Ticker

6/recent/ticker-posts

Dugaan Korban Penganiayaan Kurnia Terbaring Di Rumah Sakit AB Saanin Ulu Gadung, Padang Akibat Cidera Hidung dan Wajah




Kota Padang.

Kurnia (27), terbaring di Rumah Sakit AB Saanin Ulu Gadut, Indarung Kota Padang, dengan hidung berdarah dan wajah atau dugaan hidung patah, yang mengakibatkan Kurnia di kirim oleh anggota Satpol PP Kota Padang dari Polsek Lubuk Buaya Kota Padang ke Rumah Sakit AB Saanin sekira pukul 11:15 WIB waktu tengah malam pada Rabu malam 23 April 2025.


Dan, pada Kamis siang 24 April ini, Kurnia di bezuk oleh ayah kandung Kurnia yang datang dari kampung pada waktu siang, ayah kandung Kurnia yang bernama Akhiar (67) merupakan mantan Wali Kampung Lubuk Begalung Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, dan Darwas (54) mamak kandung dari Kurnia yang juga sekarang sebagai Wali Kampung Lubuk Bagalung Kecamatan Bayang Pesisir Selatan serta ketika bezuk kedua orang terdekat korban didampingi oleh awak media ini.


Namun, kedua orang ayah dan mamak dari Kurnia serta awak media ini juga gagal membesuk, dengan alasan dari pihak Rumah Sakit AB Saanin, bahwa korban Kurnia sedang di rawat secara intensif di ruang khusus instalasi, dan 7 hari kemudian, baru bisa Kurnia di bezuk, sesuai info dari pihak rumah sakit ini ketika keluarga Kurnia bezuk mengunjungi korban.


Kurnia, yang baru saja bekerja selama 2 hari sebagai karyawan di Rumah Makan "Ampera Kita" Muaro Penjalinan, Lubuk Buaya, Kota Padang, di kabarkan Kurnia mengalami cedera dan menderita hidung berdarah dan tak sadarkan diri di lokasi Rumah Makan Ampera Kita.


Akibat demikian, korban di bawa anggota Polsek Lubuk Buaya Kota Padang ke Mapolsek tersebut sekira pukul 22:17 WIB pada Rabu malam 23 April 2025.


Dengan peristiwa tersebut, sebelumnya Rahmi Rahayu (24) teman/dekat Kurnia, di hubungi oleh juragan/bos Rumah Makan Ampera Kita, Rahmi Rahayu diberi kabar oleh bos rumah makan Ampera Kita tersebut melalui panggilan seluler untuk mengetahui kondisi yang dialami oleh Kurnia.


Kemudian, Rahmi Rahayu memberi kabar kepada sanak family/keluarga terdekat Kurnia pada malam peristiwa tersebut, di saat Kurnia tergelatak tak sadarkan diri di luar lokasi/di depan Rumah Makan Ampera Kita, serta Rahmi Rahayu juga mengirimi sebuah video berdurasi 40 detik dengan konten yang berisikan, Kurnia mengalami cedera pada hidung berdarah pekat dan muka dengan dugaan akibat pukulan atau benda tumpul yang menghujaninya.


Sesuai isi konten video tersebut, Kurnia yang menggunakan baju kaos kombinasi warna-hitam putih, celana panjang jeans warna biru abu-abu dengan sepatu berbahan kasut.


Sesuai informasi dari teman dekat Kurnia, Rahmi Rahayu menyebutkan pada keluarganya Kurnia, bahwa KTP milik Kurnia tak ditemukan, setelah di ceknya ke Mapolsek Lubuk Buaya Kamis kemaren, bahwa KTP milik Kurnia juga tak ada, dengan dugaan KTP milik Kurnia raib di lokasi Tempat Kejadian Peristiwa/TKP serta 1 buah ponsel milik Kurnia diamankan/dipegang oleh Rahmi Rahayu berserta sebuah dompet yang berisikan uang sebanyak Rp 50 ribu, sebut Rahmi Rahayu ketika dihubungi.


Kronologi, sesuai informasi yang dihimpun dari teman dekat Kurnia, Rahmi Rahayu diberi info oleh bos Rumah Makan Ampera Kita, bahwa Kurnia berantam dengan sekelompok pria yang nongkrong di belakang Rumah Makan Ampera Kita pada Rabu malam tersebut. Sehingga, bos rumah makan Ampera Kita dapat mengetahui karyawannya sebagai dugaan pengeroyokan dengan sebab dan musabab yang belum diketahui sebelumnya, sebut bos rumah makan Ampera Kita pada Rahmi Rahayu menceritakan.


Namun, "bos rumah makan tersebut mengabarkan disaat Kurnia telah terkapar di depan rumah makan Ampera Kita yang dikerumuni orang-orang disaat Kurnia sedang mengalami cidera ber-lepotan darah pada hidung dan wajah", sebut Rahmi Rahayu ketika dihubungi oleh awak media ini pada Kamis kemaren.(Obral Chaniago).

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS