Ticker

6/recent/ticker-posts

Gibran rakabuming putra sebagai cawapres Prabowo di pemilu 2024 ?

 


Gibran rakabuming putra sebagai cawapres Prabowo di pemilu 2024 ?

 

Sumber foto: dari ig@partaigeloraid

 

Sebagaimana yang kita ketahu bahwa sampai saat ini  Prabowo belum mengumumkan siapa yang bakal mendampingi nya sebagai cawapres di pemilu 2024 mendatang. Banyak isu yang bertebaran siapa yang akan menjadi cawapres mendampingi Prabowo nantinya, di antaranya ada Mahfud MD, Gibran Rakabuming Putra, dan Yusril Ihza Mahendra. Namun nama Gibran menuai sorotan lebih banyak dari pada nama dua diatas. Kenapa isu Gibran jadi cawapres bisa terjadi? Hal ini disebabkan karna kejadian baru-baru ini mengenai putusan mk terkait minimal usia cawapres yang telah diubah dari yang sebelumnya 40 tahun menjadi  berusia paling rendah 40 tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan  yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah. Hal ini menjadi penyebab muncuknya isu Gibran maju menjadi cawapres Prabowo pada pilpres mendatang.

               Gibran sekarang menjabat sebagai walikota Surakarta terhitung sejak  tanggal 26 februari 2021 di usia yang cukup muda yaitu 33 tahun sebagai kader pdip. Gibran bukan satu-satunya kepala daerah yang berumur dibawah 40 tahun, masih sekitar 15 kepala daerah yang berumur dibawah 40 tahun dilansir dari “cbnc  Indonesia”. Namun yang berpotensi besar dan memiliki elektabilitas yang tinggi sampai saat ini adalah Gibran rakabuming putra, dipengaruhi juga oleh nama sang ayah (presiden Jokowi dodo). Tak heran isu ini menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai kalangan naik rakyat biasa maupun politikus. Pengamat politk asala universitas pendidikan nasional (undiknas) I Nyoman subanda mengatakan bahwa Gibran hanya sebagai penarik simpati dan dukungan dari relawan Jokowi, subanda menilai bahwa Gibran belum siap untuk menjadi wakil presiden. Dilihat dari pengalaman dan kedewasaannya sebagai jabatan politik.

               Memang Gibran masih terhitung baru dalam dunia politik namun Gibran juga memiliki prestasi atau pencapaian selama menjawabat sebagai walikota dilansir dari Anggota Dewan Pakar Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin malam (16/10).

Menurut dia, prestasi Gibran memimpin Solo melebihi kepemimpinan Jokowi saat memimpin kota bersejarah tersebut. “Kepemimpinan Mas Gibran di Solo jauh lebih baik dengan di era Pak Jokowi waktu memimpin Solo. Mas Gibran cukup layak jadi wakil (presiden)-nya Pak Prabowo,” ujar BHS akrab disapa.Anggota Komisi V DPR periode 2014-2019 ini melihat kemajuan Kota Solo yang begitu pesat di bawah kepemimpinan Gibran.“Dalam infrastruktur yang berkaitan dengan transportasi publik malah lebih baik dari Jakarta. Di halte-halte hub untuk bus sudah ada jadwalnya, bahkan murah dan tepat waktu,” terangnya. Konektivitas ke Bandara Adi Sumarmo dengan transportasi darat dan kereta api juga tertata dengan baik,” tambah dia.Sambung Caleg Gerindra Dapil Jatim I itu, kondisi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Solo juga semakin membaik.Mereka (UMKM) makin terdongkrak. Mereka dikasih stand stand yang bagus di pasar. UMKM sangat diperhatikan, begitu juga permodalannya sangat diperhatikan,” ungkap BHS.

Tak hanya itu, lanjut BHS, Gibran juga memiliki concern dalam mengembangkan kebudayaan, khususnya wayang kulit dan wayang orang.“Mas Gibran sangat perhatian dengan kebudayaan. Hampir setiap hari dipentaskan wayang di Taman Sriwedari, di mana pekerja seninya juga digaji oleh Pemkot,” bebernya.“Dengan begitu, Solo menjadi center pariwisata yang menyaingi Yogya. Hotel-hotel juga berkembang pesat dan ini suatu kemajuan,” ungkapnya lagi.

Layak atau tidak layaknya Gibran maju menjadi wakil presiden tidak lepas dari pilihan rakyat Indonesia, rakyat lah yang akan menentukan masa depan negara ini. Pemilu tahun 2024 mendatang akan menjadi jawaban akan masa depan negara Indonesia ini mau dibawa kemana, kearah yang lebih baik? Atau kearah yang lebih buruk? . saya harap rakyat Indonesia menggunakan hak suara nya dengan sebaik mungkin dan tidak melakukan hal-hal yang mencederai nilai-nilai pemilu seperti golongan putih(golput). 

(Duta Aprillio Duarda, Mahasiswa Universitas Andalas).

              

 

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS