Ticker

6/recent/ticker-posts

Para Seniman Tak Mau Dengan Investor Bangun Hotel Di Taman Budaya Padang, Ayo Melalui BLUD ?

 


Para Seniman Tak Mau Dengan Investor Bangun Hotel Di Taman Budaya Padang, Ayo Melalui BLUD ? 


oleh: Obral Chaniago



Padang. 

Selayang pandang rencana Pemerintah Propinsi Sumatera Barat (Sumbar) tentang ide pembangunan Hotel pada tahap C di lokasi Taman Budaya Padang yang digagas melalui Dinas ke-PU-an Sumbar, sebenarnya, sudah saatnya mencari jalan tengah dari polemik ini. 



Karena ide dari Dinas ke-PU-an Sumbar tentu ter sinkron dengan Pemdaprop Sumbar. 



Ternyata, ide dari dinas birokrat Pemdaprop Sumbar menemukan beberapa kritikan dari kalangan budayawan atau dari para seniman dan sebagian kecil dari kalangan politisi di ranah Propinsi ini. 


Terkadang kita perlu juga berkaca dari pengalaman yang berlalu apabila rencana pembangunan dari pemerintah sudah barang tentu ada riak dan kritikan, yang seyogianya lumrahlah ! 


Namun, perlu dulu, diketahui dulu, semacam penolakan dan alasan apa dari kalangan budayawan dan Seniman. 

Ternyata, alasan dari kalangan budayawan dan Seniman yang hanya sedikit merasa canggung jika terbangunnya sebuah hotel yang ber-tata lengkap fasilitas dengan ruang publiknya. 

Dari area hijau Taman Budaya sebelumnya berubah menjadi bangunan tertata rapi. 

Sehingga para seniman untuk berekspresi tak kehilangan naluri seni. 


Nah, demikian juga pandangan segelintir politisi di ranah Propinsi ini, setali tiga uang dengan pandangan seniman terkesan tak setuju adanya lokasi Taman Budaya Padang di Bangun sebuah hotel dengan alasan yang bukan rahasia umum lagi. 


Namun, kalangan seniman juga perlu lebih terbuka lagi dibalik alasan penolakan para seniman. 

Apakah kalangan seniman kecewa dengan dugaan tertentu, ayo bukalah secara transparan, jika perlu laporkan kalau memang ada sesuatu yang sengaja ditutupi oleh pihak tertentu pula. 


Konotasinya, jika kalangan seniman adanya dugaan atau menduga ibarat slogan kata umum yang semuanya orang telah tau, "menutupi satu kebohongan perlu selusin kebohongan lain".

Jikalau adanya demikian, ayo bongkar dulu, tuntaskan dulu, sambil sekalian pembangunan Hotel berjalan terus. 


Nah, jika fenomena ini tidak demikian arahnya, trus pandangan selayang pandang dari para seniman kemanakah arahnya, dan begitu juga pandangan para segelintir politisi yang terkesan instrument politisi sedikit agak seirama dengan instrument para seniman. 


Ataukah Para Seniman Tak Setuju Dengan Pemodal Membangun Hotel Dengan Sumber Investasi, Ayo Diganti Dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Di Bawah Naungan Dinas Pariwisata Sumbar, Bagaimana  ? 


Inilah yang dikatakan sebagai jalan tengah. Jika seyogianya para seniman dan segelintir politisi tak setuju seyogianya di bangun hotel pada lokasi Taman Budaya Padang. 


Kenapa Demikian ? 


Setahu kita pemerintah menggunakan sistim "tabujua lalu tabulintang patah", inilah yang dikatakan pemerintah, jika tak demikian namanya bukanlah pemerintah. 


Karena, Jika Ada Yang Mau Tak Mau Dengan Investor, Ayo Melalui BLUD-baca tentang BLUD !.


Kalau diamati, rencana Pemdaprop Sumbar diyakini akan berjalan lancar sebagaimana mestinya.


Namun, jika ini gagal-maka ada dugaan 'taruhan'. 

Sang 'jagoan' bila kalah bertarung di gelanggang dia akan kembali ke 'kandang'  ? (*).

Post a Comment

0 Comments


SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS