Oleh : Shilvy Maizalni mahasiswa universitas Andalas Padang
Konflik merupakan sebuah pertikaian yang terjadi diantara kelompok atau individu di masyarakat dengan memiliki tujuan-tujuan yang sesungguhnya atau bertentangan. Pada saat sekarang ini dengan massa jelang pilkada tentu akan banyak pertentangan atau konflik yang terjadi di masyarakat karena adanya perbedaan pendapat, seperti perbedaan calon yang akan dipilih pada pilkada 2024. Jika merujuk pada pemilu 2024 kemaren dengan banyak konflik yang terjadi antar kubu A dengan kubu B karna adanya perbedaan, megakibatkan suasana politik yang semakin memanas. Konflik yang terjadi pada jelang pilkada tentu banyak dipengaruhi dengan berbagai faktor, seperti adanya politik uang atau suara rakyat yang dibeli, sehingga akan memunculkan suasana yang memanas antara pendukung calon yang berbeda.
Pada jelang pilkada 2024 ini juga telah terjadi konflik sehingga mengakibatkan turunya mahasiswa kejalan karena adanya revisi RUU pilkada terkait batas usia minimum calon kepala daerah. Seperti yang kita tahu bahwa calon gubernur dan wakil gubernur harus berusia 30 tahun dan calon bupati/ wakil bupati harus 25 tahun saat ditetapkan oleh KPU sebagai pasangan calon bukan Ketika dilantik pada putusan MK nomor 70/PPU-XXII/2024. Sedangkan pada Keputusan badan legislasi DPR menyatakan bahwa batas usia paling rendah calon gubernur dan wakil gubernur tetap 30 tahun, dan bupati/ wakil bupati tetap 25 tahun Ketika resmi dilantik yang dimana mereka mengacu pada Keputusan MA dalam Menyusun Keputusan ini, bukan dari mengikuti MK.
Dengan keluarnya pengumuman terkait putusan ini, memicu konflik yang terjadi di lapisan masyarakat. Demontrasi yang terjadi seperti mahasiswa yang langsung turun kejalan untuk menolak putusan tersebut. Dengan terjadinya demontrasi yang dilakukan oleh mahasiwa merupakan salah satu contoh konlik yang terjadi jelang pilkada 2024. Demontrasi yang anarkis sehingga banyak terjadi luka-luka pada mahasiswa yang ikut demo merupakan salah satu suasana politik yang memanas pada jelang pilkada saat ini. Oleh karena itu, bawaslu menghimbau masyarakat untuk dapat mencegah terjadinya konflik yag berkepanjangan di masyarakat karena adanya pertentangan atau perbedaan pendapat yang terjadi jelang pilkada 2024 saat ini.
Pada pilkada 2024, tentu banyak ancaman konflik yang akan terjadi di masyrakat, khususnya pada lapisan masyarakat yang tidak terlalu mengerti bagaimana politik itu berjalan, sehingga dengan mudah untuk dipengaruhi, apalagi dengan zaman sekarang yang teknologi semakin canggih sehingga dengan mudah para buzzer politik untuk dapat mempengaruhi masyrakat. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat harus tetap melek akan politik sehingga tidak mudah untuk di pengaruhi dan bisa membantu pemerintah untuk mengurangi atau bahkan mencegah konflik yang terjadi pada massa jelang pilkada 2024.
0 Comments