Padang, 13 Oktober 2024 - Dengan demam globalisasi dan transformasi industri
yang tak henti-hentinya, pentingnya penerapan prinsip Environmental, Social,
and Governance (ESG) semakin mendesak. ESG bukanlah sekadar istilah abstrak;
ia adalah landasan fundamental bagi setiap perusahaan untuk menciptakan
lingkungan kerja yang seimbang dan bertanggung jawab. Dalam konteks transisi
menuju Industri 5.0, ESG memainkan peran vital dalam membentuk bagaimana
teknologi baru diadopsi dan diterapkan demi masa depan yang berkelanjutan.
Definisi ESG
Struktur dasar ESG terdiri dari tiga pilar utama:
1. Lingkungan (Environment)
• Melibatkan aspek-aspek terkait pengelolaan limbah, emisi gas rumah kaca,
dan upaya pelestarian alam.
• Perlu adanya sistem monitoring yang canggih untuk memastikan dampak
negatif minimal.
2. Peran Sosial (Social)
• Fokus pada hak-hak pekerja, inklusi sosial, dan kesehatan mental.
• Pentingnya budaya perusahaan yang positif dan inklusif.
3. Good Corporate Governance (Governance)
• Merupakan komponen inti yang menjaga integritas operasional
perusahaan.
• Termasuk aspek transparansi, akuntabilitas, dan responsibilitas.
Konsep Industri 5.0
Industri 5.0 merupakan evolusi lanjut dari konsep Industry 4.0, ditandai oleh
integrasi teknologi canggih seperti AI, IoT, dan big data untuk meningkatkan
efisiensi produksi dan layanan. Dalam konteks ini, strategi ESG harus
disinkronisasikan agar teknologi tersebut dipergunakan secara bijaksana tanpa
merugikan lingkungan atau masyarakat.
Studi Kasus: Sukses Implementasi ESG di Telkom
• Telkom: Salah satu contoh sukses implementasi ESG di Indonesia adalah
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., atau biasa disebut sebagai Telkom.
Perusahaan ini telah berhasil mengintegralkan prinsip-prinsip ESG ke
dalam strategi bisnis utamanya, sehingga tidak hanya meningkatkan
reputasi corporate social responsibility (CSR)-nya namun juga
memberikan manfaat langsung kepada stakeholders.
• Contohnya, program "Green IT" milik Telkom yang fokus pada
penghematan energi listrik dan pengurangan limbah elektronik
telah menunjukkan hasil signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
• Selain itu, program-program sosial lainnya seperti pendidikan dan
kesehatan juga dilakukan secara serius guna meningkatkan kualitas
hidup masyarakat luas.
Teknologi Pendukung ESG
Berikut beberapa teknologi yang sangat relevan dalam mendukung implementasi
ESG di era Industri 5.0:
• Artificial Intelligence (AI):
• Digunakan untuk analisis besar skala data yang kompleks,
membantu identifikasi potensi risiko lingkungan dan sosial.
• Sistem prediktif AI bisa membantu perusahaan membuat keputusan
yang lebih cerdas tentang investasi dan mitigasi bencana.
• Big Data Analytics:
• Memungkinkan perusahaan untuk melakukan evaluasi detail atas
performa operasionalnya termasuk penggunaan energi dan air.
• Analitik besar skala juga berguna dalam memprediksi tren pasar
dan adaptasi cepat terhadap perubahan eksternal.
• Internet Of Things (IoT):
• Terlibat dalam pengawasan real-time proses produksi dan
distribusi barang-barang.
• IoT juga membantu dalam pengumpulan data yang akurat tentang
pola konsumsi energi dan material.
Tantangan Dan Solusi Implementasi ESG Di Industri 5.0
Meski banyak kelebihannya, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi
saat implementasi ESG di era digital:
Tantangan Utama:
1. Keterbatasan Sumber Daya: Biaya awal investasi tinggi untuk infrastruktur
dan teknologi baru.
2. Kurangnya Kesadaran & Pemahaman Mendalam Tentang ESG: Belum
semua lapisan organisasi memiliki pemahaman yang cukup tentang
implikasi nyata dari ESG.
3. Resistensi Internal Perusahaan: Adanya resistensi dari kalangan staf yang
khawatir tentang perubahan struktural maupun biayanya.
Namun, ada beberapa solusi yang dapat diambil untuk mengatasi hal tersebut:
Solusi Yang Efektif:
1. Pendidikan Intensif Untuk Semua Level Organisasi: Pelatihan rutin dan
reguler tentang keberlanjutan lingkungan dan sosial.
2. Integrasi Prinsip ESG Ke Dalam Strategi Bisnis Utama: Pastikan visi misi
perusahaan sudah mencakup elemen-elemen ESG.
3. Menetapkan Target Jelas Beserta Indikator Performa: Setelah tujuan
spesifik dicapai maka akan lebih mudah untuk memotivasi tim kerja.
4. Kerjasama Dengan Stakeholder Terkait: Kolaborasi bersama lembaga
internasional, NGO lokal bahkan stakeholder lainnya untuk mendapatkan
dukungan maksimal.
5. Penggunaan Teknologi Mutakhir: Leverage teknologi modern untuk
mempermudah proses monitor dan reporting kinerja keberlanjutan.
Kesimpulan Dan Arah Masa Depan Implementasi ESG Di Era Digital
Integrasi antara strategi ESG dan inovasi teknologi akan mengubah cara kita
memantau, melaporkan serta meningkatkan kinerja keberlanjutan secara drastis.
Masa depan implementasi ESG di era digital menjanjikan peluang baru bagi
perusahaan untuk berkembang secara berkelanjutan sementara juga
meningkatkan reputasi moral mereka di mata publik.
0 Comments