ESG dalam Konteks Global dan Relevansinya dengan Industri 5.0
ESG adalah akronim dari Environment, Social, and Governance, yang merupakan kerangka kerja yang digunakan sebagai panduan bagi perusahaan yang ingin berinvestasi dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. Dalam konteks bisnis global saat ini, terutama di era industri 5.0 yang menekankan pada teknologi canggih dan keberlanjutan, ESG telah menjadi fokus utama. Kerangka ini tidak hanya berfungsi sebagai standar untuk mengevaluasi dampak perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat, tetapi juga sebagai pendorong inovasi dalam industri yang semakin terhubung.
Tiga pilar utama yang digunakan untuk menilai keberlanjutan dan etika operasional perusahaan dalam konteks tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebagai berikut. Pilar pertama adalah Environment (Lingkungan), yang mengevaluasi interaksi perusahaan dengan lingkungan, termasuk pengelolaan limbah, penggunaan energi terbarukan, dan konservasi sumber daya alam. Pilar kedua adalah Social, yang mencakup hubungan perusahaan dengan karyawan, pelanggan, komunitas, dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk kesejahteraan karyawan dan keterlibatan komunitas. Pilar terakhir adalah Governance, yang merujuk pada struktur dan proses pengelolaan perusahaan, termasuk transparansi, akuntabilitas, serta kepatuhan terhadap hukum dan etika bisnis.
Industri 5.0 menekankan kolaborasi antara manusia dan mesin, yang membawa pendekatan yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Dalam hal ini, ESG menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi yang diterapkan tidak hanya efisien, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Teknologi yang mendukung ESG, seperti IoT, AI, dan Big Data, berperan dalam meningkatkan transparansi dan efisiensi operasional. Sebagai contoh, IoT dapat digunakan untuk memantau penggunaan energi secara real-time.
Pentingnya ESG tidak hanya terletak pada dukungannya terhadap keberlanjutan lingkungan dan sosial, tetapi juga pada potensi untuk memberikan keuntungan finansial jangka panjang bagi perusahaan. Penerapan ESG memiliki berbagai manfaat, antara lain perusahaan yang berkomitmen pada tanggung jawab sosial cenderung memiliki citra yang lebih baik, yang dapat meningkatkan reputasi mereka. Selain itu, perhatian terhadap aspek lingkungan dan sosial dapat mengurangi risiko, sementara praktik ramah lingkungan dapat menghasilkan penghematan biaya operasional yang berkontribusi pada peningkatan efisiensi.
Salah satu contoh perusahaan yang telah mengimplementasikan ESG adalah Telkom Indonesia, yang berhasil menerapkan prinsip-prinsip ESG di era industri 5.0 melalui berbagai program inovatif yang mendukung keberlanjutan. Melalui inisiatif digitalisasi yang berwawasan lingkungan dan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Telkom menunjukkan bahwa perusahaan dapat berkembang sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan meningkatnya tuntutan dari investor dan konsumen untuk menerapkan praktik berkelanjutan, masa depan ESG terlihat menjanjikan. Perusahaan-perusahaan yang telah mengadopsi prinsip ESG akan mampu meningkatkan reputasi mereka dan memastikan keberlangsungan bisnis di era digital.
0 Comments