Ticker

6/recent/ticker-posts

Pemkab Mentawai Gelar Gerakan Pangan Murah


 Pemkab Mentawai Gelar Gerakan Pangan Murah

Mentawai - Harga bahan pokok meroket, Pemkab Kepulauan Mentawai lakukan aksi gerakan pangan murah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi di Kabupaten Kepulauan Mentawai. 

Melalui gerakan pangan murah ini, Pemkab Kepulauan Mentawai bekerja sama dengan Dinas Pangan Sumbar, Badan Urusan Logistik dan Badan Pangan Nasional untuk menyediakan 10 komoditi bahan pokok seperti bawang, gula, kentang, cabe, telur, beras, tepung, minyak goreng, sayur-sayuran dan buah-buahan. Keseluruhan bahan pangan yang tersedia dapat dibeli masyarakat di bawah harga rata-rata pasaran saat ini. 

Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Martinus Dahlan, mengungkapkan, fokus penjualan bahan pokok ditujukan kepada masyarakat kurang mampu serta menjamin tersedianya bahan pokok  selama Ramadhan 1445 H. 

"Gerakan pangan murah ini adalah salah satu upaya pemerintahan kita menjamin ketersediaan bahan pokok. Ada 10 komoditi bahan pokok, untuk membantu masyarakat kita, terutama yang kurang mampu di saat menghadapi bulan puasa, idul fitri bahkan sampai nanti pada natal dan tahun baru," ujar Martinus kala membuka gerakan pangan murah yang diselenggarakan di Pasar Ibu, Sipora Jaya, Kecamatan Sipora Utara, Jum'at (15/3).

Dirinya menyebutkan, gerakan pasar murah ini baru pertama dilakukan pada tahun ini, sebelumnya pada tahun lalu kegiatan serupa juga telah dilakukan dua kali pada tahun 2023. 

"Jadi melalui gerakan pangan murah yang sudah kita laksanakan tiga kali juga dalam rangka pengendalian inflasi, karna kalau sudah mahal semuanya kebutuhan pokok, masyarakat kita tak mampu membeli, ini kan jadi persoalan, apalagi masyarakat kita yang tidak mampu," imbuhnya. 

Ke depan, kegiatan serupa masih akan terus dilakukan oleh Pemkab Kepulauan Mentawai, terutama pada saat menyambut hari-hari besar keagamaan. 

Di samping itu, Sekda juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada dengan melakukan kegiatan bercocok tanam, sehingga meminimalisir ketergantungan akan bahan pangan yang selalu saja didatangkan dari luar Kepulauan Mentawai. 

"Ini tugas berat juga bagi kita, jangan kita selalu tergantung dari luar, bisa kita tanam cabe di halaman, di rumah, di lahan pribadi, silahkan tanam cabe. Kebiasaan kita sudah naik harga baru kita tanam cabe harusnya sebelum harga naik kita tanam," pungkasnya. 

Dari pantauan di lapangan, hanya satu pedagang yang ikut andil dalam gerakan pangan murah ini. Di samping itu, tingginya harga bahan pokok saat ini menyebabkan daya masyarakat menjadi lesu. Sejauh ini, aktifitas jual beli hanya didominasi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), sementara masyarakat kurang mampu seperti masyarakat yang berprofesi sebagai pegawai harian lepas atau pegawai kontrak banyak yang tidak ikut membeli bahan pangan murah ini, karna diketahui gaji mereka sejak Januari lalu masih belum diterima. (Ricky)

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS