PASAMAN - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Pasaman Sabar AS punya satu resep untuk menekan angka stunting (gagal tumbuh pada anak), yaitu dengan cara menghindari pernikahan dini.
"Menikahlah ketika benar-benar sudah siap untuk itu, baik secara fisik atau pun secara psikis," ujar Sabar saat memberi sambutan dalam kegiatan soal stunting di SMAN 1 Kecamatan Rao Utara, belum lama ini.
Menurut Sabar, bila seseorang menikah atau memasuki jenjang berumah tangga dalam kondisi yang sudah siap, maka diyakini dari keluarga itu akan lahir anak-anak dengan bekal nutrisi dan gizi yang cukup.
Beda dengan anak-anak yang dilahirkan dari pasangan orangtua yang tidak siap, menurut mantan anggota DPRD Sumbar itu, bukan tidak mungkin akan lahir anak-anak yang bermasalah seperti kasus gagal tumbuh (stunting).
Makanya, menurut Sabar, ia mengharapkan para siswa untuk fokus menurut ilmu, kelak diharapkan akan punya ilmu dan keterampilan yang cukup untuk menjadi bekal dalam mengharungi kehidupan.
"Bekal ilmu dan keterampilan itu sebagai sesuatu yang mahal dan sangat berharga," tambah Sabar. Untuk mendapatkannya memerlukan proses yang panjang, yang menelan waktu, tenaga dan pikiran.
'Tapi itu sesuatu yang harus dikejar dan diupayakan," tambahnya. Caranya, menurut Sabar, antara lain dengan fokus belajar dan menuntut ilmu dan menghindari hal-hal yang tidak perlu.
"Termasuk menikah ketika usia dinilai belum cukup untuk itu," ungkapnya. Sabar juga meminta para siswa untuk menghindari penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, termasuk juga seks bebas.
Sabar juga mengatakan, berbagai program telah dilakukan oleh Pemkab Pasaman agar anak-anak daerah ini memiliki peluang untuk menuntut ilmu di berbagai lembaga pendidikan yang ada. "Tinggal lagi memanfaatkan peluang yang ada," tandasnya. (spa)
TEKS FOTO:
Plt Bupati Pasaman Sabar AS saat mengunjungi SMAN 1 Rao Utara.
0 Comments