Oleh Novita Apriliyanti Mahasiswa Biologi, FMIPA Universitas Andalas
Dalam beberapa dekade terakhir, kondisi alam semakin terancam karena dampak aktivitas manusia, seperti deforestasi, polusi, perubahan iklim, dan perusakan habitat. Kerusakan ekosistem telah mengganggu keseimbangan alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dari beragam spesies, termasuk manusia. Untuk mengatasi situasi tersebut, langkah konservasi sangatlah penting guna menjaga keanekaragaman hayati dan fungsi ekologis yang mendukung kelangsungan hidup. Namun, sejalan dengan kemajuan teknologi, timbul pertanyaan seputar seberapa efektif konservasi yang menggunakan teknologi. Apakah pendekatan ini benar-benar efektif dalam menjaga kelestarian lingkungan, atau malah berpotensi menciptakan hasil yang tidak sesuai dengan situasi sebenarnya?
Selama beberapa waktu terakhir, telah dilakukan berbagai upaya konservasi guna menjaga kelestarian alam dan ekosistem yang terancam, seperti perlindungan spesies liar, restorasi habitat, dan pengelolaan kawasan lindung. Berbagai langkah ini telah membuktikan keberhasilannya dalam beberapa situasi, seperti adanya peningkatan jumlah populasi spesies yang hampir punah karena pengawasan yang ketat dan perlindungan yang lebih baik. Walau begitu, tetap terdapat berbagai banyak tantangan yang perlu dihadapi, seperti keterbatasan sumber daya, rendahnya kesadaran masyarakat, dan meningkatnya tekanan dari aktivitas manusia. Tindakan konservasi tradisional sering terhambat oleh faktor tertentu yang mengurangi efektivitasnya. Maka penggabungan teknologi dalam upaya pelestarian, seperti pemantauan satelit, pemakaian drone untuk pengelolaan hutan dan penggunaan aplikasi kecerdasan buatan dalam study lingkungan dapat memberikan penyelesaian yang lebih efisien dan spesifik. Teknologi diharapkan dapat memperkuat usaha konservasi dengan memberikan kemudahan dalam pemantauan, mendeteksi ancaman secara real-time dan mempercepat tanggapan terhadap krisis lingkungan yang sedang berlangsung.
Teknologi dapat memberikan manfaat yang bermakna dalam pelestarian lingkungan, misalnya menggunakan sensor dan drone untuk mengamati perubahan ekosistem secara langsung. Perkembangan teknologi juga memberikan kesempatan bagi analisis data besar (big data) dalam meramalkan pola ancaman terhadap habitat atau spesies tertentu, dan merancang pengelolaan sumber daya alam dengan lebih cermat. Disamping itu, aplikasi kecerdasan buatan (AI) juga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi aktivitas yang melanggar hukum, seperti perburuan liar atau penebangan pohon ilegal yang kerap sulit untuk diamati. Bukti keterlibatan masyarakat juga dapat ditemukan dalam proyek-proyek yang menggunakan teknologi untuk memungkinkan masyarakat mengelola dan melindungi lingkungannya. Misalnya, di Indonesia, beberapa masyarakat yang tinggal di dekat kawasan hutan menggunakan drone untuk memantau perubahan lingkungan dan merencanakan tindakan konservasi berdasarkan informasi yang mereka terima. Selain itu, teknologi berbasis GIS (Geographic Data Framework) juga memungkinkan masyarakat untuk memantau sumber daya alam, seperti hutan atau lahan pertanian dengan lebih akurat. Namun, penggunaan teknologi dalam bidang konservasi juga bisa menimbulkan potensi yang kontra-produktif. Biaya yang besar untuk pengembangan serta pemeliharaan sistem teknologi bisa menambah beban anggaran konservasi, sementara terlalu bergantung pada teknologi bisa mengurangi keterlibatan aktif masyarakat dalam usaha pelestarian alam. Misalnya, dengan penggunaan drone dan sensor yang secara otomatis memantau ekosistem, kecil kemungkinannya masyarakat lokal akan terlibat dalam kegiatan pemantauan langsung, meskipun pengetahuan dan wawasan lingkungan sangat penting untuk pengelolaan yang efektif. Ketergantungan pada teknologi dapat memperparah kesenjangan antara wilayah yang memiliki dan tanpa akses terhadap teknologi, sehingga menyebabkan kinerja yang akan terganggu serta kesenjangan dalam pengelolaan sumber daya alam.
Untuk dapat merasakan manfaat teknologi dalam menjaga lingkungan dengan maksimal, penting untuk menyesuaikan teknologi yang digunakan dengan kebutuhan dan keadaan di lokasi tersebut. Salah satu cara yang dapat diambil adalah dengan menggabungkan teknologi dengan pendekatan berbasis komunitas, sehingga masyarakat setempat terlibat secara aktif dalam pemantauan dan pelestarian lingkungan. Perlu dilakukan pelatihan serta peningkatan kapasitas bagi petugas lapangan dan masyarakat agar mereka mampu menggunakan teknologi secara efektif. Agar potensi kontra-produktif dapat diminimalkan, diperlukan pengawasan yang cermat terhadap penggunaan teknologi, termasuk menjaga agar investasi yang dikeluarkan tidak memberatkan sumber daya konservasi yang terbatas. Pendekatan yang harmonis, dengan menyatukan keunggulan teknologi bersama partisipasi aktif dari masyarakat serta Kebijakan dan peraturan yang mendukung penggunaan teknologi dalam konservasi sangat diperlukan untuk memastikan bahwa teknologi digunakan secara bertanggung jawab dan konsisten dengan tujuan konservasi. Tanpa regulasi yang jelas, penggunaan teknologi dapat menyebabkan kerusakan ekosistem yang tidak diinginkan. Kebijakan yang tepat memandu penggunaan teknologi agar konsisten dengan prinsip-prinsip konservasi dan memastikan teknologi bertindak sebagai alat untuk mempercepat upaya konservasi dan bukan sebagai ancaman terhadap lingkungan. Adanya keterlibatan pihak kepentingan dan menggunakan teknologi secara bijak, dapat bekerja sama untuk mengembangkan strategi konservasi yang memenuhi kebutuhan lokal sekaligus melindungi lingkungan. Dengan cara yang demikian, teknologi dapat menjadi sarana yang memperkuat bukan menggantikan upaya konservasi yang lebih menyeluruh.
Meskipun adanya potensi risiko serta tantangan penerapan teknologi dalam usaha konservasi, saya percaya bahwa teknologi apabila digunakan dengan optimal dan tepat sasaran, maka dapat berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dan beragamnya kehidupan di alam. Perkembangan teknologi memungkinkan peningkatan efisiensi dalam memantau, mengumpulkan data, serta membuat keputusan dengan lebih cepat dan akurat. Hal ini sangat diperlukan dalam menghadapi ancaman yang semakin rumit, Namun agar kemampuannya menjadi optimal, teknologi harus dipadukan dengan pendekatan yang melibatkan masyarakat, mempertimbangkan keadaan lokal dan didukung oleh kebijakan yang sesuai. walaupun terdapat rintangan yang perlu diatasi dalam pemanfatan teknologi untuk usaha konservasi, teknologi juga bisa menjadi alat yang amat berdaya asalkan diterapkan dengan cermat dengan kolaborasi yang sinergis anatara teknologi kebijakan dan partisipasi masyarakat.
0 Comments