Ticker

6/recent/ticker-posts

Rupiah digital harapan baru ekonomi Indonesia



oleh Ghian Rhona mahasiswa universitas andalas fakultas ilmu social ilmu politik.     

DIGITALISASI-Di era yang telah terkontaminasi dengan masuknya globalisasi yang bisa memberikan keuntungan atau mendapati kerugian tidak juga bisa dipungkiri masuknya era digital sehingga banyak muncul produk digital yang bisa mengoptimalkan atau membantu manusia dalam bertransaksi dalam atau mempermudah urusan manusia.

Dengan adanya dunia yang serba digital bank Indonesia menerbitkan salah satu proyeknya yang dinamakan proyek garuda. Proyek garuda merupakan wadah yang mengembangkan Digital rupiah atau lebih sering dikenal dengan Central Bank Digital Currency (CBDC) merupakan bentuk kesenantiasan Bank Indonesia untuk menjaga negara dalam perjuangan dalam kedaulatan rupiah di era yang serba digital.

Penerbitan uang rupiah digital dilakukan lantaran banyaknya aset asing seperti crypto yang kian popular digunakan sangat efesien oleh masyakat pada system keuangan. Terdapat fakta mengenai uang digital atau ekonomi digital di Indonesia pada tahun 2022 dari januari sampai bulan September mencapai 193 triliun pada tahun 2022  dan terlebih lagi dengan adanya crypto yang terus meningkat penggunaanya yang mencapai 260 triliun perihal ini dilatar belakangi dengan adanya Covid 19  yang membuat warga Indonesia lebih terfokus dengan gadget sehingga mementik ide dari peristiwa yang terjadi bank Indonesia menerbitkan rupiah digital sebagai pembayaran yang bisa untuk menghentikan uang kartal lalu uangnya diterbitkan dan peredaranya dikontrol oleh bank sentral kemudian diterbitkan oleh bank Indonesia selaku pemegang hak otoriter moneter.

Dalam tahun 2024 akan memasuki tahap proof of concept yang Dimana bank Indonesia meninjau Kembali dengan adanya rupiah digital apakah bisa dilakukan atau tidak. Kata deputi agung di peluncuran buku putih, Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030, dikutip CNBC, Rabu (6/12) Proof Of Concept (POC) sendiri merupakan tahapan untuk memvalidasi konsep dari segi fungsi ,penerapan, teknis dan metode dari sebuah program sebelum masuk tahap pengembangan. 

Juda mengatakan bahwasanya rupiah digital akan menjadi alat pembayaran digital yang sah di Indonesia.

Melansir dari situs resmi Bank Indonesia, rupiah digital akan terbagi menjadi dua jenis yakni, pertama rupiah digital wholesale dengan tampungan akses terbatas terkhusus untuk  hanya didistribusikan untuk penyelesaian transaksi seperti operasi moneter, transaksi pasar valas, serta transaksi pasar uang 

Kedua, rupiah digital ritel (r-rupiah digital) dengan akses yang terbuka untuk public serta distribusikan untuk berbagai transaksi ritel baik dalam bertransaksi pembayaran maupun transfer dari individu maupun bisnis. 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warijiyo mengatakan kemunculan rupiah digital tidak akan  menghilangkan peredaran rupiah kertas dan lainya meski diperkirakan rupiah digital akan mendominasi dimasa depan. Perry juga melihat dari segi demografis, masih ada masyarakat yang menggunakan uang kartal. Ada juga yang ingin berbasis rekening dan menggunakan karyu, tetapi Sebagian masyarakat lagi disebut juga memerlukan alat pembayaran berbasis digital “karena sekarang masyarakat kita secara demografis ada yang masi ingin menggunakan alay pembayaran kertas. Itu biasanya tua-tua kayal aku,ada yang masih berbasis rekening’’ tutur perry

Dilihat dari antusias masyarakat yang menunggu kedatangan rupiah digital bisa berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan terlebih lagi pemuda Indonesia gemar bertransaksi secara digital dengan adanya rupiah digital bisa mewadahi transaksi di Indonesia dengan baik.


