Ticker

6/recent/ticker-posts

KARAKTER FISIOLOGIS DAN PRODUKSI PADI RATUN YANG DI APLIKASI Synechococcus sp. DAN PUPUK ORGANIK

 




Oleh : Muhamad Rayhan Sidik 

NIM : 2010423014

Dosen pengampu : Dr. Resti Rahayu

Departemen Biologi, FMIPA, Universitas Andalas




Padi (Oryza sativa L.) adalah komoditas tanaman pangan yang menghasilkan beras. Produksi dan produktivitas tanaman padi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan data produksi dan produktivitas tanaman padi sawah pada satu tahun terakhir, produksi dan produktivitas tanaman padi sawah mengalami pertumbuhan yang positif. Indonesia merupakan negara tertinggi tingkat konsumsi beras dengan jumlah 124 kg per kapita/tahun, China 60 kg, Jepang 50 kg, Korea 40 kg, Thailand dan Malaysia 80 kg. Keadaan tersebut perlu ada teknologi atau terobosan baru dalam budidaya padi untuk mendapatkan produksi yang optimal. Teknologi padi ratun adalah sistem penanaman padi yang dilakukan dengan cara pemangkasan pada batang sisa panen sehingga tanaman padi tumbuh kembali, keuntungan menggunakan teknologi ratun pada budidaya tanaman padi ; (a) biaya produksi lebih rendah karena tidak perlu pengolahan tanah dan penanaman ulang, (b) pupuk yang dibutuhkan lebih sedikit, (c) umur panen lebih pendek, (d) hemat benih.

Metode budidaya padi ratun memiliki kelemahan produksi, yaitu akan menurun karena pada tanaman padi yang dilakukan teknologi ratun pertumbuhan sudah mengalami penurunan atau kurang optimal. Salah satu upaya untuk mengatasi kelemahan tersebut dapat dilakuikan dengan cara aplikasi bakteri Synechococcus sp. keberadaan Synechococcus sp dapat meningkatkan hormon auksin pada tanaman. Apabila auksin pada tanaman meningkat maka membantu proses perkembangan pada organ tanaman dengan proses perbesaran sel yang lebih cepat. keberadaan Synechococcus sp dapat meningkatkan hormon auksin pada tanaman. Apabila auksin pada tanaman meningkat maka membantu proses perkembangan pada organ tanaman dengan proses perbesaran sel yang lebih cepat. 

Proses pertumbuhan dan perkembangan organ pada tanaman membutuhkan nutrisi. Pemberian nutrisi pada tanaman dapat dilakukan dengan cara pemupukan (eksternal) dengan menggunakan pupuk anorganik dan organik. Saat ini gaya hidup sehat menjadi tren yang dikenal dengan slogan ”Back to Nature”. Menurut UU No. 7 1996 tentang pangan disebutkan bahwa, ketahanan pangan adalah terpenuhinya pangan rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutu, aman, merata dan terjangkau. Terpenuhinya kebutuhan pangan nasional mengindikasi bahwa adanya jaminan terhadap kecukupan gizi secara nasional dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu untuk memenuhi ketahanan pangan pada tanaman padi juga harus memperhatikan jumlah yang cukup serta kualitas yang baik.

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahanbahan organik dan biasanya sudah tidak termanfaatkan. Penggunaan pupuk organik dapat mendukung adanya pertanian berkelanjutan secara ekonomi, ekologi dan sosial. Penelitian dirancang secara Split plot 2 faktor perlakuan. Faktor pertama dari perlakuan ini yang menjadi Sub Plot adalah aplikasi bakteri Synechococcus sp. yang terdiri 2 taraf perlakuan yaitu tanpa aplikasi bakteri Synechococcus sp pada tanaman padi (S0) dan aplikasi bakteri Synechococcus sp pada tanaman padi (S1). Faktor yang kedua adalah dosis pemberian pupuk organik yang menjadi Main Plot dan terdiri dari 3 taraf yaitu dosis 0 kg/petak perlakuan (M0), 4 kg/petak perlakuan setara dengan 28 ton/ha (M1) dan 8 kg/petak perlakuan setara dengan 56 ton/ha (M2).Rancangan menggunakan 2 blok yang berfungsi sebagai wilayah blok atau sub plot yang terdapat perlakuan aplikasi bakteri Synechococcus sp dan Tanpa bakteri Synechococcus sp, dalam blok terdapat petak percobaan sebanyak 3 unit atau main plot yang terdapat perakuan pupuk organik padat terdiri dari 25 rumpun sampel tanaman padi. Bakteri Synechococcus sp. diaplikasikan sesuai perlakuan dan dilakukan sejak padi diratun. Aplikasi pupuk organik padat dilakukan dengan interval yang berbeda yaitu pada saat awal dilakukan ratun dan 20 HST pada permukaan tanah dengan cara ditebar.

Variabel percobaan diamati saat panen dan setelah panen yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, anakan total per rumpun, jumlah anakan produktif per rumpun, kadar klorofil, Laju Asimilasi Bersih, panjang malai, total gabah per malai, jumlah gabah bernas per malai dan bobot 1000 gabah.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa sebagai berikut 

1. Kombinasi perlakuan yang efektif pada beberapa variable dalam karakter fisiologis dan produksi padi ratun yaitu aplikasi bakteri Synechococcus sp dengan pupuk 8kg (S1M2).

2. Aplikasi bakteri Synechococcus sp. pada tanaman ratun efektif meningkatkan hasil padi ratun. 

3. Perlakuan yang efektif pupuk organik padat pada beberapa variable dalam karakter fisiologis dan produksi padi ratun padi ratun yaitu 8 kg (M2).

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS