Sumatera Barat - Curah hujan dengan insensitas tinggi berturut-turut 22-23 Nopember tahun ini yang disertai angin kencang di beberapa daerah di Sumatera Barat (Sumbar) mengakibatkan Utat usia (70) tahun warga Kampung Akad Kenagarian Kambang Utara, Pesisir Selatan meninggal dunia karena hanyut menyeberang sungai kembali dari kebun disaat air sungai sedang bertambah sekira pukul 11.00 wib siang pada Selasa 25 Nopember ini.
Hujan deras siang dan malam menimbulkan musibah dan bencana alam yang cukup parah di 7 daerah Kabupaten Solok tanah longsor, Pasaman cuaca ekstrim, Agam tanah longsor, Padang Panjang tanah longsor, banjir di Kota Pariaman, banjir di Pesisir Selatan, dan cuaca ekstrim serta tanah amblas di Kota Padang.
Sebanyak 3.076 unit Kepala Keluarga (KK) rumah masyarakat direndam banjir warga terdampak 9.228 jiwa, 11 jiwa ibu hamil, 92 lansia, 44 balita, 111 jiwa dewasa, 138 hektar lahan pertanian, dan 26 hektar ladang/kebun penduduk ikut terendam banjir akibat hujan deras.
Kebutuhan mendesak warga yang terdampak rendaman banjir ini, yakni alat berat, dapur umum, sembako, family kit, makanan siap saji, selimut, pakaian, dan obat-obatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Provinsi Sumbar, Era Sukma Munaf melalui Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Rehab Rekon), Ilham Wahab, menginformasikan saat dikonfirmasi, bahwa laporan dari masing-masing BPBD 7 daerah kabupaten dan kota yang terdampak bencana alam telah masuk dan langsung dilaporkan pada Gubernur Sumbar, kata Ilham Wahab menjawab konfirmasi, Selasa 25 Nopember.
Menurutnya, "kerusakan akibat banjir, 2 jembatan rusak, yaitu di Kampung Guci-Kampung Tanjung Nagari Kasang, jembatan Pilubang menuju Batang Sariak Ketaping, 1 unit irigasi/bendungan Lubuk Sikoci Ladang Laweh Nagari Sicincin, 1 unit saluran irigasi Sarang Gagak rusak, serta saluran irigasi Lubang Biduak Pandan. Tanah longsor merusak 2 unit jalan, yakni jalan putus di depan RSUD Padang Pariaman menuju Polres, amblas rabat beton Korong Pasa Limau, dan tanah longsor menimbun badan jalan di Korong Asam Pulau Nagari Anduring, tanah longsor menimbun badan jalan di Korong Alahan Panjang Nagari Sikucua Barat, tanah longsor menimbun badan jalan di Korong Kabun Cimpago Nagari Ampalu. Serta tanah longsor merusak 1 unit bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Batang Gasan, dan amblasnya talud Banda di Korong Toboh Nagari Cimpago Selatan, taksiran kerugian mencapai Rp 4, 8 miliar lebih dari semua fasilitas sarana dan prasarana pisik pemerintah", ungkap Ilham Wahab.
Terkait peristiwa bencana dan musibah alam ini, upaya yang dilakukan dari masing-masing BPBD daerah kabupaten dan kota melaporkan kejadian kepada BPBD Provinsi Sumbar. Seperti, Pemda Kabupaten Padang Pariaman melakukan peninjauan langsung ke lapangan melihat kondisi banjir, tanah longsor serta korban yang terdampak memberikan nasi bungkus untuk para pengungsi. Selanjutnya, BPBD Padang Pariaman Melakukan Rapat Koordinasi dengan stakeholder terkait. Satgas TRC PB BPBD Padang Pariaman Melakukan evakuasi terhadap korban dampak bencana dan Koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan dan Nagari setempat, serta melakukan pendataan/asessment. Pemerintah Kecamatan dan Nagari melakukan pemantauan masing-masing di daerah terdampak dan melaporkan ke Pusdalops PB. Pemerintah Nagari Mendirikan Dapur Umum. Mendirikan Lokasi Pengungsian yang terdapat di Nagari Kampuang Galapuang Ulakan, yaitu tenda pengungsian di halaman Mushalla Surau Kalapaian Pasar Kampuang Galapuang Ulakan. Selain itu, tenda pengungsian di beberapa lokasi, yakni di Surau Palak Pisang, Surau Parik, dan di Pasa Rumah a/n Vera. Termasuk lokasi tenda di rumah warga yang tidak terdampak banjir. Dalam hal ini, Pemerintah Padang Pariaman menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari, ulas Ilham Wahab.
Selain ini, beberapa daerah yang terdampak bencana banjir bandang, banjir genangan, angin kencang, longsor, serta robohnya rumah penduduk, semua laporan dari masing-masing BPBD daerah terkait, seperti Kota Solok, Agam, Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Padang Panjang, Pasaman, Kota Padang, Tanah Datar, Kota Pariaman, dan Kabupaten Pasaman, telah kami laporkan kepada gubernur", pungkasnya.(Obral Chaniago).





























0 Comments