Hingga 6 Desember, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, kebutuhan dana pemulihan pasca bencana diperkirakan mencapai puluhan triliun rupiah bencana alam di Sumut, Aceh, dan Sumbar.
Pemerintah daerah, dan BNPB masih terus melakukan pendataan lengkap terkait kerusakan infrastruktur dan kerugian materil di lapangan, sehingga beberapa masih bersifat umum atau parsial per wilayah.
Sementara data tentang jembatan putus 1+ jalan nasional tidak spesifik. Baik fasilitas umum yang hancur, sekolah, rumah ibadah, sawah/kebun, bendungan, kendaraan hanyut, dan kendaraan rusak, menjadi data tidak spesifik.
Hingga Minggu, 7 Desember 2025, bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar telah menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa yang signifikan.
Data terkini dari BNPB mencatat 940 jiwa meninggal dunia dan lebih dari 3,3 juta jiwa terdampak.
Di Aceh meninggal per 6 Desember 345 jiwa, Sumut 330 jiwa, Sumbar 228 jiwa, total 940 jiwa.
Dinyatakan hilang 392 jiwa, di Aceh 204 jiwa, Sumut 154 jiwa, Sumbar 117 jiwa.
Luka-luka 5 ribu jiwa, di Aceh 1.800 jiwa, Sumut 614 jiwa, Sumbar 112 jiwa.
Terdampak 3,3 juta jiwa, di Aceh 36.385 jiwa, Sumut 1.578.014 jiwa.
Menungsi di Aceh 262.087 jiwa, Sumut 10.902 Kepala Keluarga (KK), Sumbar 1.343 jiwa, total 835 ribu jiwa. KK 11.687.
Rumah penduduk, total sekitar 147 ribu unit rumah mengalami kerusakan (berat, sedang, ringan). Diperkirakan 10 ribu bangunan rusak di Aceh Timur dan 11.650 unit rumah terendam banjir di Pesisir Selatan, Sumbar.
Sementara data tidak spesifik, jembatan putus, fasilitas umum hancur, sekolah, rumah ibadah, sawah/kebun, bendungan/irigasi, kendaraan hanyut, dan kendaraan rusak, terkait ini BNPB belum mencatatkan.(Obral Chaniago).






























0 Comments