PPI Jepang Selenggarakan Konferensi
Sabtu
(10/6), Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang (PPIJ) telah menyelenggarakan
simposium ilmiah tahunan Annual Scientific Symposium of Indonesian Collegian in
Japan (ASSIGN 2023) yang bertemakan “berpikiran kreatif dan inovatif untuk
memperkaya hubungan Indonesia dan Jepang” dalam rangka memperingati 65 tahun
terjalinnya hubungan Indonesia-Jepang. Acara yang berlangsung selama kurang
lebih lima jam tersebut menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai latar
belakang yang menyampaikan gagasan dan pemikiran mereka di bidang pendidikan,
teknologi, ekonomi, kesehatan, energi, keadilan sosial, lingkungan, dan
investasi.
Acara diawali dengan pesan pembuka
oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Bapak Heri Akhmadi dan Konsul
Jenderal Republik Indonesia di Osaka Ibu Diana Sutikno. Dalam pembukaannya,
Duta Besar Akhmadi berpesan bahwa akademisi dan generasi muda memiliki peranan
besar dalam menggerakkan hubungan Indonesia-Jepang dengan memberikan gagasan
dan menjalankan aksi nyata untuk mempererat hubungan Indonesia-Jepang. Adapun
kepemimpinan Indonesia dalam konferensi G20 dan ASEAN baru-baru ini telah
membekali Indonesia untuk menduduki dapuk kepemimpinan untuk menindaklanjuti
isu transisi energi berkelanjutan, transformasi digital, dan arsitektur kesehatan
global.
Senada, Konsul Jenderal Sutikno
juga menyampaikan bahwa mahasiswa dan peneliti dapat berperan dalam citizen diplomacy dan people to people diplomacy dengan
menghargai aturan yang berlaku di Jepang serta memperkaya pengalaman
kemahasiswaan mereka selama menempuh studi di Jepang. Menurutnya, perhelatan
ASSIGN juga telah menjadi kesempatan bagi pelajar Indonesia di Jepang untuk
menerima masukan dari sesama mahasiswa dan narasumber dalam menggagas poin
pengembangan hubungan Indonesia-Jepang. Untuk itu, Konsulat Jenderal Republik
Indonesia di Osaka telah secara aktif mendukung dan berupaya untuk memfasilitas
sumbangsih pelajar Indonesia di Jepang. Terlebih, saat ini Pemerintah Jepang
telah mengalokasikan dana KGAP+ untuk mendanai startup asing dalam memperluas kegiatan usahanya di Jepang.
Selain mahasiswa Indonesia di
Jepang, ASSIGN 2023 turut menghadirkan para peneliti Indonesia yang berkiprah
di Jepang sebagai narasumber, yaitu Dr. Sastia Putri yang merupakan associate professor di Osaka University
dan Dr. Muhammad Aziz yang merupakan associate
professor di University of Tokyo. Dalam presentasinya, Dr. Putri
menjelaskan bagaimana metabolomika dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan
ketahanan pangan dan meningkatkan produksi agrikultur. Menurutnya, metabolomika
berperan besar dalam meningkatkan efektivitas strategi panen dan keunggulan
produk agrikultur Indonesia yang dapat memitigasi krisis pangan dan gangguan
pertumbuhan.
Di sisi lain, Dr. Aziz menyorot
sektor energi utamanya target mencapai net
zero carbon di Indonesia. Dia
menegaskan bahwa transformasi energi perlu memfasilitasi berbagai pemangku
kebijakan terkait mulai dari sisi produsen maupun konsumen yang bertanggung
jawab untuk mempertahankan komitmen pencapaian transisi energi, serta
menyesuaikan aplikasi pembangkit listrik tenaga fosil. Dalam pemaparannya, Dr.
Aziz juga menjelaskan mengenai roadmap
pencapaian target Zero Carbon 2060 bagi Indonesia dan peran beberapa teknologi
kunci seperti energy storage, hydrogen, dan electric vehicles yang juga membutuhkan transformasi pasar energi
untuk memfasilitasi pemangku kepentingan.
Tidak hanya narasumber
berkebangsaan Indonesia, ASSIGN 2023 juga menghadirkan narasumber berkebangsaan
Jepang untuk memberikan penjelasan yang lebih luas mengenai hubungan
Indonesia-Jepang, yaitu Bapak Norio Yamazaki yang merupakan Executive Director
Japan Indonesia Association, Inc. Bapak Yamazaki menegaskan bahwa Indonesia dan
Jepang memiliki interaksi ekonomi yang luas, mulai dari segi perdagangan,
investasi, keuangan, maupun dana pembangunan. Kendati demikian, implikasi
kerjasama kedua negara telah mempengaruhi lebih dari sektor ekonomi dan dapat
dilihat pada bidang pembangunan manusia dan perlindungan sosial. Bapak Yamazaki
berpesan, untuk jangka waktu kedepannya Indonesia dan Jepang perlu senantiasa
mencari lebih banyak cara untuk memaksimalkan manfaat yang dapat diraup melalui
interaksi kedua negara.
Acara diakhiri dengan pengumuman
pemenang perlombaan video ASSIGN 2023 yang menghadiahi Saudara Adam Mukharil
Bachtiar sebagai juara terbaik, Saudari Pandhita Hapsari sebagai runner-up juara terbaik, Saudari Sophie
Nazwah Irawan sebagai pemenang sub-tema kesehatan, Saudara Hendrix Hidayat
sebagai pemenang sub-tema ekonomi, dan Pandhita Hapsari sebagai pemenang
sub-tema teknologi.
0 Comments