Ticker

6/recent/ticker-posts

ASTERACEAE YANG DIMANFAATKAN SEBAGAI TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

 



Oleh: Haisyah Qadri Febrian, Mahasiswi Jurusan Sastra Minangkabau, Universitas Andalas.


Indonesia kaya dengan berbagai jenis flora, dari 40 ribu jenis flora yang tumbuh di dunia, 30 ribu diantaranya tumbuh di Indonesia, sekitar 26% telah dibudidayakan dan sisanya sekitar 74% masih tumbuh liar di hutan, dari yang telah dibudidayakan lebih dari 940 species digunakan sebagai obat tradisional (Syukur dan Hernani, 2003). Sesuai dengan pendapat Natoatmojdo (2011) Tumbuhan di Indonesia diketahui memiliki keragaman hayati terbesar setelah Brazil. Dari berbagai penelitian menyebutkan, terlihat dari 30.000 species tumbuhan di Indonesia sebanyak 6.000 jenis berkhasiat obat.

Tradisi pengobatan suatu masyarakat tidak terlepas dari kaitan budaya setempat. Suku Minangkabau adalah salah satu suku yang terdapat di provinsi Sumatera Barat, pengobatan dengan menggunakan ramuan dari tumbuhan telah dilakukan oleh suku minang sejak dahulunya. Di kota Pariaman masyarakat telah memanfaatkan 10 species tumbuhan mangrove sebagai obat-obatan (Leilani, Rizki, Sari, Sari, 2017). Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat ini tidak hanya pada tumbuhan teresterial saja, namun tumbuhan-tumbuhan yang hidup di perairan, seperti tumbuhan familia Rhizophoraceae yang tumbuh di hutan mangove di Teluk Buo Padang yang dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat (Rizki, & Leilani, 2018), begitu juga di hutan mangrove yang terdapat di kota Pariaman (Milda, Leilani, & Rizki, 2012). Salah satu daerah di Padang Pariaman yang masih memanfaatkan tumbuhan sebagai obat adalah jorong Indarung kenagarian Aia Tajun kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman.

Penggunaan tanaman obat selama ini sudah menjadi kebiasan oleh masyarakat di Jorong Indrung ini. Tanaman obat yang didapatkan terdiri dari banyak familia yang ada. Seperti yang terlihat pada hasil yang didapatkan oleh Efrimella (2015) yang menyatakan bahwa tumbuhan obat yang ditemukan atau dimanfaatkan oleh masyarakat desa Kayu Tanam sebanyak 50 spesies dari 32 famili. Salah satu familia yang paling banyak diguakan untuk bahan obat tradisional oleh masyarakat Jorong Indarung adalah familia Asteraceae.

Asteraceae adalah tumbuhan yang dapat dengan mudah kita temui disekitar lingkungan yang biasa kita datangi atau disekitar pekarangan rumah kita. Selain itu species dari familia Asteraceae ini banyak digunakan untuk pengobatan karena adanya kandungan tertentu yang terdapat di dalam tumbuhan familia ini. Seperti yang dijelaskan oleh Anjelina (2017) familia Asteraceae memiliki komponen senyawa bioaktif, seperti seskuiterpen, lakton, triterpene pentasiklik, alkohol, tanin, polifenol, saponin, dan sterol yang dapat digunakan untuk bahan pengobatan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ditemukan 11 species dari familia Asteraceae yang berkhasiat obat yang dapat mengobati 12 jenis penyakit. Berikut adalah cara pengolahan tumbuhan familia Asteraceae.

1. Acmella uliginosa L.

Tumbuhan Acmella uliginosa L. merupakan tumbuhan yang digunakan untuk obat luar yaitu untuk mengobati sakit gigi. 

2. Adenostemma lavenia L.

Tumbuhan Adenostemma lavenia L. digunakan untuk obat dalam yaitu obat batuk dan demam. 

3. Ageratum conyzoides L.

Species ketiga dari familia Asteraceae ini digunkan untuk obat luaran yaitu untuk mengobati luka. 

4. Blumea balsamifera (L.) DC.

Tumbuhan Blumea balsamifera (L.) DC. Digunakan oleh masyarakat Jorong Indarung sebagai obat luar yaitu untuk influenza. 

5. Elephantopus scaber L.

Tutup bumi atau yang biasa dikenal dengan nama tepak liman ini adalah salah satu tumbuhan yang digunakan untuk obat dalam dengan cara pemakaian diminum untuk mengobatai demam. 

6. Enhydra fluctuans Lour.

Tumbuhan Enhydra fluctuans Lour. biasa dikenal di sumatra dengan nama sikarau. Sikarau digunakan untuk ramuan obat dalam yaitu untuk mengobati penyakit demam dengan pemakaiannya yaitu diminum. 

7. Melampodium divaricatum L.

Bunga matahari mini atau bunga matahari kecil ini tebih terkenal sebagai tumbuhan hias dengan keindahan corak warna yang dimilikinya. Namun ada Sebagian masyarakat menggunakan tumbuhan Melampodium divaricatum L. ini sebagai ramuan obat dalam yaitu untuk obat penurun panas atau demam.

8. Plucea indica L.

Tumbuhan Plucea indica L. ini dikenal dengan nama daun Capo. Daun capo ini di Indonesia di kenal dengan nama beluntas yang digunakan sebagai obat dalam yaitu untuk mengobati penyakit demam.

9. Tagetes erecta L.

Bunga taik ayam atau lebih dikenal dengan bunga tahi kotok ini adalah jenis tumbuhan yang digunakan untuk mengobati kanker payudara dengan cara diminum.

10. Vernonia amygdalina L.

Tumbuhan Vernonia amygdalina L. dikenal dengan nama daun afrika yang dipercaya

dapat digunakan sebagai bahan untuk obat dalam yaitu menurunkan darah tinggi.

11. Zinnia elegans Jacq

Bunga kertas digunakan masyarakat sebagai bahan untuk obat dalam yaitu untuk

mengobati disendtri.

Ditemukan 11 species tumbuhan familia Asteraceae yang dipercaya masyarakat dapat

mengobati 12 jenis penyakit.penyakit yang dapat diobati dengan obat tunggal yaitu 8 jenis

penykit dan penyakit yang dapat diobati untuk ramuan obat ada sebanyak 4 jenis penyakit.

Dengan demikian, diharapkan kerja sama antara praktisi tradisional dan ilmuan modern dapat menhasilkan pendekatan yang bermanfaat bagi pasien dan dapat memenuhi kebutuhan Kesehatan reproduksi masyarakat Indonesia.

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS