Ribuan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di seluruh Sumatera Barat bergerak serentak pada Ahad (30/11/2025) untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana hidrometeorologi. Aksi masif ini meliputi pembersihan puing bangunan dan tumpukan material sisa banjir bandang dan galodo, serta penyediaan kebutuhan dasar seperti dapur umum dan air bersih.
"Seluruh kader dan anggota partai diinstruksikan untuk turun membantu meringankan duka masyarakat terdampak bencana, dengan fokus utama pada pembersihan fasilitas umum, rumah warga terdampak, dan berbagai bentuk aksi peduli lainnya sesuai kebutuhan mendesak di lapangan," kata Ketua DPW PKS Sumbar, H. Ulyadi, Lc., M.A.
Di Kota Padang, sekitar 1.000 kader bersama pengurus dan anggota legislatif turun ke lima kecamatan terdampak, antara lain: Koto Tangah, Kuranji, Nanggalo, Pauh, dan Padang Utara.
Mereka bahu membahu membersihkan rumah warga, memulihkan akses, dan mendirikan tenda darurat.
Sementara itu, di wilayah terdampak parah lainnya, kader PKS dari Bukittinggi dan Agam fokus membersihkan sisa longsor dan banjir, serta menyalurkan bantuan logistik ke lokasi-lokitasi sulit seperti Sungai Landia dan Galudua IV Koto, Kabupaten Agam. Bahkan, anggota DPR RI Nevi Zuairina harus menembus rintangan untuk mengantarkan bantuan ke masyarakat Salareh Aja, Palembayan, Kabupaten Agam.
Solidaritas ini meluas hingga ke daerah lain. Di Kabupaten Solok, relawan DPD PKS Kabupaten Solok dibantu kader dari Dharmasraya, Kota Solok, dan Sijunjung menggelar aksi bersih-bersih di Nagari Selayo, Muaro Pingai, dan Surian.
PKS Solok Selatan juga menunjukkan kepeduliannya di Jorong Sungai Indarung, Nagari Lolo, Kecamatan Pantai Cermin, dengan mengangkat lumpur yang menggenangi rumah warga sekaligus membagikan paket sembako.
Di Padang Pariaman, tim tangguh Kepanduan PKS beraksi di Ulakan Tapakis, termasuk membersihkan SDN 13 Ulakan Tapakis.
Di Tanah Datar, fokus utama relawan PKS adalah operasi pencarian korban. Di Jorong Pincuran Tujuah, Nagari Batipuah Baruah, relawan PKS terus berjibaku di hari kedua pencarian korban longsor, yang selain menyebabkan satu korban masih hilang, juga menimbun lima rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
"Aksi ini merupakan lanjutan dari tamggap darurat yang sudah digelar PKS sejak hari pertama terjadi bencana. Kita berharap, bencana ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk senantiasa menjaga alam, serta mendoakan ketabahan bagi seluruh korban yang terdampak," tutup Ulyadi. (*)





























0 Comments