Ticker

6/recent/ticker-posts

Diskriminasi Ras dalam Novel No Game No Life




Oleh : Fiola Meirisya mahasiswa universitas Andalas Padang 


Diskriminasi adalah suatu perbuatan, praktik, atau kebijakan yang memperlakukan seseorang atau kelompok secara berbeda dan tidak adil atas dasar karakteristik dari seseorang

atau kelompok itu. Dalam light novel "No Game No Life " terdapat beberapa ras yang menjadi bagian dari cerita. Ras-ras tersebut termasuk "Imanity" (manusia), "Dhampir," "FlĆ¼gel," dan "Ex-Machina. Ras manusia sebagian besar protagonis berasal dari ras ini. Mereka dikenal karena kekurangan fisik dan kekuatan dibandingkan dengan ras-ras lain. Namun, kecerdasan dan strategi canggih menjadi kekuatan utama mereka. Dhampir merupakan campuran antara manusia dan vampir. Ras ini memiliki kekuatan yang lebih besar daripada manusia biasa, terutama dalam hal fisik dan daya regenerasi. Dhampir memegang peran penting dalam cerita, memberikan elemen keberagaman dan kompleksitas. FlĆ¼gel, ras yang memiliki bentuk seperti malaikat dengan sayap. FlĆ¼gel diberi kekuatan yang sangat besar dan kemampuan yang luar biasa. Mereka bertujuan untuk mengumpulkan pengetahuan melalui pertempuran dan eksplorasi. Karakter FlĆ¼gel sering kali memiliki sifat individualistik dan seringkali eksentrik. Ex-Machina, sejenis ras robotik yang bekerja secara kolektif. Mereka memiliki kecerdasan buatan tinggi dan dapat berkomunikasi secara instan.

Dalam "No Game No Life" diskriminasi terhadap ras manusia atau Imanity disebabkan oleh persepsi bahwa manusia relatif lemah dan kurang berkontribusi dalam hal kekuatan fisik atau pengetahuan dibandingkan dengan ras-ras lain. Manusia dianggap sebagai ras yang lemah dan tidak berharga oleh ras lain. Ditunjukkan dalam narasi "Manusia adalah ras rendah. Mereka dianggap sebagai budak atau binatang. Mereka diperlakukan dengan kejam dan tidak adil.". Hal ini menunjukkan bahwa manusia dipandang sebagai makhluk yang diperbudak dan dipererlakuan tidak sama dengan ras lain. Hal tersebut juga dibuktikan dalam kutipan, "Manusia adalah makhluk yang layak diperbudak, dihina, dianiaya, dan diabaikan." (Golem, bab 5). Kutipan ini menunjukkan bahwa Golem, seorang ras tinggi, memiliki pandangan yang sangat negatif tentang manusia. Dia percaya bahwa manusia layak diperbudak, dihina, dianiaya, dan diabaikan.

Kutipan lain juga menyebutkan bahwa "Manusia adalah ras yang rendah dan kotor." (Elf, bab 4). Kutipan ini menunjukkan bahwa Elf, seorang ras tinggi, memiliki pandangan yang merendahkan tentang manusia. Dia percaya bahwa manusia adalah ras yang rendah dan kotor.

Diskriminasi perlakuan tidak adil juga terdapat dalam light novel "No Game No Life" ini contohnya ditunjukan dalam narasi "Manusia tidak diperbolehkan berinteraksi dengan ras lain. Jika mereka ketahuan, mereka akan dihukum."

Narasi ini menunjukkan bahwa manusia dilarang berinteraksi dengan ras lain. Jika mereka ketahuan, mereka akan dihukum. Narasi lain juga menjelaskan "Manusia dianggap sebagai sampah. Mereka tidak berhak atas pendidikan, perawatan kesehatan, atau pekerjaan yang layak." Narasi ini menunjukkan bahwa manusia diperlakukan tidak adil karena identitasnya. Mereka tidak berhak atas hak dan kesempatan yang sama dengan ras lain. Perlakuan tidak adil ini juga ditunjukkan dalam kutipan "Manusia dilarang tinggal di kota-kota. Mereka harus tinggal di desa-desa terpencil." (Tet, bab 1). Kutipan ini menunjukkan bahwa manusia diisolasi di daerah terpencil. Mereka tidak diperbolehkan tinggal di kota-kota, yang merupakan pusat kekuasaan dan budaya di Disboard.

Diskriminasi ras dalam dalam light novel "No Game No Life" menciptakan kesenjangan sosial yang mendalam antara manusia dengan ras lain. Kesenjangan sosial ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia, baik secara individu maupun secara kolektif. "Manusia adalah ancaman bagi dunia." (Imp, bab 6).

Kutipan ini menunjukkan bahwa Imp, seorang ras rendah, percaya bahwa manusia adalah ancaman bagi dunia. Dia percaya bahwa manusia harus dihancurkan. Hal ini menyebabkan ras manusia marah karna martabat mereka.

Dengan menggambarkan diskriminasi dalam No Game No Life, kita dapat memetik pesan moral yang kuat tentang pentingnya mengatasi perbedaan ras dan membangun masyarakat yang adil dan inklusif. diskriminasi hanya menimbulkan konflik yang tidak perlu dan merugikan semua pihak. Kita harus belajar menghargai keberagaman dan memperlakukan semua orang secara setara tanpa memandang ras. Dalam light novel No Game No Life , dampak negatif diskriminasi terlihat jelas. Penggambaran ini mengajarkan kita pentingnya mengatasi perbedaan ras dan membangun masyarakat yang kohesif. Kisah melalui perjuangan tokoh utama Riku sebagai seorang manusia ini menginspirasi perjuangan melawan rasisme dan perjuangan keadilan dan perdamaian bagi seluruh rakyat.


Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS