Ticker

6/recent/ticker-posts

Hukuman Penjara Seumur Hidup Atau Hukuman Mati Untuk Pelanggaran Kasus Besar Di Indonesia

 


       Oleh Fanny Rahma Sari, mahasiswi Ilmu Politik Universitas Andalas


Hukuman seumur hidup dan hukuman mati seringkali menjadi isu kontroversial dalam sistem peradilan pidana.

 Beberapa orang berpendapat bahwa hukuman penjara seumur hidup adalah pilihan yang lebih manusiawi dibandingkan hukuman mati karena memberikan kesempatan bagi narapidana untuk merehabilitasi dan memulihkan diri.

 Di sisi lain, sebagian masyarakat mendukung hukuman mati, terutama untuk kejahatan yang sangat serius, karena merupakan bentuk keadilan bagi korban dan merupakan bentuk hukuman yang paling keras dan efektif sebagai efek jera.

 Tentu saja pendapat mengenai kedua jenis hukuman ini berbeda-beda tergantung pada posisi dan nilai masing-masing orang.

 Bagi mereka yang mendukung hukuman seumur hidup, alasan utamanya adalah keyakinan bahwa semua orang mempunyai potensi untuk berubah dan berkembang, meskipun mereka telah melakukan kejahatan berat.

 Dengan memberikan kesempatan kepada narapidana untuk merenungkan tindakan mereka, belajar dari kesalahan mereka, dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat melalui program rehabilitasi  penjara, hukuman seumur hidup dipandang sebagai tindakan yang lebih manusiawi dan mendidik.

 Selain itu, terdapat  kekhawatiran bahwa hukuman mati dapat menimbulkan kesalahan serius dalam sistem peradilan pidana, dan berpotensi menghukum orang yang tidak bersalah.

 Kasus-kasus identifikasi palsu, penyalahgunaan wewenang penegakan hukum, dan penipuan dalam sistem peradilan pidana telah menimbulkan pertanyaan mengenai keadilan dan etika  hukuman mati dalam beberapa kasus.

 Di sisi lain, para pendukung hukuman mati berpendapat bahwa  kejahatan yang sangat serius, seperti pembunuhan berencana, terorisme, dan kejahatan terhadap anak-anak, memerlukan hukuman mati sebagai keadilan yang sesuai dengan kejahatan yang dilakukan.

 Mereka percaya bahwa hukuman mati memberikan efek jera yang lebih kuat, memperkuat rasa keadilan bagi korban dan keluarganya, serta merupakan langkah tegas dalam menghukum orang yang melakukan kejahatan yang meresahkan.

 Argumen lain yang dilontarkan oleh para pendukung hukuman mati adalah bahwa biaya pengurungan seumur hidup dapat memberikan beban yang besar bagi negara.

 Pemberlakuan hukuman mati memungkinkan negara menghemat biaya perumahan narapidana seumur hidup, sehingga sumber daya tersebut dapat digunakan untuk menangani permasalahan kemanusiaan lain yang lebih mendesak  seperti pendidikan, kesehatan, dan pembangunan ekonomi.

 Meski terdapat argumen yang kuat dari kedua belah pihak, penting untuk mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kepastian hukum ketika menentukan argumen hukuman yang tepat.

 Sistem peradilan pidana yang adil berdasarkan bukti-bukti kuat serta  prosedur yang transparan dan akuntabel adalah kunci untuk menjaga kesehatan sistem peradilan pidana di negara ini.

 Ketika masyarakat di seluruh dunia menjadi lebih sadar akan hak asasi manusia dan nilai-nilai kemanusiaan, penting bagi negara-negara untuk terus meningkatkan sistem peradilan pidana mereka untuk memastikan bahwa hukuman mati selalu proporsional dengan skala kejahatan.

 Menghormati martabat dan hak semua individu, termasuk narapidana dan korban. 


Kedua eksekusi tersebut harus dipertimbangkan secara hati-hati serta mempertimbangkan faktor-faktor lain, termasuk pemulihan korban, pencegahan kejahatan, dan upaya untuk membangun masyarakat yang lebih aman dan adil bagi semua orang.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS