Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Unversitas Andalas melaksanakan pembuatan pupuk kompos di
Desa Cubadak Air, Kota Pariaman yang dilakukan oleh Dr. Yulmira Yanti, S.Si,
M.P selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) beserta mahasiswa KKN-PPM UNAND pada
Minggu (16/07/23). Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan cara
pembuatan pupuk kompos kepada masyarakat Cubadak Air sekaligus sebagai program
kerja mahasiswa KKN-PPM Unand. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala desa serta
perangkat desa, kelompok wanita tani, perwakilan mahasiswa KKN UNP, dan
masyarakat Cubadak Air.
Pupuk
kompos ialah bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan karena
terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di
dalam bahan organik tersebut. Bahan organik yang digunakan dalam pembuatan
pupuk kompos antara lain kotoran sapi, jerami, ampas daun cincau, serbuk kayu, dan
tanah hitam. Sedangkan bakteri pembusuk yang digunakan yaitu Rhizobakteri sp. untuk membantu
percepatan pelapukan bahan-bahan organic dan pupuk NPK sebagai tambahan.
Sehari
sebelum kegiatan berlangsung, yaitu Sabtu (15/07/23) mahasisawa KKN Unand
bersama masyarakat sekitar bekerja sama memyiapkan
lokasi dan mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan.
Tempat
yang digunakan untuk pembuatan 1 ton
pupuk kompos yaitu lobang ukuran 3x3 meter dengan kedalaman 1 meter. Bahan yang
digunakan yaitu pupuk kandang sekitar 700 kg, jerami yang dicacah 250 kg, ampas
cincau dan serbuk kayu secukupnya serta NPK masing-masing 2 kg. Tahap pertama
setelah dibuat lobang, dasar lobang dialasi dengan terpal lalu diletakkan daun
sirih hutan diatasnya hingga menutupi terpal. Pupuk kompos dilakukan secara
berlapis.
Lapisan
pertama yaitu, dimasukkan jerami hingga menutupi daun sirih hujan dan
ditambahakan dengan Rhizobakteri sp,
sebanyak satu gelas aqua. Setelah itu dimasukkan kotoran sapi hingga menutupi
jerami ditambahkan dengan tanah hitam, serbuk kayu dan ampas cincau. Kemudian
ditambahkan campuran larutan pupuk NPK setengah ember.
Lapisan
pupuk kompos dilakukan hingga tiga kali dan setelah jerami ditambahkan Rhizobakteri sp. Setelah bahan-bahan
organik habis, pupuk kompos ditutup dengan terpal supaya air tidak terkena air
hujan. Setiap minggu, pupuk kompos harus dibalik dan diberi Rhizobakteri sp, secukupnya.
“Setelah
semua bahan dimasukkan dan ditutup terpal, diperlukan 21 hari untuk menunggu
pupuk kompos jadi. Bakteri biang yang dicampurkan yang akan mempecepat
pembusukan bahan-bahan organik. Mahasiswa KKN saya bersama Bapak Dusun untuk
selalu melihat lokasi ini, jika hari panas buka saja terpalnya, namun jika hari
hujan tutup kembali biar air tidak masuk”, ujar Ibu Yulmira Yanti saat ada
masyarakat bertanya mengenai berapa lama menunggu bisa menjadi pupuk kompos.
Diharapkan
dengan adanya pembuatan pupuk kompos bermanfaat bagi masyarakat Selain itu,
kegiatan ini temasuk upaya menekan biaya produksi pertanian dan meningkatkan
hasil panen masyarakat.
0 Comments