Maraknya pelaku tindak pidana menggunakan Senjata Api meresahkan masyarakat Sumatera Barat.

 

Maraknya pelaku tindak pidana menggunakan Senjata Api meresahkan masyarakat Sumatera Barat.

Dalam beberapa dekade belakangan banyaknya aksi pelaku tindak pidana menggunakan senjata api membuat masyarakat resah dan khawatir hal ini menimpa dirinya. Pelaku tidak hanya mengancam menggunakan senjata api namun berani melakukan penembakan saat perlawanan menghampiri pelaku seperti baru-baru ini terjadi di Kabupaten Solok.

Seorang pedagang emas di Pasar Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, menjadi korban perampokan. Ia ditembak di bagian paha oleh pelaku yang kini diburu polisi.

Kasi Humas Polres Solok Arosuka, Iptu Nurjasman menyebutkan, pedagang emas yang menjadi korban tersebut Bernama Alex Candra (37). Peristiwa perampokan terjadi pada Rabu (10/1/2024) sekitar pukul 14.45 WIB. Korban sedang berada di parkiran hendak pulang ke rumah. Saat di parkiran, korban dihampiri oleh seseorang dan langsung ditodong senjata api.

Hal serupa juga dialami oleh Polisi saat dalam penangkapan terhadap tersangka yang selama ini sangat meresahkan masyarakat tersebut terjadi saling tembak, satu perampok tewas dan dua lainnya berhasil ditangkap di Batu Belah, Kabupaten Kampar, Riau, pada Sabtu (27/1/2024).

“Dari tahun 2021 sampai 2024 sudah 5 kali melakukan aksinya dan sudah jadi buronan kelompok inisial RC. Pelaku sudah beberapa kali melakukan aksi curas yang rata-rata sasarannya adalah toko emas, atau pedagang emas,” kata Irjen Pol Suharyono.

Adanya beberapa kasus perampokan menggunakan senjata api tersebut menandakan banyaknya senjata api ilegal yang beredar dan hal ini membahayakan keamanan, kenyamanan dan ketertiban ditengah-tengah masyarakat. 

Pihak Kepolisian dalam hal ini sudah mendalami beberapa kemungkinan yang dapat mencegah beredarnya senjata api ilegal/rakitan diantaranya dengan melakukan pengawasan ketat terhadap beberapa organisasi olahraga menembak yang dalam hal ini mengetahui unsur-unsur pada sebuah senjata api yang bukan tidak mungkin jika pengetahuan ini dipelajari oleh oknum pelaku tindak pidana akan dapat membuat/merakit senjata api sendiri.