Ticker

6/recent/ticker-posts

Festival Maek Bakal Digelar, Supardi Agenda ini akan Kita Jadikan Pariwisata Budaya dan Mengungkap Peradaban kuno



Supardi saat jumpa pers di ruang Khusus I Kantor DPRD Provinsi Sumatera Barat, Selasa, 9 Juli 2024. (Foto dok/Rls)



 Ketua DPRD Provinsi Sumbar Supardi mengatakan, pihaknya berupaya pelindungan dan pelestarian terhadap warisan budaya dan cagar budaya khususnya cagar budaya/ tinggalan sejarah dan budaya masa lampau seperti situs menhir di Kabupaten Lima Puluh Kota dijuluki dengan “Nagari Seribu Menhir” tersebar di berbagai Jorong ada di Nagari Maek.


“Sebuah mimpi tertunda, kita pernah anggarkan kegiatan Fisik di Menhir dengan harapan dapat menjadi tempat penelitian para arkeolog,” ujar Supardi saat jumpa pers di ruang Khusus I Kantor DPRD Provinsi Sumatera Barat, Selasa, 9 Juli 2024.



Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Supardi berharap, festival ini bisa digelar sebanyak tiga kali yang didanai dengan APB Provinsi Sumatera Barat.



"Ini kan pancingan. Kita minta Dinas Kebudayaan Sumbar dapat melaksanakan sebanyak tiga kali, setelah itu dilaksanakan secara mandiri oleh masyarakat di sana," kata Supardi.



Menurut Supardi, jika Maek ini dibikinkan narasi yang bagus, maka akan tersosialisasi dengan baik dan akan mengundang wisatawan dari luar negeri.




"Bayangkan jika wisatawan asing ke sana membawa dollar, tentu akan mendatangkan pendapatan bagi daerah dan masyarakat kita," ungkapnya.



Termasuk daya tari bagi UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk datang meneliti ke sana.



"Bisa jadi UNESCO tertarik dan datang meneliti ke sana, sehingga berujung pada penetapan warisan dunia," cakapnya.



Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat Jefrinal Arifin mengucapkan terimakasih kepada Ketua DPRD Sumbar yang telah menganggarkan dana melalui Pokir untuk Festival Maek ini.



"Lebih kurang dianggarkan melalui Pokir Rp3,8 Miliar. Kami apresiasi perhatian ketua DPRD untuk Festival Maek ini," cakapnya.



Dikatakanya, pra Festival dimulai pada 8-10 Mei dengan menggelar Workshop Nagari Maek, residensi, 11-30 Juni, pameran, 14-16 Juli, Gedung Gambir Kota Payakumbuh dan diskusi, 14-16 Juli, Aula Kantor Walikota dan Agamjua Art and Cafe Culture.



"Sedangkan Festival Maek akan kita gelar pada 17.hingga 20 Juli di Nagari Maek Kabupaten 50 Kota berupa pertunjukan dan diskusi. Sedangkan pasca festival pada 24 Agustus kita gelar di Agamjua Art and Cafe Culture," cakapnya.







Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS