut Marliani (2015), sampah rumah tangga menjadi penyumbang paling besar di wilayah perkotaan, dengan 75% di antaranya berupa sampah organik dan sisanya sampah anorganik. Sampah organik memiliki ciri khas tertentu, salah satunya kandungan karbon dan ikatan hidrogen di dalamnya. Jenis sampah ini tergolong ramah lingkungan karena dapat terurai secara alami oleh bakteri dalam waktu yang relatif cepat. Sementara itu, sampahanorganik tidak mengandung karbon dan berasal dari material yang tidak pernah hidup, sehingga memiliki sifat menyerupai mineral. Perbedaan berikutnya terletak pada ketahanan panas: sampah organik dapat terurai atau terbakar secara alami ketika terkena panas, sedangkan sampah anorganik tidak dapat terbakar secara alami.

Berbagai kekhawatiran mengenai dampak sampah dapat diminimalisir dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, pemilahan sampah berperan dalam penerapan prinsip 3R (reuse, reduce, recycle). Dalam penelitian ini, murid diperkenalkan cara mengolah sampah yang masih memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali, karena penumpukan sampah dapat menurunkan kualitas lingkungan dan meningkatkan pertumbuhan bakteri. Tumpukan sampah dapat menimbulkan pencemaran udara dan memicu berbagai gangguan kesehatan, terutama yang berkaitan dengan sistem pernapasan. Jika dibiarkan menumpuk, sampah juga dapat menyebabkan banjir akibat tersumbatnya saluran air oleh limbah yang sulit terurai. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan sampah yang terus meningkat (Astuti & Rokhmayanti, 2019). Apabila diabaikan, sampah dapat mencemari air dan menimbulkan berbagai penyakit seperti iritasi kulit, muntah, batuk, serta diare.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti melakukan studi berjudul

Pemanfaatan Sampah Organik dan Anorganik.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pengolahan sampah organik menjadi pupuk serta pemanfaatan sampah anorganik menjadi produk kerajinan tangan. Peneliti juga berharap bahwa pengolahan sampah dapat mengurangi penumpukan sampah masyarakat dan membantu menjaga kelestarian lingkungan agar SD 01 Pauh agar tetap bersih dan asri.

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan ini adalah kegiatan project mata kuliah bahasa Indonesia.Kegiatan ini dilaksanakan di SD 01 Pauh waktu pelaksanaan pada tanggal 24 November 2025. Metode yang digunakan dalam kegiatan project ini adalah sosialisasi dan edukasi tentang sampah,jenis sampah organik dan anorganik,dan cara pengolahannya. Selain itu dilakukan percobaan memasukkan sampah ketempat yang seharusnya serta memberikan contohcara pengolahan sampah anorganik seperti membuat pot bunga dari kaleng bekas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam kegiatan sosialisasi tentang pentingnya kepedulian murid terhadap lingkungan khususnya sampah, diharapkan dengan penyampaian yang jelas bisa meningkatkan rasa kepedulian untuk selalu menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih.Pelaksanaan Program Project melalui Sosialisasi di SD 01 PAUH.Dari program project ini berjalan dengan baik dan lancar,murid dapat membedakan sampah organik dan anorganik.Adapun dokumentasi dengan murid-murid didalam kelas dapat dilihat pada Gambar 1dan 2.Pada pelaksanaannya dilakukan dengan memberikan 2 jenis sampah yang berbeda dan diletakkan 2 ember yang bertuliskan organik dan anorganik, murid disuruh memasukkan sampah sesuai jenisnya.Terdapat persentase hasil sosialisasi di murid kelas 2 SD PAUH.

Jawaban benar:(20/20)×100%=100% Dapat disimpulkan bahwa murid kelas 2 sudah dapat membedakan sampah organik dan anorganik dengan Pemahaman terkait sampah organik dan anorganik sangat perlu dibutuhkan untuk pelestarian lingkungan dan juga peningkatan perekonomian masyarakat dengan menjual beberapa jenis sampah (Batubara et aI.,2022)

Gambar 1. kegiatan sosialisasi di SD 01 Pauh

Gambar 2. penyampaian materi

KESIMPULAN

Sosialisasi sampah organik dan an-organik perlu dilaksanakan di sekolah dasar agar murid terbentuk prilaku tersebut sejak dini dengan pengenalan pengetahuan tentang jenis sampah.Hal ini di karenakan banyak pemahaman murid yang kurang bagus terkait memanfaatkan pengolahan sampah organik dan an-organik dengan adanya sosialisasi murid jadi mengerti dapat dilihat dari percobaan persentase nya mencapai 100%. Dengan adanya pengetahuan tentang penggolongan sampah dapat meningkatkan pelestarian lingkungan dan juga dapat meningkatkan perekonomian dengan cara membuat barang-barang kreasi melalui pemanfaatan beberapa jenis sampah.

DAFTAR PUSTAKA

Fauziyah, N., Sukaris, Rahim, A. R., Jumadi, R., Fachrudin, N. A., & Renedi, W. (2020).

Peningkatan Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan Khususnya Dalam Permasalahan Sampah. DedikasiMU (Journal of Community Service), 2, 561–565.

Illa. (2019). Perubahan Pola Pikir Masyarakat tentang Sampah melalui Sosialisasi Pengolahan

Sampah Organik dan Non Organik. Prosiding Konferensi Pengabdian Masyarakat,Mustar, Y. S. (2018). perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah dasar.

Maulitia, Ziyan Tirta, Mahdiyah Rossana Baruna, Caesar Dwiky Darmawan, dkk. “Pemanfaatan Sampah Organik dan Anorganik sebagai Salah Satu Upaya Pengelolaan Sampah di Desa Deles, Batang.” Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (JPIM).

Noviani, Nomi, Dian Habibie, Sri Wahyuni, dkk. “Sosialisasi dan Pemanfaatan Sampah Organik di Lingkungan Sekolah SD Negeri 24 Medan.” Jurnal Pengabdian West Science, Vol. 4 No. 01, 2025.

Putra, Eka Jayadi, Maulida Mustaqim Haq, Fitriana, Adelia Nurwulan Andini. “Pemanfaatan Sampah Anorganik sebagai Media Tanam untuk Meningkatkan Kreativitas dan Kepedulian Lingkungan Siswa SD.” Jurnal Malikussaleh Mengabdi, Vol. 4 No. 1, 2025.

Rosita Dewi, Khristi, Ari Ika Metalin, Heru Subrata. “Menanamkan Budaya Sadar Lingkungan di Sekolah Dasar: Pemanfaatan Sampah Organik sebagai Pembelajaran Praktis.” Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, Vol. 9, No. 03.

Luthfianto, S., & Nurkhanifah, N. (2020). Inovasi Limbah Plastik dan Kulit Kopi Menjadi Paving Block di Desa Penakir Pemalang. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 176185.

Suryani, L., Aje, A. U., Tute, K. J., Flores, U., Studi, P., Informatika, S., ...Universitas, I. (2019). Kabupaten Ende Dalam Pegelolaan Limbah Organik dan Anorganik Berbasis 3r Untuk Mengeskalasi Nilai. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 1–8.

Purnama, H., & Yuriandala, Y. (2010). Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk dan Jasa Kreatif, 2, 21–31.Taufiq, A., & Maulana , M. F. (2015 ). Sosialisasi Sampah Organik dan Nonorganik serta Pelatihan Kreasi Sampah. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan , 68-73.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS