Oleh : Revi MD
Tak ada yang berubah dari diri bupati Sabar AS. Sehari pasca PSU Pilkada Pasaman, Sabtu, 19 April 2025, Ia melaksanakan rutinitas seperti biasa. Keesokan harinya, Sabar AS tetap melaksanakan subuh berjamaah bersama masyarakat di salah satu mesjid di Lubuk Sikaping. Senin pagi, pada jam kerja bupati Sabar AS juga ikut menjalankan agenda pemerintahan, kunjungan ke Rumah Sakit Tuanku Rao dan menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pasaman dan lainnya
Pada hari Sabtu pasca penghitungan suara di TPS, Ia sudah mengetahui bahwa perolehan suaranya tak mampu mengejar dua kandidat lainnya. Hari sabtu sore, Ia bersama istri datang ke posko pemenangan SASUAI mengikuti masuknya data-data perolehan suara per TPS. Ia mengikuti dengan seksama. Sesekali Ia bertanya kepada operator input data. Juga mendengarkan keluh kesah para pendukungnya. Pasti mereka rata-rata kecewa dengan hasil PSU, ada yang menangis dan ada juga yang memberikan semangat.
Namun begitu, Sabar AS dengan wajah yang tenang, tetap menemani para pendukungnya. Tidak ada nada amarah, apalagi melampiaskan kekecewaan ke satu atau beberapa orang.
Sikap kesatria tersebut sangat jelas tergambar dalam diri Sabar AS yang lahir karena pengalaman politik panjang yang ia alami. Ia pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Sumbar selama 3 periode, wakil bupati dan bupati Pasaman. Sudah banyak Ia menemukan karakter dan perilaku politik para elit dan masyarakat, khususnya di Kabupaten Pasaman.
Sabar AS pastinya mendengar ada tim yang bekerja tidak maksimal bahkan ada juga di curigai berkhianat. Namun Sabar AS tetap tidak bergeming atas tuduhan-tuduhan seperti itu. Ia sangat menghargai perjuangan kawan-kawan di partainya, para relawan dan pendukung yang telah berusaha keras untuk memenangkan dirinya bersama Sukardi.
Apapun hasil Pilkada kali ini, Sabar AS adalah contoh anak muda yang memilki kematangan berpolitik. Baginya hasil kompetisi bukanlah satu-satunya tujuan. Walaupun tidak satupun orang yang ingin kalah dalam bertarung.
Tapi bukan itu yang menjadi cita-cita besar Sabar AS. Ia ingin membangun jembatan hati dan persaudaraan yang kuat dengan masyarakat. Ingin menunjukkan bahwa setiap politisi harus menjadikan politik sebagai ajang pengabdian.
Sabar AS berasal dari keluarga sederhana, memiliki karir politik yang melesat. Banyak rekan-rekannya yang kagum akan lompatan karir politiknya. Karena tidak semua orang seangkatannya yang bisa mencapai prestasi gemilang tersebut.
Kita berharap Sabar AS tetaplah menjadi pribadi yang sabar, santun dan mengayomi. Kelak masyarakat akan terus mengingatnya.
0 Comments