(Mahasiswa Prodi Sastra Jepang,
Universitas Andalas)
Anime Plastic
Memories mengisahkan sebuah
kota yang ada di masa depan, dimana manusia dan android hidup berdampingan.
Android-android ini disebut dengan Giftia. Giftia adalah jenis Android dengan
tubuh seperti manusia yang dikembangkan oleh perusahaan SAI Corporation di
dalam Anime tersebut.
Dikatakan
bahwa Giftiaadalah ciptaan yang menirukan kehidupan manusia paling
akurat serta mampu melakukan apa saja, namun mereka diberi “pembatas” sehingga
fungsinya tidak melewati batasan dan dianggap aman untuk hidup berdampingan
dengan manusia. Dari segala fisik, Giftia tidak dapat dibedakan dengan manusia,
dikarenakan dari segala hal fisik nya yang sama persis. Tetapi ada yang menjadi pembeda dari manusia dan Giftia yaitu
umur mereka. Giftia hanya dapat hidup selama maksimal “81.920 jam” (sekitar 9
tahun 4 bulan).
Dari Anime Plastic Memories, membahas
mengenai manusia yang memiliki rasa kesepian yang pada akhirnya memilih untuk
mengadopsi Giftia sebagai pendamping hidupnya serta hubungan sosial manusia
dengan Giftiasaat hidup berdampingan.
Mengadopsi sebuah Giftia menjadi suatu
kegunaan bagi manusia. Dari yang awalnya hidup dengan kesepian pada akhirnya
menjalani kehidupan yang lebih bahagia. Dengan hubungan sosial ini membuat
manusia dan Giftia saling membantu satu sama lain, menemani manusia di saat
sedih maupun senang dan merasakan kehidupan yang lebih berwarna. Karena
kedekatan tersebut yang membuat mereka hidup berdampingan dan selalu bersama. Giftia
pun akhirnya sudah dianggap sebagai teman dan keluarga bagi manusia dikarenakan
keberadaan Giftia yang mampu mengatasi manusia yang hidup kesepian dan
kesendirian.
Di dalam cerita Plastic Memories
mengambil latar dimana masyarakat sudah hidup berdampingan dengan berbagai
teknologi canggih yang diciptakan untuk keperluan manusia. Salah satu nya yaitu
Android dengan fisik sempurna menyerupai manusia yang dinamakan dengan Giftia. Selain
memiliki fisik yang sempurna, Giftia juga memiliki ingatan dan emosi layaknya
seorang manusia.
Giftia diciptakan sebagai alat yang dapat berguna
untuk hidup berdampingan dengan manusia. Manusia yang menggunakan Giftia
biasanya menjalani kehidupan yang individualis. Yang mana selalu hidup dengan
menyendiri dan kesepian.
Faktor tersebut yang menjadikan Giftiadianggap
sebagai anggota keluarga oleh manusia (pemiliknya) seperti yang ada di dalam
cerita Anime Plastic Memories, yaitu ada suatu keluarga harmonis yang memiliki
2 anak yaitu perempuan dan laki-laki. Perempuan tersebut merupakan Giftia yang
sudah di adopsi sejak lama. Tetapi, karena adanya kejadian dimana orangtua nya
meninggal saat kecelakaan yang pada akhirnya perempuan tersebut harus berperan
sebagai kakak dan sekaligus sebagai orangtua yang menemani adik laki-laki
semenjak ditinggal orangtuanya.
Selain itu, didalam cerita juga terdapat
seorang nenek yang selalu menjalani kehidupan kesendiriannya. Di masa tua nya,
ia pun mulai berpikir bahwa ia tidak mampu untuk menjalani hidup sendiri terus
menerus. Dikarenakan ia merasa hampa dan kesepian saat tinggal sendirian
dirumah. Pada khirnya, ia mengadopsi Giftia dengan fisik anak perempuan untuk
dijadikan sebagai anaknya sendiri yang dapat menemani sang nenek di kehidupan
sehari-hari nya dalam keadaan senang maupun sedih.
Kegunaan Giftia yang lain yakni mampu menghibur
dan menemani manusia layaknya seorang teman seperti, saat tokoh Tsukasa
Mizugaki sedang memiliki banyak pikiran di dunia pekeraannya,Giftiapun dapat menghibur dan mendengarkan curhatan layaknya seorang teman.
Hal tersebut yang menjadikan manusia yang
kesepian bisa mendapatkan rasa kasih sayang yang belum pernah mereka dapatkan
sebelumnya. Menurut mereka, dengan memiliki sebuah Giftia dapat mencairkan
suasana yang sebelumnya suram menjadi bahagia saat hidup berdampingan dengan Giftia.
Hampir
setiap tindakan Giftia mencerminkan kehidupan manusia yang terisolasi terhadap sosial.
Hubungan sosial dari Anime Plastic
Memories sama hal nya dengan kaitan masyarakat Jepang nya sendiri, yaitu
masyarakat Jepang cenderung menjalani kehidupan yang individualis, tidak mau
terlibat dengan manusia lainnya. Pada akhirnya hidup dalam kesendirian, hampa
karena tidak adanya penyemangat hidup karena kesendirian itu pun yang menjadi
suatu penyakit khusus yang sangat susah diobati.
Permasalahan tersebut menjadikan patokan
Jepang untuk menciptakan inovasi teknologi canggih seperti Android yang dapat
menemani manusia terhadap suasana hati seseorang dengan melakukan semua hal
yang dia bisa untuk mengisi sukacita dan memberikan energi kepada manusia.
Kesimpulan
Masyarakat Jepang cenderung hidup dengan
kesendirian, yang dimana lebih mementingkan diri sendiri dibanding dengan
mementingkan orang lain. Mereka juga menganggap kejadian di sekitarnya dianggap
tidak penting dan merasa tidak memerlukan manusia di kehidupannya. Bisa
dikatakan menjalani kehidupan yang individualis.
Manusia yang hidup secara individualis
terkadang merasakan kehidupan yang kesepian dan cenderung menjalani nya tanpa
ada semangat. Yang diakibat karena mereka terbiasa hidup tanpa adanya keluarga
dan teman di sampingnya. Dan tidak merasakan apa itu kasih sayang serta
kepedulian ke sesama manusia.
Permasalahan tersebut, yang membuat
Perusahaan Jepang ber-inovasi untuk menciptakan sebuah Android yang mencerminkan
manusia, dari segi fisik, emosional, daya ingat yang tidak dapat dibedakan dengan
manusia. Kegunaan Android tersebut sebagai alat untuk menemani manusia di
masa-masa hidup nya yang hampa. Memiliki Android dapat dikatakan sebagai suatu keluarga
maupun teman yang selalu ada disampingnya dalam keadaan sulit maupun senang
yang berperan layak nya manusia. Peran tersebut yang menjadikan manusia bisa
mendapatkan rasa kasih sayang saat hidup berdampingan dengan Android.
0 Comments