Ticker

6/recent/ticker-posts

AKUNTANSI DI ERA GEN Z: NGOPI SANTAI, LAPORAN KEUANGAN JALAN TERUS

Oleh : Adinda Keyla Shahia

NIM: 2410531043

 

PENDAHULUAN

Di era digital saat ini, cara belajar mahasiswa mengalami banyak perubahan. Mahasiswa generasi Z, yang tumbuh bersama teknologi, tidak lagi terpaku pada pola belajar konvensional yang kaku dan formal. Kini, belajar bisa dilakukan dari mana saja, bahkan dari sudut kafe sambil menyeruput kopi dan membuka laptop. Dunia akuntansi yang dulu identik dengan kesan kaku dan rumit, kini mulai dirangkul dengan cara yang lebih fleksibel dan menyenangkan.



Perubahan ini tidak hanya menunjukkan kemajuan teknologi, tetapi juga mencerminkan bagaimana generasi muda memaknai pendidikan secara lebih personal. Mereka membuktikan bahwa akuntansi tidak harus dipelajari di ruang kelas yang hening dengan tumpukan buku dan kalkulator. Cukup dengan koneksi internet, niat belajar, dan tempat nyaman, semua bisa dilakukan.

 

ISI/PEMBAHASAN

Gaya Belajar yang Fleksibel dan Personal

Mahasiswa Gen Z mengedepankan kenyamanan dalam proses belajar. Mereka lebih suka belajar di tempat yang sesuai dengan mood, entah itu di kamar, taman kampus, atau kafe langganan. Suasana yang santai dianggap bisa meningkatkan fokus dan produktivitas. Musik ringan, secangkir kopi, dan suasana yang tidak menekan membuat mereka lebih mudah memahami konsep-konsep akuntansi yang kompleks seperti jurnal, neraca saldo, atau laporan perubahan modal.

Kemudahan akses informasi juga menjadi faktor pendukung. Platform seperti YouTube, e-learning kampus, hingga media sosial seperti Instagram dan TikTok menyediakan berbagai penjelasan akuntansi secara visual dan mudah dicerna. Materi yang awalnya tampak membingungkan kini bisa dipelajari dari berbagai sudut pandang yang menyenangkan.

 

 

 

 

Teknologi: Sahabat Setia Belajar Akuntansi

Generasi Z sangat dekat dengan teknologi. Mereka cepat beradaptasi menggunakan berbagai aplikasi dan perangkat lunak yang berkaitan dengan akuntansi seperti Microsoft Excel, MYOB, Accurate, dan lain sebagainya. Tidak hanya untuk menyelesaikan tugas, mereka juga sering menggunakan teknologi untuk kolaborasi seperti Google Docs, Zoom, hingga grup diskusi di WhatsApp atau Telegram.

Selain itu, mereka juga terbiasa mendengarkan podcast akuntansi sambil bepergian atau menonton video penjelasan materi sambil makan malam. Semua dilakukan dengan prinsip efisiensi waktu dan pemanfaatan teknologi yang maksimal.

 

Belajar Santai, Tapi Tidak Sembarangan

Meskipun gaya belajar mereka terkesan santai, bukan berarti tanpa keseriusan. Banyak mahasiswa justru mengaku lebih fokus dan efektif ketika belajar di lingkungan yang mereka pilih sendiri. Ruang yang nyaman bisa mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi.

Belajar akuntansi memang tidak bisa dianggap enteng. Diperlukan ketekunan untuk memahami istilah teknis, menyusun laporan keuangan, dan melakukan analisis. Namun, Gen Z membuktikan bahwa semua itu bisa dilalui dengan cara yang lebih cerdas dan menyenangkan.

 

Kolaborasi dan Komunitas

Salah satu kekuatan utama Gen Z adalah semangat kolaboratifnya. Mereka gemar berbagi ilmu, berdiskusi lewat forum daring, dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas. Bahkan, tidak jarang mereka membuat konten edukasi sendiri untuk membantu teman-teman seangkatannya memahami akuntansi secara lebih sederhana.

Kebersamaan ini menciptakan ekosistem belajar yang sehat dan inklusif. Mereka menyadari bahwa tantangan dalam memahami akuntansi bisa menjadi lebih ringan ketika dijalani bersama-sama.

 

PENUTUP

Perubahan gaya belajar mahasiswa Gen Z membawa angin segar bagi dunia pendidikan, khususnya dalam bidang akuntansi. Teknologi, fleksibilitas, dan kreativitas menjadi kunci dalam menghadapi materi yang penuh angka dan konsep. Belajar akuntansi tidak lagi harus membosankan. Di tangan Gen Z, menyusun laporan keuangan bisa dilakukan sambil bersantai, ngopi, dan tetap berkualitas.

 

Pendidikan kini tidak hanya soal tempat dan metode, tetapi juga soal bagaimana menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan produktif. Maka tidak perlu heran jika hari ini kita melihat mahasiswa akuntansi sibuk menyusun laporan laba rugi... sambil duduk santai di pojok kafe kampus!

 

REFERENSI

1.⁠ ⁠Ayuningtyas, N. P. W., Lubis, S. H., & Makaba, K. A. (2023). Transformasi Digital: Kesiapan Generasi Z dalam Mengadopsi Teknologi Artificial Intelligence (AI) di Dunia Akuntansi. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Sosial dan Teknologi (SNISTEK).

2.⁠ ⁠Savira, O. (2024). Persepsi Pelaku Bisnis Gen Z terhadap Aplikasi Akuntansi Berbasis Android. Co-Value: Jurnal Ekonomi, Koperasi & Kewirausahaan, 15(1).Jurnal Ikopin

3.⁠ ⁠Raihan, H. (2023). Fenomena Platform Belajar Online, Seberapa Digandrungi Gen Z Indonesia? GoodStats.

4.⁠ ⁠EdTech: Inovasi Pembelajaran Akuntansi melalui Teknologi Pendidikan. (2024). PAK FEB UNESA.

5.⁠ ⁠Sari, R. (2021). Sumber Belajar Alternatif Mata Kuliah Akuntansi bagi Mahasiswa Generasi Z. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 19(1). UNY Journal

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS