Oleh: Naufal Najib, Mahasiswa Sastra Inggris, Universitas Andalas, Fakultas Ilmu Budaya
Potret Stephen Edwin King Penulis Night Surf (Media.Gettyimages.Com)
Stephen Edwin King adalah seorang penulis Amerika yang terkenal karena karyanya dalam genre horor, supernatural, fiksi ilmiah, dan fantasi. Lahir pada tanggal 21 September 1947 di Portland, Maine, King dianggap sebagai salah satu penulis horor paling berpengaruh dan produktif dalam sastra modern. Dia telah menulis lebih dari 60 novel, banyak di antaranya menjadi buku terlaris, serta film, acara televisi, dan komik.
King dikenal karena kemampuannya menciptakan karakter yang sangat emosional, sering kali berlatar belakang realistis tetapi terancam oleh kekuatan supernatural atau psikologis. Cerita sering kali menggabungkan unsur horor, horor sehari-hari, dan konflik moral yang kompleks. Dia juga produktif dan terampil dalam berbagai genre, mulai dari film horor klasik seperti The Shining dan It hingga fiksi detektif seperti The Dark Tower.
"Night Surf" adalah cerita pendek karya Stephen King, pertama kali diterbitkan di majalah Cavalier pada tahun 1969 dan kemudian dimasukkan dalam kumpulan cerita pendeknya Night Shift (1978). Kisah ini berlatarkan dunia pasca-apokaliptik di mana umat manusia hampir musnah oleh pandemi yang disebut Captain Trips, virus yang mematikan dan tidak dapat disembuhkan.
Night Surf dari Stephen King (Goodreads)
Cerita ini juga bertemakan tentang kehilangan harapan dan kemanusiaan. Ketika manusia kehilangan harapan, mereka juga mulai kehilangan rasa kemanusiaannya. Kelompok remaja dalam cerita ini tidak hanya kehilangan orang-orang yang mereka cintai, tetapi juga pedoman moral dan etika. Ritual pembakaran mayat tanpa ampun menunjukkan betapa terisolasi dan kebalnya masyarakat dari penderitaan
King menulis dengan gaya yang sederhana dan lugas, menciptakan suasana gelap dan mencekam di sepanjang cerita. Meskipun ``Night Surf'' merupakan sebuah cerita pendek, namun secara mengesankan berhasil menggambarkan kesepian, ketidakberdayaan, dan kerapuhan manusia dalam menghadapi kekuatan alam yang tak tertahankan
Berdasarkan pendapat dari beberapa mahasiswa di Universitas Andalas seperti Reza Virgiawan Amazon ia berkata “Stephen King memang jago banget menciptakan suasana yang bikin merinding. Mulai dari tenangnya ombak hingga ketegangan yang mulai terasa. Kita bisa merasakan betapa aneh dan menegangkannya situasi itu.”, lalu ada juga salah satu mahasiswa bernama Abdurrahman Hafizh ia berkata “ Cerita ini membawa kita untuk memikirkan bagaimana kita menghadapi kematian dan ketidakpastian” dan juga ada Mahasiswa bernama Adam Cortes ia mengungkapkan bahwa “ cerita ini menggunakan karakter dan latar sebagai simbol untuk menggambarkan ketakutan dan kekhawatiran yang kita semua rasakan. Misalnya, laut yang awalnya tenang bisa jadi simbol ilusi kedamaian sebelum ada badai yang sebenarnya”
Wawancara mahasiswa UNAND : Adam Cortes, Abdurrahman Hafizh, dan Reza Virgiawan Amazon (dokumentasi dari Naufal Najib)
Berdasarkan pendapat- pendapat para mahasiswa diatas, kita bisa mengartikan bahwa secara keseluruhan buku "Night Surf" mencerminkan cara kerja psikologi manusia di saat krisis. Bagi mahasiswa sastra, analisis tokoh dan simbolisme dalam cerita ini dapat menjadi topik diskusi yang menarik. Ini juga merupakan kesempatan untuk menggali lebih dalam gaya penulisan King dan bagaimana dia menciptakan ketegangan yang membuat pembaca tetap terjaga.
0 Comments