Dibuat oleh Ghian Rhona mahasiswa universitas andalas fakultas ilmu social ilmu politik 1 januari 2024

oleh Ghian Rhona mahasiswa universitas andalas fakultas ilmu social ilmu politik.     

DIGITALISASI-Di era yang telah terkontaminasi dengan masuknya globalisasi yang bisa memberikan keuntungan atau mendapati kerugian tidak juga bisa dipungkiri masuknya era digital sehingga banyak muncul produk digital yang bisa mengoptimalkan atau membantu manusia dalam bertransaksi dalam atau mempermudah urusan manusia.

Dengan adanya dunia yang serba digital bank Indonesia menerbitkan salah satu proyeknya yang dinamakan proyek garuda. Proyek garuda merupakan wadah yang mengembangkan Digital rupiah atau lebih sering dikenal dengan Central Bank Digital Currency (CBDC) merupakan bentuk kesenantiasan Bank Indonesia untuk menjaga negara dalam perjuangan dalam kedaulatan rupiah di era yang serba digital.

Penerbitan uang rupiah digital dilakukan lantaran banyaknya aset asing seperti crypto yang kian popular digunakan sangat efesien oleh masyakat pada system keuangan. Terdapat fakta mengenai uang digital atau ekonomi digital di Indonesia pada tahun 2022 dari januari sampai bulan September mencapai 193 triliun pada tahun 2022  dan terlebih lagi dengan adanya crypto yang terus meningkat penggunaanya yang mencapai 260 triliun perihal ini dilatar belakangi dengan adanya Covid 19  yang membuat warga Indonesia lebih terfokus dengan gadget sehingga mementik ide dari peristiwa yang terjadi bank Indonesia menerbitkan rupiah digital sebagai pembayaran yang bisa untuk menghentikan uang kartal lalu uangnya diterbitkan dan peredaranya dikontrol oleh bank sentral kemudian diterbitkan oleh bank Indonesia selaku pemegang hak otoriter moneter.

Dalam tahun 2024 akan memasuki tahap proof of concept yang Dimana bank Indonesia meninjau Kembali dengan adanya rupiah digital apakah bisa dilakukan atau tidak. Kata deputi agung di peluncuran buku putih, Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030, dikutip CNBC, Rabu (6/12) Proof Of Concept (POC) sendiri merupakan tahapan untuk memvalidasi konsep dari segi fungsi ,penerapan, teknis dan metode dari sebuah program sebelum masuk tahap pengembangan. 

Juda mengatakan bahwasanya rupiah digital akan menjadi alat pembayaran digital yang sah di Indonesia.

Melansir dari situs resmi Bank Indonesia, rupiah digital akan terbagi menjadi dua jenis yakni, pertama rupiah digital wholesale dengan tampungan akses terbatas terkhusus untuk  hanya didistribusikan untuk penyelesaian transaksi seperti operasi moneter, transaksi pasar valas, serta transaksi pasar uang 

Kedua, rupiah digital ritel (r-rupiah digital) dengan akses yang terbuka untuk public serta distribusikan untuk berbagai transaksi ritel baik dalam bertransaksi pembayaran maupun transfer dari individu maupun bisnis. 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warijiyo mengatakan kemunculan rupiah digital tidak akan  menghilangkan peredaran rupiah kertas dan lainya meski diperkirakan rupiah digital akan mendominasi dimasa depan. Perry juga melihat dari segi demografis, masih ada masyarakat yang menggunakan uang kartal. Ada juga yang ingin berbasis rekening dan menggunakan karyu, tetapi Sebagian masyarakat lagi disebut juga memerlukan alat pembayaran berbasis digital “karena sekarang masyarakat kita secara demografis ada yang masi ingin menggunakan alay pembayaran kertas. Itu biasanya tua-tua kayal aku,ada yang masih berbasis rekening’’ tutur perry

Dilihat dari antusias masyarakat yang menunggu kedatangan rupiah digital bisa berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan terlebih lagi pemuda Indonesia gemar bertransaksi secara digital dengan adanya rupiah digital bisa mewadahi transaksi di Indonesia dengan baik.



Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS