Jhoni Iskandar: Jangan Sampai Menyesal karena Tergoda Uang Rp100.000 atau Rp200.000

Pasaman - Pemungutan suara ulang  (PSU) akan digelar di Kabupaten Pasaman pada 19 April mendatang, buntut gugatan salah satu pasangan calon  (paslon) ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Bagi Jhoni Iskandar, PSU merupakan momen untuk memperbaiki niat bagi masyarakat dalam konteks memilih pasangan calon pemimpin yang akan memimpin Kabupaten Pasaman  dalam rentang waktu lima tahun ke depan.

Menurut tokoh muda ini, saatnya masyarakat Pasaman menggunakan hak pilihnya dalam PSU dengan berdasarkan pada pertimbangan yang idealistis, logis, dan didedikasikan untuk kepentingan daerah dan masyarakat Pasaman. 

Bila memilih didasarkan dengan pertimbangan-pertimbangan seperti itu, menurut Jhoni, akan banyak mengacu pada rekam jejak (traktir record), kapasitas dan kapabilitas dari paslon.

"Tujuannya jelas, agar paslon yang dipilih diyakini sebagai sosok yang mampu membawa daerah dan masyarakat yang dipimpinnya ke arah yang lebih baik, setidaknya untuk lima tahun ke depan," sebutnya.

Dalam konteks persoalan seperti ini, Jhoni terang-terangan menyatakan  "Sasuai" sebagai paslon yang dinilai paling memenuhi syarat untuk itu dibandingkan dengan dua paslon  lainnya.

"Sasuai "merupakan tagline yang dilekatkan untuk paslon incumbent (petahana) Sabar AS dan Sukardi. Memegang nomor tiga, paslon ini diusung oleh Partai Demokrat dengan sejumlah parpol non-parlemen.

"Kurang apa mereka?" tanya Jhoni. Selain paling berpengalaman mengelola birokrasi pemerintahan, paslon ini juga memiliki rekam jejak yang bagus, dan sejauh ini tidak pernah diterpa oleh isu-isu miring.

Makanya, menghadapi PSU 19 April mendatang, Jhoni berharap masyarakat memilih berdasarkan tuntutan hati nurani, bukan karena pertimbangan berperspektif pendek dan dangkal. 

"Jangan karena godaan uang Rp100.000 dan Rp200.000, kita sampai hati mengorbankan kepentingan yang lebih besar," ucapnya. "Jangan nanti kita sampai menyesal karenanya," tambah Jhoni lagi. (spa)

TEKS FOTO:

Tokoh muda Pasaman, Jhoni Iskandar.