Ticker

6/recent/ticker-posts

Kemilau Bioplastik: Solusi Ajaib Atau Hanya Pemasaran Belaka?

Oleh: Neneng Permata Putri. Mahasiswa Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan alam, Universitas Andalas



Plastik sekali pakai sudah menjadi musuh terbesar bagi lingkungan. Bagaimana tidak, pada tahun 2023 Indonesia sudah tercatat menghasilkan lebih dari 9,8 juta ton sampah plastik per tahunnya dan sebagian besar dari jumlah tersebut belum dapat dikelola dengan baik. Krisis sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan ini telah mendorong pencarian alternatif yang lebih ramah lingkungan. Di tengah maraknya permasalahan sampah plastik yang sangat pengancam lingkungan, muncul secercah harapan baru yaitu bioplastik. Sering kali digadang-gadang sebagai solusi ajaib, bioplastik hadir dengan janji mampu penggantikan plastik konvensional yang sangat sulit untuk terurai. Terbuat dari bahan-bahan alami seperti pati tanaman atau minyak nabati, bioplastik menawarkan alternatif yang lebih ramah lingkungan. Namun dibalik kemilaunya, apakah bioplastik benar-benar mampu menjawab tantangan lingkungan yang kita hadapi saat ini?

 Kita pasti pernah mendengar tentang bioplastik, bahan ajaib yang katanya dapat terurai sendiri dan dan menyelamatkan bumi. Tapi jangan terburu-buru percaya begitu saja. 


Bioplatik ini mungkin saja seperti koin yang memiliki dua sisi, satu sisi berkilau, di sisi yang lainnya menyimpan rahasia gelap.

 Bioplastik ini terbuat dari bahan bahan alami seperti pati jagung, singkong, atau bahkan dari kulit buah-buahan. Keunggulannya? bioplastik dapat terurai secara alami loh! Tidak sama seperti halnya plastik konvensional yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai di alam. Bahkan bioplastik yang terbuat dari bahan baku pati dapat membuat plastik yang biodegradable 10 hingga 20 kali lebih cepat dibandingkan dengan sampah plastik konvensional. Dalam pembuatannya juga lebih ramah lingkungan karena tidak terlalu mengandalkan minyak bumi dalam prosesnya, serta bahan baku yang tersedia melimpah ruah di alam dan bahan yang dapat diperbaharui. Selain itu ketika bioplastik dibuang kelingkungan tidak akan meninggalkan zat beracun seperti mikroplastik yang berbahaya bagi makhluk hidup yang ditinggalkan oleh penguraian plastik konvensional. 

 Lalu setelah melihat keunggulannya ini, apa lagi yang harus kita dipertanyaan bukan? Sudah jelas-jelas bioplastik memiliki banyak keunggulan. Namun jangan terlalu mudah hanyut dalam bujuk rayu oleh indahnya kemilau bioplastik yang sudah dikampanyekan ini. Di balik itu semua masih ada kata “tapi” yang harus kita ungkap lebih dalam terlebih dahulu. Meskipun terdengar sangat sempurna dalam mengatasi masalah krisis plastik yang ada, bioplastik juga memiliki beberapa tantangan dan keterbatasan yang perlu kita perhatikan dalam pengelolaannya.

 Untuk terutai sempurna secara alami, bioplastik harus berada dalam kondisi yang khusus, seperti suhu, kelembaban dan adanya mikroorganisme pengurainya tertentu. Jika tidak terpenuhi, bioplastik tetap saja bertahan lama di lingkungan. Biaya produksinya juga menjadi salah satu tantangan bagi pemanfaatan bioplastik. Harga yang bikin melongo membuat masyarakat berfikir dua kali untuk meggunakannya. Saat ini biaya produksi bioplastik masih relatif lebih tinggi dibanding dengan plastik konvensional sehingga belum semua orang dapat mengaksesnya. Di samping itu semua juga masih ada satu tantangan lagi yang harus dihadapi, yaitu kualitas bioplastik sendiri yang masih belum stabil. Sampai saat ini kualitas bioplastik masih terus dikembangkan. Sebab masih ada beberapa jenisnya belum sekuat dan sefleksibel plastik konvensional yang beredar deluaran sana.

 Jadi apakah bioplastik adalah Solusi Ajaib untuk permasalahan krisis sampah plastik? Tentu untuk menjawabannya tidak akan semudah dan sesedehana itu. Memang benar bioplastik memiliki potensi yang besar untuk menghadapi masalah ini, namun bioplastik bukan menjadi satu-satunya jawaban untuk persoalan tersebut, kita juga perlu mengambil tindakan yang komprehensif seperti mulai megurangi penggunaan plastik sekali pakai, misalnya sedotan, kantong plastik, hingga kemasan makanan sekali pakai dan diganti dengan produk yang dapat digunakan berulang kali atau produk yang mudah terurai lainnya. Kita juga dapat membantu alam dengan mendaur ulang sampah-sampah plastik, jangan malas untuk memilahnya. Pengembangan inovasi baru untuk menemukan cara untuk mengelola sampah plastik agar lebih efektif.

 Di samping hal-hal diatas yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan kesadaran masyarat agar lebih peduli terhadap lingkungan. Dimulai dari diri sendiri untuk lebih peka terhadap keadan sekitar, lalu mengajak keluarga, teman dan orang orang di lingkungan sekitar untuk lebih peduli.

 Benar jika dikatakan bahwa bioplastik merupakan inovasi yang menarik untuk permasalahan yang kita hadapi, namun jangan sampai kita terkecoh untuk terus-terusan menggunakan bioplastik dan akhirnya juga akan menumpuk dilingkungan sama seperti halnya pada plastik konvensional. Bioplastik merupakan bagian dari solusi bukan menjadi satu-satunya solusi permasalahan krisis sampah plastik. Untuk mendukung keberhasilan mengelesaian masalah sampah plastik ini, tentunya perlu untuk kita bekerja sama dan mengubah gaya hidup kita menjadi lebih baik, peka, dan peduli terhadap lingkungan serta perubahan-perubahan yang ada.

 Lalu apakah bioplastikm adalah solusi ajaib atau justru menjadi jebakan baru yang mengaburkan masalah sebenarnya? jawabannya ada di tangan kita. Dengan memilih produk yang ramah lingkungan dan turut serta mendukung inovasi pengelolaan sampah plastik, kita mampu menciptakan masa depan yang lebih baik untuk bumi kita.Pilihan kita, untuk Masa Depan Bumi

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS